Home » Cinta » Pacaran » 11 Cara Menghadapi Pacar Pemarah dan Egois

11 Cara Menghadapi Pacar Pemarah dan Egois

by Allien Allien

Pemarah merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia. Marah sendiri cenderung diidentikan sebagai sifat yang negatif. Orang pemarah juga seringkali dijauhi, entah oleh rekan kerja maupun teman-temannya. Sifat pemarah pun sering dikaitkan dengan sifat-sifat negatif lainnya seperti keras kepala hingga egois. Menghilangkan sifat pemarah juga bukan merupakan hal mudah, butuh latihan ekstra dan kemauan yang kuat untuk berubah.

Lalu, bagaimana jadinya jika kita mempunyai seorang pacar yang pemarah? Sebagai pasangan, tentunya kita tidak bisa tinggal diam membiarkan seseorang yang kita sayangi menjadi orang yang mudah marah dan tidak disukai orang. Berbagai cara menghadapi orang pemarah harus dengan sabar kita praktekan lagi dan lagi, sambil mencari  cara meredam emosi dan amarah sang kekasih yang tepat.

Tidak mudah memang, namun bukan berarti tidak mungkin. Tidak hanya harus bisa meredam amarahnya, sebagai pasangan kita pun juga harus berusaha menjadikan dia seorang yang lebih baik dengan berusaha mengurangi sifat pemarah beserta sifat-sifat negatif lainnya seperti egois dan keras kepala di dalam dirinya. Selalu ada cara menghadapi pacar yang egois  dan keras kepala serta pemarah yang terbaik dan tepat serta dapat diterima pula oleh pasangan kita. Sehingga nantinya, dia pun bisa berubah dan menjadi pribadi yang jauh  lebih baik. Sikap kita yang dapat menenangkan juga menjadi cara agar disayang pacar. Yuk cari tahu bagaimana agar dapat meng-handle si dia yang pemarah. Dengan mengetahui beberapa Cara Menghadapi Pacar Pemarah :

1.  Ketahui penyebab si dia marah

 Tidak ada asap jika tidak ada api. Bahkan pada eseorang yang memiliki sifat pemarah sekalipun, jika dia meluapkan emosinya pasti ada penyebabnya. Berusahalah untuk mencari tahu penyebab pacar marah tanpa sebab. Setelah tahu apa saja yang membuat dia marah, cobalah untuk menghindari melakukan hal-hal yang membuat dia marah meskipun menurut kamu hal tersebut bukan merupakan hal yang salah. Komunikasikan dengan sang pacar mengenai cara meredam emosi dan temukan solusi yang dapat menengahi ‘kepentingan’ kamu dan juga menjaga dia agar tidak lagi meluapkan kemarahannya.

2. Cari tahu hal yang tidak dia suka

‘Nobody’s perfect’ begitu kata pepatah mengatakan. Lakukan komunikasi intensif dengan si dia, dan temukan hal-hal dalam diri kamu yang tidak dia suka. Kamu juga harus menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, baik kamu maupun pacar kamu. Lalu, bersikaplah terbuka dan menerima kekurangan-kekurangan dalam diri kamu, dan juga kekurangan dalam dirinya.

3. Beri dia ruang

Jika langsung mengkonfrontasi si dia yang sedang marah menjadikan kemarahannya semakin meluap-luap, cobalah memberi dia ruang untuk sendiri. Setiap orang memiliki cara menghadapi masalah yang berbeda-beda. Ruang terkadang satu-satunya yang si dia butuhkan agar bisa merasa tenang kembali. Kenapa? Karena ruang memberikan seseorang tempat untuk ‘bergerak’ dan berpikir, merenungkan kembali berbagai hal yang telah dilakukan dan sedang dihadapi. Harapannya, dengan memberikan dia ruang, dia bisa melihat ke dalam dirinya dan bisa melakukan introspeksi.

4. Beri pengertian

Seorang yang sedang marah seringkali kehilangan kontrol diri. Pada saat tersebut, seseorang terkadang lupa apa yang dia lakukan dan lupa cara bersikap tenang. Beri dia pengertian. Penyebab si dia marah bisa jadi hanya hal-hal sepele, namun karena sifat pemarahnya menjadikan dia tidak terkendali. Dengan memberikan dia pengertian, dia pun akan tahu jika kamu memang betul-betul pacar yang perhatian.

