Home » Kehidupan » Keluarga » Peran Keluarga Dalam Pendidikan Moral Anak

Peran Keluarga Dalam Pendidikan Moral Anak

by Devita Retno

Selain lingkungan sekolah dan teman sebaya, keluarga adalah lingkungan terdekat yang dimiliki seorang anak yang juga akan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak nantinya. Seorang anak sehari – hari tumbuh dalam lingkungan keluarganya dan melihat serta mempelajari segala sesuatu untuk pertama kali pastinya dari keluarganya. Karakteristik anak usia dini adalah peniru terbaik, mereka biasanya meniru segala sesuatu yang biasa dicontohkan oleh keluarganya, terutama dalam hal ini adalah orang tuanya. Itulah sebabnya orang tua harus dapat menjadi panutan dalam segala hal agar anak dapat meniru hal yang baik pula dari keluarganya, sebagai bekal pendidikan karakter anak.

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak bermula dari kesadaran bahwa pendidikan anak adalah hal yang harus didukung oleh orang tua. Peran keluarga dalam pendidikan dan orang tua dalam mendukung pendidikan anak adalah sebagai berikut:

1. Menjadi Pendukung Nomor Satu

Anak akan selalu mencari dukungan dari keluarganya untuk segala hal yang mereka lakukan. Pujian dan dukungan keluarga menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi seorang anak, karena dukungan akan menjadi cara meningkatkan keyakinan diri dan cara agar percaya diri.

2. Menjadi Teman Bagi Anak

Kapan saja anak membutuhkan, keluarganya harus bisa menjadi teman baginya. Cara mendidik anak yang baik dan cara mendidik anak yang tepat adalah dengan menempatkan diri sebagai teman anak, berusaha mendengarkan pikiran, isi hati, dan harapan anak, supaya anak merasa nyaman dan dapat berkomunikasi tanpa hambatan dengan keluarga dan orang tua. Dengan begitu anak akan terbiasa mengungkapkan masalahnya tanpa ada yang disembunyikan.

3. Menjadi Guru

Sekolah pertama untuk anak bukanlah lembaga formal yang didatanginya untuk menuntut ilmu, melainkan adalah rumahnya, dalam hal ini keluarga dan terutama orang tua. Anak akan mempelajari semua hal, nilai – nilai dalam hidup yang baik dan buruk pertama kali dari keluarganya. Tugas orang tua dan fungsi keluarga untuk mengajari dan memberi contoh pendidikan keluarga kepada anak mengenai nilai – nilai tersebut. Mempunyai dasar agama yang baik juga akan menjadi solusi pergaulan bebas dan akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar yang sangat dikhawatirkan orang tua.

Faktor yang Mempengaruhi Peran Keluarga

Sebagai orang tua, kita adalah guru pertama bagi anak. Peran keluarga, terutama orang tua dalam pendidikan anak akan dapat membuahkan hasil yang positif dan merupakan cara menjadi orang tua yang baik. Misalnya, anak akan mempunyai perasaan yang menyenangkan tentang pergi ke sekolah dan menjalani kegiatan belajar, dengan dukungan orang tua dan keluarga. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peran keluarga dalam pendidikan anak, yaitu seperti berikut ini:

1. Faktor Pendidikan

Tingkat pendidikan dalam keluarga dapat mempengaruhi keefektivitasan pendidikan anak. Tidak dapat dipungkiri, tingkat pendidikan juga akan menentukan bagaimana perspektif seseorang dalam memandang pendidikan. Semakin tinggi pendidikannya, semakin terbuka pikiran dan wawasan seseorang, sehingga sebagai orang tua, akan memiliki pengetahuan yang baik tentang cara mendidik, mengasuh, dan membimbing anak, maupun memberi contoh yang baik kepada anak. Pengetahuan itu perlu, agar peran anak dalam keluarga juga menjadi jelas, misalnya anak akan tahu apa saja kewajiban anak di rumah. Hal yang sama juga berlaku terhadap anggota keluarga yang lain, seperti kakek, nenek, saudara dan kerabat lainnya.

2. Faktor Ekonomi

Prestasi belajar anak berhubungan erat dengan kondisi ekonomi keluarga. Sebabnya karena anak yang sedang dalam proses memperoleh pendidikan harus tercukupi kebutuhan gizinya agar bisa menyerap ilmu pendidikannya dengan baik. Misalnya kebutuhan makan, minum, fasilitas belajar, rumah, pakaian, biaya sekolah, dan lain – lain. Bila kondisi ekonomi berada dalam kekurangan, maka orang tua biasanya akan sibuk dan fokus kepada usaha memenuhi nafkah, dan kurang menaruh perhatian pada pendidikan anak, baik moral maupun pendidikan sekolahnya.

