Home » Kehidupan » Anak Anak » 10 Cara Mendidik Anak Hiperaktif yang Benar

10 Cara Mendidik Anak Hiperaktif yang Benar

by Devita Retno

Gangguan hiperaktif atau dikenal dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yaitu gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi pada anak. ADHD adalah gangguan perilaku pada anak yang ditandai dengan kurangnya perhatian, aktivitas yang berlebihan dan dorongan impulsif yang besar. Bila tidak ditangani dengan serius, anak yang hiperaktif bisa mengalami hal ini sampai remaja bahkan dewasa.

Mendiagnosa anak yang hiperaktif tidak mudah karena banyak variabel yang harus diamati. Untuk menentukan apakah seorang anak mengalami kasus hiperaktif diperlukan pengamatan yang menyeluruh dengan melibatkan orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya. Observasi yang tidak tuntas dan hanya dilakukan di ruang praktek dokter seringkali tidak membuahkan hasil yang akurat.

Mendidik Anak Hiperaktif

Anak dengan gejala ADHD atau anak hiperaktif seringkali dianggap sebagai anak yang nakal, malas, ceeroboh dan sulit diatur karena ketidak mampuan mereka memusatkan perhatian. Dengan terapi yang tepat, anak hiperaktif akan bisa ditangani sesuai kebutuhannya dan menghilangkan gejalanya. Untuk para orang tua, mendidik anak hiperaktif di rumah bisa dilakukan dengan langkah – langkah seperti ini yang merupakan bagian cara mendidik anak hiperaktif :

1. Bersikap Tegas

Perlunya aturan yang tegas dan ketat bagi anak hiperaktif sangat berguna agar ia dapat belajar mengendalikan tingkah lakunya sendiri. Jika orang tua bersikap kurang tegas dan sering memberi cara memanjakan anak agar ia bisa tenang, hal itu tidak membantu sang anak.

Memanjakan malah akan membuatnya bersikap makin tidak terkendali. Cara mendidik anak yang baik dengan memberi aturan yang tegas dan jelas bagi anak yang harus dia patuhi. Bila perlu minta bantuan anggota keluarga lain untuk ikut menegaskan peraturan di rumah kepada anak, seperti kewajiban anak di rumah serta tanggung jawab si anak. Jika sudah terbiasa mengikuti aturan di rumah, anak juga akan bisa belajar mengikuti aturan di luar rumah.

2. Disiplinkan Anak

Mengajarkan disiplin pada anak yang hiperaktif memerlukan perjuangan yang tidak ringan karena orang tua sering kali harus mengulang – ulang hal tersebut dan membutuhkan waktu yang lama untuk anak mengerti konsep disiplin. Cara mendidik anak yang tepat untuk mengajarkan disiplin adalah dengan membiasakan diri anak untuk mematuhi hal – hal kecil terlebih dulu misalnya seperti jadwal tidur, bangun tidur, mandi, makan dan bermain.

3. Sediakan Waktu untuk Anak

Cara menjadi orang tua yang baik bagi anak adalah dengan selalu menyediakan waktu berkualitas bersama anak. Jika sehari – hari orang tua sibuk dengan pekerjaan, maka sediakanlah satu waktu yang luang untuk bersama anak dan melakukan berabagai hal yang menarik, misalnya cara mengajari anak membaca, mendongeng dengan tips cerita yang baik untuk anak, melakukan hobi yang disukai anak dan masih banyak lagi.

4. Berikan Kegiatan yang Sesuai

Anak yang hiperaktif perlu diarahkan agar mereka dapat menyalurkan kecenderungannya untuk bergerak tidak terkendali. Kegiatan ini berguna untuk memberi anak aktivitas yang dilakukan ketika bosan, jadi tingkah laku anak hiperaktif akan menjadi lebih terarah.  Untuk mengetahui kegiatan apa yang tepat bagi anak, orang tua terlebih dulu harus mengetahui kepribadian anak agar dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya. Sehingga kegiatan yang dilakukan anak benar – benar efektif dan tidak membuat anak menjadi bosan.