5. Jangan ikut terpancing emosi

Menghadapi marah dengan marah tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal tersebut justru akan memperparah keadaan. Bersikaplah tenang dan dewasa menghadapi kemarahannya. Tenang akan membuat kamu lebih bisa berpikir logis dan menemukan akar permasalahan.

6. Berbicara dengan kepala dingin

Jika kamu bisa tenang dan tetap berkepala dingin, permasalahan yang dihadapi akan lebih cepat selesai. Cobalah berbicara dengan si dia, ungkapkan rasa sayang kamu dan sampaikan jika marah bukanlah solusi yang tepat menghadapi masalah.

7. Sabar dan menghadapi kemarahannya

Marahnya seseorang terkadang hanya butuh untuk didengarkan. Percaya atau tidak, ‘didengarkan’ terkadang menjadi kebutuhan. Didengarkan pun berarti dipedulikan. Jangan terlalu sibuk dengan diri sendiri, beri si dia perhatian yang memang layak untuk dia dapatkan dan lakukan dengan cara bersikap sabar. Marahnya pasangan mungkin hanya sebagai salah satu cara agar pacar tidak cuek dan mengabaikan dia.

8. ‘Quality Time’

Kesibukan banyak menjadi penyebab kegagalan suatu hubungan. Apalagi jika masing-masing tidak ada yang mengalah, akan sulit bagi suatu hubungan untuk bertahan. Berusahalah mencari cara menghilangkan sifat egois tersebut agar hubungan bisa menjadi lebih baik.

Atur agenda kamu dan bicarakan dengan si dia mengenai waktu yang tepat untuk bertemu. Saat bertemu, ada banyak hal yang bisa dibicarakan baik permasalahan pribadi masing-masing, hal-hal yang mengganjal tentang hubungan,  masalah-masalah dalam pekerjaan hingga cara mengahadapi masalah yang berat. Walaupun tidak selalu bisa bertemu, waktu bersama yang berkualitas akan sangat berharga, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan salah satu cara menjaga hubungan dengan pacar agar tetap langgeng.

9. Cobalah berpikir dari sudut pandang si dia

Seperti dikatakan sebelumnya, terkadang si dia marah karena hal-hal yang sepele. Namun, cobalah sekali-kali untuk berpikir dari sudut pandang pacar kamu. Tidak semua yang kamu anggap sepele menjadi sepele di mata pacar kamu, bisa jadi sebaliknya, hal yang selama ini kamu anggap sepele ternyata penting baginya.

Komunikasi menjadi kunci agar kamu bisa memahami dia dan bagaimana penilaiannya akan sesuatu. Perlu kamu ketahui, tidak semua yang pernah dia lalui juga pernah kamu lalui, dan sedikit banyak hal itu mempengaruhi si dia dalam caranya berpikir. Mengetahui apa yang sudah dialami oleh pasangan akan membuat kamu lebih paham dan mengerti sudut pandangnya.

10. Meminta Maaf

Permintaan maaf dari kita terkadang menjadi satu-satunya jawaban kemarahan pacar kita. Tetapi gengsi terkadang menghalangi kita untuk berendah hati, mengalah dan meminta maaf kepada pasangan. Padahal, gengsi dan kurangnya meminta maaf dapat menjadi penyebab pudarnya cinta. Mungkin terdengar sepele, tapi ‘maaf’ salah satu magic word yang ampuh untuk meredam kemarahan.

Meminta maaf juga bisa mempererat hubungan kalian berdua. Meminta maaf dan memaafkan merupakan cara menjadi lebih dewasa dalam berpacaran.

11. Jadilah alasan untuk si dia tersenyum

Berusahalah untuk selalu memahami pasangan. Lakukan hal-hal yang membuatnya bahagia. Cara menyenangkan pacar memang beragam, bahkan hal-hal kecil yang kamu lakukan untuk membuatnya bahagia bisa menjadi hal yang besar dan tak terlupakan bagi pasangan. So, tidak ada yang lebih baik dari mengalah untuk membuatnya bahagia. Itulah sejatinya ciri cinta sejati.

You may also like