Judi adalah sebuah permainan adu nasib dengan mempertaruhkan sesuatu (biasanya dalam bentuk uang) di mana yang menang akan memperoleh benda atau uang tersebut.
Walau termasuk untung-untungan dan banyak orang melakukannya karena iseng atau ingin mengetahui seberapa hoki diri mereka, perjudian tetap merupakan tindak pidana.
Selama sebuah permainan melibatkan dua orang atau lebih dan ada hal yang dipertaruhkan (dalam bentuk harta atau manfaat) lalu pihak yang menang kemudian mendapatkan harga atau manfaat tersebut dari yang kalah maka hal ini sudah disebut dengan judi.
Judi mungkin dianggap sebagai permainan biasa saja yang pasti selalu ada pihak kalah dan menang, namun sebenarnya judi lebih dari itu.
Dampaknya bagi diri sendiri maupun keluarga bukan suatu hal yang bisa disepelekan, baik judi langsung maupun judi online.
Ketika seseorang sudah berkeluarga dan kerap berjudi, ketahui dampak judi bagi keluarga sebagai berikut.
Dampak judi bagi keluarga secara negatif salah satunya adalah timbul kemalasan diikuti dengan kebangkrutan.
Saat seseorang sudah kecanduan berjudi, yang ada di pikiran orang tersebut adalah bagaimana cara agar bisa menang.
Ambisi, keinginan untuk bekerja, dan sisi rajin dalam bekerja kemungkinan akan hilang karena pikirannya telah dipenuhi dengan judi.
Ketika seseorang sudah mulai malas, maka ia lama-kelamaan tidak lagi seproduktif dulu.
Ketika seseorang sudah tidak produktif, ia tidak lagi bisa menghasilkan uang seperti sebelumnya.
Akibat paling dekat dari kemalasan karena judi adalah kebangkrutan yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga keluarga.
Dampak negatif lainnya dari judi adalah kerusakan hubungan antar anggota keluarga.
Penjudi yang sudah kecanduan dengan kegiatan tidak sehat ini lama-kelamaan akan mengalami kerusakan hubungan dengan orang-orang terdekatnya, khususnya pasangan dan keluarga, bahkan juga teman.
Penjudi umumnya menghabiskan uang dan seluruh waktunya untuk berjudi.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh hasrat ingin menang dalam perjudian sehingga akhirnya tidak lagi peduli terhadap hubungan sosial dan tanggung jawabnya dalam keluarga.
Ketertarikan untuk melakukan kegiatan lain pun akan pudar dan penjudi berpotensi mengisolasi dirinya karena judi terasa lebih menarik.
Selain judi, hal-hal lainnya (sepenting apapun itu) tidak lagi tidak lagi menjadi perhatiannya.
Dampak judi yang dapat terjadi secara negatif lainnya adalah timbulnya pertengkaran maupun pertikaian di dalam keluarga.
Kemalasan dan penggunaan uang serta waktu berlebihan untuk perjudian daripada untuk kebutuhan keluarga dapat memicu teguran, protes, dan berbagai hal tidak enak lainnya dari pasangan, orang tua, maupun anak.
Teguran serta protes dari pihak keluarga biasanya akan berujung pada pertengkaran dan pertikaian.
Penjudi yang sudah kecanduan tidak mudah ditegur atau dinasehati agar berhenti berjudi.
Perubahan tidak serta-merta terjadi begitu saja pada seseorang yang sudah terlalu gemar berjudi.
Pelaku judi tidak akan berhenti bermain setelah satu, dua atau bahkan lima kali.
Kemenangan yang sempat didapat pun hanya sesekali; biasanya jumlah kekalahan lebih banyak daripada jumlah kemenangan.
Kemalasan yang menyebabkan pelaku tidak lagi bekerja seperti normalnya pada akhirnya membuat pelaku kehabisan uang sehingga harus meminjam uang ke mana-mana.
Penumpukan hutang yang dilakukan penjudi tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tapi juga keluarga yang kerap menjadi penanggung hutang tersebut.
Keuntungan yang diperoleh pelaku judi tidaklah seberapa dibandingkan dengan banyaknya uang yang dihabiskan dan menuju kekalahan.
Uang habis dapat memicu hutang di sana-sini, lalu karena ketidakmampuan pelaku membayar hutang, biasanya mereka akan terjerumus ke dalam tindak kriminal.
Mencuri, merampok, atau menipu orang lain menjadi pekerjaan baru penjudi demi memperoleh uang untuk terus berjudi.
Dampak judi seperti ini sangat negatif bagi keluarga, sebab selain keluarga seringkali harus membantu membayar hutang maupun tagihan keluarga, nama baik dapat tercemar akibat tindakan kriminal pelaku.
Ketika pelaku sampai dipenjara, tidak hanya kerugian finansial saja yang akan dialami oleh keluarga, tapi juga kerugian dari sisi emosional dan mental juga dirasakan keluarga.
Keuangan yang mulai memburuk, waktu yang tidak pernah disisihkan bagi keluarga, ditambah dengan pertengkaran terus-menerus antar pasangan dapat menghancurkan rumah tangga yang selama ini dibina.
Ketika pelaku judi tidak juga berubah, maka ia akan semakin jauh dari kehidupan sosial yang normal, bukan tidak mungkin bahkan menjauh dari keluarganya.
Judi adalah permainan untung-untungan, sekalipun penjudi sudah pernah menang dan untung besar, keuntungan seperti ini biasanya terjadi sesekali saja.
Karena keinginan untuk menang, maka pelaku tidak segan menghabiskan banyak uang lalu kemudian terperangkap dalam perjudian.
Selain pertengkaran, umumnya perjudian dan kondisi finansial yang terus memburuk bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Uang yang juga seharusnya dapat digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak biasanya dihabiskan dalam waktu singkat demi judi.
Hal tersebut mampu meningkatkan risiko stunting pada anak, terutama karena anak masih dalam masa tumbuh kembang.
Begitu banyak dampak judi bagi keluarga secara negatif sehingga diharapkan siapapun yang tergiur dengan permainan ini mulai berpikir bijak dengan mempertimbangkan setiap dampak buruk tersebut.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…