Home » Kehidupan » Perbuatan Salah » 6 Akibat Orang Yang Sering Berbohong

6 Akibat Orang Yang Sering Berbohong

by Maya Tita Sari

Seorang muslim yang baik wajib memiliki sifat jujur, dan diharamkan baginya untuk melakukan kebohongan, baik itu dalam ucapan maupun perilakunya. Apa itu berbohong? Berbohong adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi atau apa yang diucapkan hanyalah mengada-ngada.

Penyakit berbohong telah berkembang diberbagai lapisan masyarakat di semua zaman. Meskipun mereka mengetahui adanya berbagai konsekwensi yang harus ditanggung dari perbuatan tersebut, akan tetapi bagi sebagian kalangan berbohong sudah menjadi kebiasaan mereka, dan mereka sulit untuk meninggalkan perbuatan tersebut.  Apa sajakah akibat dari seringnya berbohong? Dan bagaimanakah pandangan islam mengenai fenomena tersebut?

Pandangan Islam tentang berbohong

Islam sangat mengharamkan perbuatan berbohong atau dusta, karena perbuatan tersebut merupakan penyebab timbulnya kejelekan serta kerendahan bagi umat manusia. Jadi mereka yang suka berbohong, islam menganggap bahwa itu adalah perilaku orang yang tidak beriman. Allah SWT berfirman :

إنما يفتري الكذب الذين لا يؤمنون بآيات الله وأولئك هم الكاذبون

Artinya “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah oran gyang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.” (QS. An-Nahl ayat 105)

Dan Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam telah menganggap orang-orang yang suka berbohong sebagai golongan orang-orang munafik.

آية المنافق ثلاثة : إذا حدث كذب , وإذا وعد أخلف , وإذا اؤتمن خان

Artinya “Tanda orang munafik ada tiga: berkata bohong, ingkar janji, mengkhianati amanah.” (HR Bukhari & Muslim)

Akan tetapi, dalam beberapa kondisi atau situasi, islam membolehkan perbuatan tersebut untuk dilakukan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut :

من كفر بالله بعد إيمانه إلا من أكره وقلبه مطمئن بالإيمان. ولكن من شرح بالكفر صدراً فعليهم غضب من الله ولهم عذاب عظيم

Artinya “Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar.” (QS. An Nahl ayat 106)

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda :

كل الكذب يٌكتب على إبن آدم لا محالة إلا أن يكذب الرجل فى الحرب فإن الحرب خدعة أو يكون بين الرجلين شحناء فيصلح بينهما أو يحدث امرأته فيرضيها

Artinya “Setiap kebohongan itu terlarang bagi anan cucu Adam kecuali  :

  • Dalam peperangan, karena peperangan adalah tipu daya
  • Menjadi juru damai di antara dua orang yang sedang bertikai;
  • Suami berbohong untuk menyenangkan istri.”

Berbagai macam konsekuensi akan muncul akibat perbuatan berbohong yang dilakukan oleh seseorang, baik yang berasal dari Allah SWT maupun dari sesama manusia sendiri. Adapaun konsekuensi yang bisa ditimbulkan akibat orang yang sering berbohong dengan adanya ciri ciri orang berbohong yang dapat merugikan diri sendiri di antaranya :

  1. Hilangnya petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT

Islam telah mengharamkan perbuatan berbohong, karena itu termasuk ke dalam dosa besar. Dan Allah SWT tidak akan memberikan petunjuk-Nya kepada orang-orang seperti itu. Dalam sebuah ayat Al-Quran, Allah SWT berfirman, yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas, lagi pendusta.” (QS. Al- Mu’min ayat 28)

  1. Allah SWT melaknat orang-orang yang suka berbohong lagi pendusta

Allah SWT berfirman :

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Artinya “dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al- Baqarah ayat 10)

  1. Kebohongan akan menghantarkan pelakunya kepada api neraka

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

ان الصدق يهدى الى البر, ان البر يهدى الى الجنة, وان الرجل ليصدق حتى يكتب عند الله صديقا, وان الكذب يهدى الى القجور وان الفجور يهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا

Artinya “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Hilangnya kepercayaan dari orang-orang disekitarnya

Ini adalah akibat lain yang bisa ditimbulkan dari perbuatan berbohong, yaitu menghilangnya kepercayaan orang lain kepada si pelaku kebohongan tersebut. Ingatlah, bahwa kepercayaan itu mahal harganya. Jadi jika kita menginginkan orang lain mempercayai kita, maka jaga kepercayaan yang telah mereka berikan itu, yaitu dengan senantiasa berkata dan berbuat jujur dalam keadaan apapun.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Christopher Gleeson, SJ dalam sebuah buku yang berjudul “Menciptakan Keseimbangan, Mengajarkan Nilai dan Kebenaran” halaman 119. Di sana ia menyatakn bahwa Tidak ada hal lain yang memerosotkan kepercayaan seperti hal berbohong, dan tanpa kepercayaan jaringan keluarga dan masyarakat akan segera rontok. Keadaan itu pun boleh jadi menjadi tanda-tanda zaman bahwa anak-anak muda semakin jauh dari kebenaran dalam situasi disipliner daripada generasi-generasi sebelumnya.

  1. Dikucilkan dari pergaulan

Jika kepercayaan orang lain terhadap diri seseorang telah hilang, maka yang terjadi selanjutnya bisa jadi adalah orang tersebut akan dikucilkan dari pergaulan di lingkungan tempat ia tinggal.

  1. Kebohongan dapat berakibat pada timbulnya berbagai penyakit

Ketika seseorang sedang berbohong, pikirannya tidak akan pernah tenang dan akan selalu merasakan kecemasan dan was-was. Hal ini bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit seperti depresi, obesitas, insomnia, dan berbagai jenis penyakit lainnya. Dengan berbohong mungkin bisa menyelamatkan seseorang pada kondisi yang terjadi pada saat itu, akan tetapi itu hanya untuk sementara waktu saja. Sedangkan dampak dari kebohongan itu, nantinya justru akan dirasakan oleh si pelaku selamanya.

Baca juga artikel cinta lainnya :

You may also like