3. Faktor Sosial

Lingkungan sosial anak juga dapat turut mempengaruhi peran keluarga dalam pendidikan anak. Lingkungan sosial anak selain orang tuanya yaitu teman sebaya, tetangga, juga kerabat yang kerap dijumpai sehari – hari. Pentingnya pendidikan karakter sejak dini adalah bila salah satu atau beberapa dari lingkungan sosial anak ini mempunyai kelakuan yang buruk, anak dapat terpengaruh dan menjadi malas belajar karena dalam beberapa hal, pengaruh orang lain seperti teman sebaya lebih cepat tertanam pada anak. Sebaliknya, bila anak mempunyai teman yang membawa pengaruh baik, maka ia akan menjalankan pendidikannya dengan konsentrasi yang seharusnya.

4. Faktor Agama

Tingkat pendalaman agama dalam keluarga menentukan keseimbangan antara ilmu agama dan pendidikan anak, karena ilmu pengetahuan yang tinggi bila tidak diimbangi dengan pengetahuan agama, akan menyulitkan seseorang mendapatkan kebahagiaan. Dengan pengetahuan agama yang cukup, orang tua dan keluarga dapat memberikan keseimbangan pada jiwa anak dan mengisinya dengan spiritualitas keagamaan. Mempunyai dasar agama yang kuat juga dapat menjadi solusi pergaulan bebas dan mencegah akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar yang sangat dikhawatirkan orang tua.

Tips Untuk Orang Tua

Kalau begitu, apa saja yang harus dilakukan keluarga, terutama orang tua dalam mendukung pendidikan anak?

  • Bertemu dan Mengenal Guru Anak

Ketika tahun ajaran baru dimulai, sempatkanlah bertemu dengan guru anak dan berdiskusi sedikit. Tunjukkan bahwa kita ingin ikut terlibat aktif dalam pendidikan anak, dan ingin diberi informasi mengenai perkembangan anak di sekolah, juga bila ada masalah atau kendala seputar pendidikan anak. Jika bisa, contohlah guru mengenai cara mendidik anak laki – laki dan cara mendidik anak perempuan dengan benar.

  • Kenali Lingkungan Sekolah Anak

Ada banyak pihak yang terlibat di sekolah anak, karena itu usahakan untuk mengenal siapa saja yang mempunyai peranan terhadap pendidikan anak di sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, pegawai administrasi dan lain – lain.

  • Menghadiri Rapat Sekolah

Sekolah biasanya rutin mengadakan rapat antara orang tua murid dan pihak sekolah sekitar satu atau dua kali setahun. Usahakan untuk menghadirinya jika memungkinkan dan memberikan perhatian penuh saat rapat berlangsung.

  • Berikan Pendampingan Jika Anak Memerlukan

Ikuti perkembangan akademik anak dengan berkomunikasi dengan gurunya. Cari tahu apakah anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik atau memerlukan bantuan khusus bila anak mengalami kesulitan belajar. Bantu mencarikan pendamping khusus untuk mengatasi kesulitan belajarnya. Misalnya jika anak mengalami kesulitan belajar membaca, carilah cara mengajari anak membaca yang praktis dan mudah agar ia cepat bisa.

  • Periksa PR Anak

Ketika di rumah, periksa apakah anak mempunyai pekerjaan rumah yang ditugaskan dari sekolah. Bantulah anak mengerjakan PR nya apabila terdapat kesulitan, misalnya anak belum mengerti tentang satu materi yang ditugaskan kepadanya. Jangan lupa untuk menanamkan pada anak mengapa ia perlu mengerjakan PRnya setiap hari sampai selesai dan apa pentingnya pendidikan untuknya.

  • Bantu Anak Belajar Saat Akan Ujian

Hasil ujian akan menentukan peringkat anak di sekolah dan seberapa jauh pemahamannya tentang materi sekolah. Dalam satu semester sekolah, akan ada beberapa kali ujian yang dilakukan. Bantulah anak mengembangkan kebiasaan belajar yang baik agar sewaktu saat ujian tiba, anak sudah berada dalam keadaan siap secara fisik dan mental.

Agar bisa mendukung pendidikan anak sepenuhnya, bukan berarti orang tua harus mencampuri semua aspek pendidikan anak. Orang tua dan keluarga dapat mendukung anak sesuai porsinya. Serahkan urusan pendidikan di sekolah kepada para tenaga pendidik di sekolah, dan orang tua serta keluarga cukup memantau serta memberikan bantuan bila diperlukan. Yang terpenting, niat dan tekad untuk mendukung pendidikan anak tidak boleh luntur di tengah jalan, niat tersebut harus dijaga jika kita ingin anak sukses menjalani pendidikannya, maka segala pengorbanan dan dukungan orang tua dan keluarga tidak akan menjadi hal yang sia – sia.

You may also like