Home » Kehidupan » Keluarga » 10 Cara Mengatasi Masalah Keluarga

10 Cara Mengatasi Masalah Keluarga

by husnul delia

Keluarga harmonis merupakan dambaan setiap pasangan. Tapi kita harus mengakui bahwa tak ada yang sempurna didunia ini. Semua bisa berubah sesuai kondisi, termasuk didalamnya tentang sebuah keluarga. Keluarga yang harmonis bukan berarti keluarga yang tidak pernah ada perselisihan, tapi keluarga yang bisa menyelesaikan setiap masalah dikehidupannya dengan baik. Tidak harus ada yang sempurna dalam segala hal, cukuplah saling melengkapi satu sama lain. Banyak hal yang tidak disadari sehingga menjadi pemicu penyebab suami istri tidak harmonis, penyebab suami bosan dengan istri dalam rumah tangga, atau penyebab suami istri sering bertengkar dalam rumah tangga. Masalah dalam keluarga bisa teratasi dengan saling pengertian baik untuk suami, istri dan anak. Banyak penyebab broken home dalam keluarga, apabila kita tidak bisa berpikiran luas dalam membangun rumah tangga.

Rumah tangga baiknya berdiri diatas pondasi yang kuat antara sesama anggota keluarga. Adanya hubungan yang kuat antara suami, istri dan anak adalah kuncinya. Permasalahan yang muncul bisa dihadapi bersama tanpa ada kata perpisahan. Justru permasalahan yang muncul bukan untuk jadi alasan perpecahan melainkan untuk menambah semangat persatuan dalam keluarga.

Dalam mengatasi permasalahan yang muncul dalam keluarga diperlukan beberapa cara mengatasi masalah keluarga diantaranya adalah :

1.  Menenangkan pikiran

Apabila pertengkaran atau kesalah pahaman terjadi, akan membuat pikiran kacau balau. Cara berpikir menjadi rumit dan tidak jernih. Jangan sekali-kali membuat keputusan dikala marah, disaat emosi mendominasi diri. Berhenti bertengkar dan cari cara menenangkan hati dan pikiran saat ada masalah serta cara meredam emosi. Setelah pikiran tenang baru bisa melanjutkan pembicaraan.

2. Saling terbuka satu sama lain

Segeralah membicarakan kepada yang bersangkutan. Jangan menunggu masalah berlarut-larut. Utarakan perasaan, kekecewaan, atau kekesalan yang tengah dirasakan dengan bahasa yang sopan dan tidak meledak-ledak. Jangan terburu-buru menentukan keputusan, biarkan lawan bicara menanggapi dan memberikan respon. Ciptakan suasana yang baik untuk saling mengutarakan pendapat.

3. Bicarakan bersama-sama dalam kondisi yang tepat

Pada saat masalah terjadi, suasana yang ada menjadi tegang dan panas. Karena masing-masing punya pendapatnya sendiri. Kondisi yang tepat disini adalah kondisi dimana ketegangan sudah tidak menguasai dan pikiran sudah jernih. Jika dalam kondisi marah, sebaiknya atur hati dan pikiran agar masalah tidak melebar kemana-mana. Suasana yang tepat sangat mendukung untuk mulai pencarian jalan keluar.

4. Dengarkan satu sama lain

Saat lawan bicara mengutarakan pendapat atau keluh kesahnya, jadilah pendengar yang baik. Jangan memotong pembicaraan saat lawan bicara, selain tidak sopan juga bisa menambah pertengkaran karena ada ucapan yang menyakitkan hati. Dari mendengarkan kita bisa mengetahui titik masalah yang ada. Resapi dan cerna apa yang sedang dibicarakan lawan bicara kita. Dan dari mendengarkan pula kita bisa mendeskripsikan masalah yang terjadi, seperti apa dan bagaimana.

5. Kontrol emosi Anda

Emosi menjadi hal penting dalam membicarakan masalah. Kontrol emosi kamu saat berbicara, jangan menuduh pada hal yang kurang baik tanpa bukti nyata. Tetaplah calm down, ini membantu agar suasana tidak menjadi memanas lagi. Tujuan utama membicarakan masalah adalah bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar tapi mencari solusi dan jalan keluar.

6. Berpikirlah dari sudut pandang lawan bicara

Dalam hal ini ego yang berbicara. Jangan terus menerus berpikir dengan sudut pandang kita sendiri, kita juga harus bisa memposisikan diri kita jika berada pada posisinya. Berpikir dengan sudut pandang sendiri secara terus menerus  bisa menjadikan kita pribadi yang selalu ingin menang sendiri, tidak punya tenggang rasa yang baik sementara kita tidak pernah tahu bagaimana dan apa yang dirasakan lawan bicara.

7. Mengingat kembali komitmen yang dibuat bersama

Sebelum pernikahan terjadi pastilah ada komitmen yang dibuat. Lika-liku kehidupan yang pernah dilewati bersama, menambah kekuatan untuk menapaki jenjang berikutnya yaitu pernikahan. Dengan mengingat komitmen yang pernah dibuat, diharapkan agar tidak menyerah dalam suatu masalah. Komitmen juga yang menjadi alasan untuk bertahan dalam setiap masalah yang ada.

8. Minta bantuan orang ketiga sebagai penengah

Jika mencari jalan keluar tidak bisa dilakukan hanya berdua, ada baiknya meminta bantuan orang ketiga sebagai penengahnya. Pilihlah orang yang benar-benar dipercaya dan bersifat netral (tidak memihak) dan mengetahui bagaimana cara mendamaikan keluarga yang bertengkar. Orang ketiga ini akan melihat dari sudut pandang yang lain dan membantu mencari jalan keluar. Bisa dipilih dari keluarga dekat atau juga bisa dari luar keluarga yang sekiranya punya pemikiran lebih dewasa.

9. Cari kesepakatan atau jalan tengah bersama

Dari pembicaraan dan bantuan orang ketiga, bisa disimpulkan solusi yang bagus untuk kedua pihak. Jangan tetap paksakan solusi yang hanya mementingkan diri sendiri. Pikirkan juga orang lain yang akan menerima keputusan tersebut. Mencari jalan tengah bersama bisa menjadi cara hubungan menjadi romantis kembali. Carilah win-win solution agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.

10. Hindari gegabah dalam berpikir

Pikirkan matang-matang hal yang bisa saja terjadi kedepannya. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, keluarga adalah yang paling dekat dengan kita jadi usahakan memilih keputusan yang terbaik yang pernah ada. Mintalah waktu berpikir jika memang dibutuhkan.

Sebagai sesama anggota keluarga yang baik ada baiknya menerapkan cara menjaga rumah tangga yang baik. Ada banyak hal dalam menjaga rumah tangga, contohnya seperti cara suami memperlakukan istri dengan baik, cara berbakti kepada suami dengan baik, melakukan cara mengabdi kepada suami menurut Islam, bagaimana tips menjadi istri yang baik dan disayang suami, atau menerapkan tips mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.

Jangan pernah lari atau menghindar dari masalah, karena biarpun kita pergi untuk menghindar masalah itu akan tetap ada. Hadapi dan carilah jalan keluar yang terbaik. Selalu berpikir positif akan membuat kita tidak terlalu tegang. Yakinlah semua ada hikmahnya. Permasalahan dalam keluarga pun begitu, hikmah yang bisa diambil contohnya menambah eratnya kekeluargaan, semakin cinta dan sayang kepada keluarga, dan sebagai titik pendewasaan diri. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, begitu pula masalah, tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya tergantung pada manusia itu sendiri mau berusaha atau tidak.

You may also like