5. Olahraga

Cara mengatasi anak hiperaktif adalah dengan membiasakan dirinya melakukan kegiatan fisik seperti olah raga. Kegiatan fisik akan baik bagi anak hiperaktif untuk mengarahkan kecenderungan geraknya yang tidak terkendali serta energinya yang berlebih.

Biasakan anak untuk berolah raga dengan teratur agar keterampilan motoriknya juga dapat berkembang dengan baik, karena salah satu ciri pada anak hiperaktif adalah kondisi perkembangan motorik yang tidak sama dengan anak lain seusianya. Bermain lempar tangkap, menendang bola, bersepeda, dan jenis olah raga lain yang cocok untuk anak kecil bisa dicoba.

6. Bersikap Waspada

Anak hiperaktif memiliki kecenderungan untuk bersikap impulsif. Orang tua harus selalu waspada dan siap mengantisipasi hal tersebut. Sifat impulsifnya selalu membuat anak dalam bahaya, karena ia pun tidak menyadari bahwa tindakannya itu mengundang bahaya bagi dirinya sendiri. Jika memungkinkan, anak hiperaktif harus selalu diawasi dengan cermat agar tidak mengalami celaka atau membahayakan orang lain.

7. Jalin Komunikasi

Mendidik anak hiperaktif dengan berkomunikasi yang intens akan mempunyai pengaruh sangat baik. Anak yang hiperaktif tidak bisa diajak berkomunikasi seperti anak biasa, melainkan harus agak sering dan sambil menatap matanya. Berbicaralah dengan suara lembut tentang berbagai hal kepada anak. Usahakan sambil duduk tenang dan tidak ada pengalih perhatian agar orang tua dan anak bisa berdiskusi dengan lancar. Ini juga saatnya memberikan pendidikan keluarga kepada anak tentang berbagai nilai kehidupan.

8. Beri Konsekuensi

Ketika mengajarkan disiplin pada anak hiperaktif, orang tua juga harus sekalian mengajarkan arti konsekuensi jika sang anak tidak disiplin. Pendidikan karakter anak juga akan terbentuk dengan baik jika ia mengerti arti konsekuensi dari setiap tindakannya. Jadi, ia akan terhindar dari kenakalan anak jaman sekarang dan bisa mengerti bahwa setiap tindakan ada akibatnya. Contohnya, terapkan konsekuensi jika anak tidak mematuhi peraturan maka ia bisa kehilangan waktu bermainnya selama beberapa menit.

9. Hindari Hukuman Fisik

Bahaya menampar anak akan memberi pengaruh sangat besar bagi perkembangan pribadi anak saat ia dewasa kelak. Anak akan belajar bahwa semua kasus bisa ia selesaikan dengan kekerasan. Karena itulah hindari hukuman fisik sebisa mungkin agar tidak membuat anak menjadi trauma dengan kekerasan dari orang tuanya.

10. Berikan Pujian

Memerlukan usaha yang keras bagi anak hiperaktif untuk mengendalikan tingkah lakunya dan bisa mematuhi aturan. Sebab itulah setiap usaha mereka harus dihargai dengan sepantasnya agar mereka termotivasi untuk terus melanjutkan perbuatan baiknya tersebut. Pujian dari orang tua dan lingkungan kepada anak akan menjadi pendorong motivasi yang bagus. Pujian dan pengahargaan adalah cara agar percaya diri dan cara meningkatkan keyakinan diri bagi anak.

Perlu diketahui, anak hiperaktif bukanlah anak nakal atau bandel. Mereka sulit mengendalikan tingkah laku karena dorongan yang muncul dari dalam dirinya. Orang tua hendaknya bersikap bijak dalam mendidik anak hiperaktif, agar anak juga dapat mencapai perkembangan yang baik dan bisa mengatasi masalah hiperaktifnya perlahan – lahan.

You may also like