Home » Cinta » Pernikahan » 11 Permasalahan Dalam Rumah Tangga dan Solusinya

11 Permasalahan Dalam Rumah Tangga dan Solusinya

by Devita Retno

Orang yang berumah tangga pastinya ingin menjalaninya sekali seumur hidup dan memiliki rumah tangga yang langgeng sampai akhir hayatnya. Rumah tangga ideal yang bagaimana yang Anda inginkan? Tentunya kebahagiaan menjadi tujuan setiap orang yang berumah tangga. Tidak ada orang yang mau menjalani rumah tangga yang akan menyengsarakan dirinya. Sayangnya, dalam hidup memang tidak semua hal akan berjalan dengan mulus.

Ibarat pepatah yang biasa kita dengar, roda kehidupan suatu saat akan berada di atas, namun ada kalanya berada di bawah. Begitu pula dengan perjalanan berumah tangga, sulit untuk mengharapkan kita akan selalu bahagia tanpa tersandung masalah atau keadaan yang sulit sesekali. Ada pasangan yang selalu lancar menjalani kehidupan rumah tangganya, namun ada juga yang harus mengalami kesusahan terlebih dulu. Berumah tangga memang akan menjalani berbagai macam bumbu kehidupan seiring dengan bertambahnya usia perkawinan dan juga usia kita.

Masalah Dalam Rumah Tangga

Penyatuan dua orang yang berbeda dan juga dua keluarga besar adalah sistem perkawinan yang umum dianut di budaya kita. Maka akan banyak perbedaan yang membuat sebuah perkawinan memiliki banyak bumbu, atau bisa juga dikatakan mengalami masalah. Apa saja masalah yang biasa terjadi permasalahan dalam rumah tangga, mari kita simak contohnya:

1. Pertengkaran tanpa alasan yang jelas

Suami dan istri bisa bertengkar tanpa alasan yang jelas, hal itu sangat lumrah terjadi dalam rumah tangga. Penyebabnya bisa saja dari masalah mereka masing – masing, misalnya karena tekanan pekerjaan, masalah dengan teman atau keluarga dan lain – lain yang terbawa kerumah.

Untuk mengatasinya, suami dan istri harus sama – sama menekan ego dan cara menghilangkan sikap egois bahwa ada perasaan jika masalah mereka adalah yang paling penting. Usahakan untuk saling mendengarkan, mengelola stres dengan mencari cara bersikap tenang dan cara menenangkan hati dan pikiran ketika masing – masing menghadapi masalah.

2. Masalah keuangan

Ini adalah masalah yang kerap menjadi penyebab perceraian di indonesia dan menjadi penyebab suami istri tidak harmonis. Masalah keuangan bukan hanya soal pendapatan yang sedikit, tapi juga berkaitan dengan bagaimana cara suami atau istri memandang cara pengelolaan uang.

Misalnya, suami sedang menganggur, istri boros, atau suami yang boros, salah satu pihak ada yang pelit dalam keuangan, dan sebagainya. Agar tidak mengalami masalah seperti ini diperlukan keterbukaan antar suami istri untuk membahas dan menyamakan pandangan mengenai tips mengelola keuangan rumah tangga dan menyepakati bahaya hidup boros dalam perkawinan.. Jika bisa, bahas hal ini sebelum menikah.

3. Campur tangan keluarga

Seringkali perkawinan di indonesia tidak hanya merupakan masalah dua orang saja yaitu suami dan istri, tapi juga menjadi masalah kedua keluarga besar. Banyak pihak yang sulit menahan diri untuk tidak ikut campur dalam rumah tangga seseorang dengan alasan mereka adalah keluarga.

Hal ini terkadang akan memperkeruh hubungan suami dan istri yang sedang bermasalah apabila ada keluarga yang selalu ikut campur tanpa diminta. Namun, karena berbagai pertimbangan kerap kali hal itu tidak bisa dilakukan. Agar tidak sampai terjadi hal seperti ini, usahakan untuk menerapkan tips menjaga hubungan dengan mertua dan cara mengambil hati mertua agar tetap akur.

4. Proses menyesuaikan diri

Menyatukan dua pribadi yang berbeda tentu juga akan membuat suami dan istri akan harus menyesuaikan diri, bahkan mungkin sepanjang perkawinan. Menyesuaikan diri dari seorang lajang menjadi seorang yang memiliki tanggung jawab dalam rumah tangga sebagai suami atau istri yang mempunyai tugas ibu rumah tangga tidak akan mudah bagi beberapa orang. Diperlukan kesadaran diri yang tinggi dan rasa tanggung jawab untuk menyadari posisi diri sebagai seorang yang sudah menikah agar tidak terus terjadi pertengkaran karena proses menyesuaikan diri ini.

5. Kehadiran anak

Ketika memutuskan untuk memiliki anak, keadaan rumah tangga pun akan berubah. Suami dan istri akan menyesuaikan diri lagi sebagai orang tua baru. Mengurus bayi yang baru lahir akan mengubah banyak kebiasaan antara lain akan harus begadang setiap malam dan tidak lagi bisa beristirahat kapan saja. Ketegangan dan kelelahan bisa menjadi pemicu pertengkaran.

Karena itulah sebelumnya suami dan istri harus sudah menyadari dan menyiapkan diri untuk resiko ketika memiliki anak, bila perlu meminta bantuan orang tua yang bisa membagi pengalamannya. Juga diperlukan cara bersikap sabar dan cara bersikap tenang saat belajar menjadi orang tua.

6. Masalah hubungan intim

Hubungan intim merupakan salah satu masalah yang sensitif dalam rumah tangga. Bila sampai hal ini tidak lancar, misalnya karena suami istri tinggal berjauhan, terlalu sibuk dan lain – lain, akan menjadi penyebab pudarnya cinta dalam rumah tangga. Usahakan selalu pelihara kehidupan seks dengan pasangan agar hubungan suami istri tetap harmonis dan cara membahagiakan istri tercinta serta tips menjaga hubungan tetap mesra.

7. Mengalami kejenuhan

Usia perkawinan yang sudah agak lama bisa saja membuat pasangan mengalami kejenuhan. Jika tidak terhadap satu sama lain, maka suami istri akan merasa jenuh terhadap suasana rumah tangga. Hal ini sangat berbahaya karena bisa mengundang pihak ketiga atau bahkan perceraian karena jenuh satu sama lain.

Usahakan untuk memelihara hubungan yang harmonis dan tidak monoton dengan menyelipkan kejutan – kejutan kecil untuk pasangan, berlibur bersama, mengambil waktu berdua saja, menekuni hobi yang sama, sesekali dengan cara memanjakan pasangan dan banyak lagi.

8. Mengambil keputusan besar

Dalam rumah tangga selalu akan ada keputusan yang harus dibuat, entah itu besar atau kecil. Keputusan kecil mungkin tidak memerlukan kesepakatan berdua, tapi lain halnya dengan keputusan yang besar seperti pindah rumah, sekolah anak, memutuskan untuk punya anak, pindah pekerjaan dan lain sebagainya. Supaya bisa menemukan cara mengambil keputusan yang tepat, suami istri harus dapat mendiskusikannya dengan kepala dingin, saling mengalah dan memiliki cara menghargai orang lain agar tidak menjadi egois.

9. Mendapatkan musibah

Ujian akan ada dalam kehidupan kita termasuk dalam rumah tangga. Musibah seperti tertimpa hutang, meninggalnya salah satu anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, sulit memiliki anak dan lainnya lagi akan dialami setiap perkawinan. Pada saat seperti inilah komitmen suami istri diuji. Jika keduanya bisa menemukan cara menghilangkan sikap egois dan mendukung satu sama lain, maka keadaan sulit ini akan bisa dilewati.

10. Perbedaan kebiasaan

Beda orang tentu juga beda kebiasaannya. Perbedaan ini terkadang akan membuat jengkel pasangan. Misalnya, kebiasaan suami yang mengorok, atau istri yang tidak bisa memasak dan banyak lagi. Perlunya kesadaran pada masing – masing untuk berusaha mengurangi kebiasaan buruk yang tidak disukai pasangannya adalah hal yang patut dilakukan. Karena, tidak pernah ada ruginya untuk mulai introspeksi diri dan mengembangkan kebiasaan baik tersebut untuk menyenangkan pasangan dan untuk kebaikan diri sendiri.

11. Orang ketiga

Ini adalah hal yang paling berbahaya bagi sebuah perkawinan. Masuknya orang ketiga akan meruntuhkan perkawinan yang sudah terjalin apabila salah satu pihak memberi kesempatan hal ini untuk terjadi. Agar perkawinan tidakmenjadi rusak karena orang ketiga, perlu komitmen yang kuat antar suami istri, tahu cara menjaga hati agar tidak tergoda orang lain. Jangan jadikan kekurangan pasangan sebagai pembenaran akan hadirnya orang ketiga. Orang ketiga adalah salah satu sifat durhaka suami terhadap istri dan penyebab istri durhaka pada suami.

Permasalahan dalam rumah tangga mungkin tidak akan habisnya dan akan datang dalam berbagai variasi yang kita bahkan tidak bisa duga. Disinilah perlunya bagi suami istri untuk menjaga sikap empati, toleransi dan saling memahami agar bisa menghadapi berdua dengan solid setiap keadaan sulit dalam perkawinannya.

You may also like