Masalah adalah hal yang pasti di miliki oleh semua orang. Entah itu masalah besar maupun masalah kecil. Setiap masalah memiliki porsi yang berbeda dengan setiap manusia. Masalah yang besar dapat bagi orang dianggap sebagai masalah kecil. Begitu juga sebalaiknya, masalah kecil dapat dianggap sebagai masalah besar. Banyaknya masalah yang di miliki oleh seseorang, dapat membuat orang tersebut stress atau bahkan bunuh diri. Seperti seorang pria yang bunuh diri, dikarenakan menjomblo terlalu lama, atau seseorang yang menjadi gila, karena kalah dalam pilkada. Setiap orang dapat terkena masalah setiap hari, dan semua itu, tergantung bagaimana cara kita melewatinya, dan bagaimana cara menghadapi masalah yang berat.
Salah satu masalah yang paling banyak menjadi akar hancurnya sebuah hubungan pertemanan atau keluarga adalah masalah keuangan. Jika kita tau bagaimana cara menghadapi masalah keuangan yang benar, maka akan menimbulkan hutang. Apa itu utang? Utang adalah proses meminjam uang atau barang dari seseorang atau instansi tertentu, dengan memakai jaminan atau tidak. Utang biasanya memiliki jangka waktu tertentu untuk di lunasi, dan jika tidak di lunasi akan mendapatkan bungan atau denda.
Utang yang dilakukan ke instansi- instansi tertentu biasanya memakai jaminan sebagai penjamin. Sedangkan utang ke keluarga atau teman biasanya tanpa jaminan, karena sudah memakai sistem kepercayaan. Tapai bagaimana jika utang tersebut tidak kita bayar? Jika kita meminjam ke instansi, mungkin hanya akan kehilangan harta benda, nah jika kita meminjam ke teman atau saudara? Tidak hanya akan memutus tali persaudaraan, kita juga dapat kehilangan nyawa akibat cekcok masalah utang. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat terhindar dari masalah hutang? Berikut ini tipsnya.
1. Belajar Menabung
Menabung adalah solusi pertama dalam menghindari masalah hutang. Memiliki tabungan, membuat kita dapat memiliki solusi, di saat membutuhkan uang secara tiba- tiba. Seperti ada keluarga yang sakit, atau membutuhkan bantuan dana segera. Akan tetapi, menabung menjadi percuma, jika kita terus memakai tabungan kita untuk keperluan yang sangat tidak penting. Sehingga justru akan menghambur- hamburkan uang. Pastikan uang tabungan yang kita miliki di simpan secara disiplin, sehingga tidak di pakai untuk kebutuhan yang dapat di tunda.
2. Sesuaikan Kebutuhan Dengan Kemampuan
Besar pasak dari pada tiang adalah pepatah yang mengingatkan kita bagaimana caranya menjaga pengeluaran sehingga tidak melebihi pendapatan. Gaya hidup yang tidak sesuai dengan pendapat adalah akar dari masalah hutang. Terkadang, gaya hidup yang kita lihat di televisi maupun di sosial media, membuat kita iri, dan ingin merasakan gaya hidup yang sama. Tapi jika hal tersebut sesuai dengan pendapatan yang kita miliki, hal tersebut tidak menjadi masalah. Tetapi jika tidak sesuai, itu yang menjadi masalah. Milikilah gaya hidup sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Jika hanya mampu membeli hape seharga 1,5 juta, jangan memaksakan diri membeli hape seharga 3 juga. Hal itu akan melahirkan gaya hidup boros yang mematikan anda.
3. Tidak Terpengaruh Iming- iming Bunga Nol Rupiah
Banyak sekali iming- iming cicilan dengan uang muka nol persen yang di tawarkan oleh banyak toko. Hal ini, membuat kita ingin terus berbelanja, karena cicilan yang di tawarkan sangat menggiurkan. Akan tetapi, membeli barang dengan cicilan, sama saja dengan pemborosan. Kenapa? Karena barang yang dibeli melalui cicilan tidak akan terasa di awal, tetapi akan terasa di saat awal bulan, melalui tagihan cicilan tiap bulannya. Berbelanja memakai cicilan memang terasa lebih ringan karena tidak banyak di awal. Akan tetapi, kita juga harus menghitung besar cicilan tersebut, apakah dapat di tangani oleh pendapatan kita? Karena jika pendapatan lebih kecil, maka hutang akan kembali menjadi solusi yang menyesatkan.
4. Lakukan Perencanaan Keuangan Tiap Gajian
Melakukan perencanaan keuangan tiap gajian sangat perlu. Mengingat kebutuhan hidup tidak hanya kebutuhan primer saja. Tetapi juga ada kebutuhan listrik, air, telepon atau pulsa tiap bulan. Serta jika masih memiliki kendaraan dengan cicilan, perencanaan keungan harus tepat. Perencanaan keuangan dapat dilakukan dengan membagi kewajiban- kewajiban, lalu kebutuhan sekunder. Yang perlu di ingat, jika ingin membeli barang dengan cara mencicil, pastikan keuangan yang keluarc tidak lebih dari 20 persen. Menurut perhitungan keuangan yang benar, proses menyisihkan uang adalah, 40 persen maksimal untuk kewajiban termasuk cicilan, 30 persen untuk kebutuhan sebulan. 10 persen untuk tabungan. Dari 40 persen tersebut, sisihkan sebagian untuk bersedekah. Hal ini dapat menjadi tips mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.
5. Utamakan Kewajiban
Saat melakukan perencanaan keuangan, utamakan dahulu membayar kewajiban- kewajiban setiap bulannya, seperti cicilan serta tagihan- tagihan rumah tangga. Mengutamakan kewajiban dalam rumah tangga yang wajib diterapkan sangat penting. Sehingga kewajiban menjadi tidak terbengkalai. Jika kewajiban telah terpenuhi, maka sisanya dapat dipakai untuk di tabung, serta di pakai untuk kebutuhan sehari- hari. Mengutamakan kewajiban, akan dapat membantu dari masalah hutang. Karena dengan mengutamakan kewajibabn, gaya hidup kita dapat di atur sesuai dengan sisa uang yang ada, sehingga tidak terjadi pembengkakan pengeluaran yang berakibat pada masalah hutang.
6. Jangan Sering Makan Di Luar
Salah satu gaya hidup yang paling boros adalah makan di luar. Pada saat kita makan di luar, biaya yang harus kita keluarkan bisa mencapai 10 kali biaya makanan yang kita keluarkan, saat memasak sendiri di rumah. Hal ini karena, pada saat kita makan di luar, kita tidak hanya membayar biaya bahan, akan tetapi biaya chef, pelayan, listrik, air, LPG, parkir, serta pajak makanan 10 persen. Hal ini sangat berbeda saat kita masak sendiri. Sayuran yang kita beli di pasar, dengan harga 50 ribu, cukup untuk seminggu. Lalu mulai lauk pauk dan ikan, jika di hitung, maka sekali makan di restoran, sama saja dengan biaya makan seminggu. Oleh karena itu, makan di luar sebenarnya di bolehkan. Hanya saja, tidah terlalu sering, dan akan mengakibatkan pemborosan. Pemborosan adalah salah satu penyebab masalah hutang.
7. Mengikuti Asuransi
Asuransi adalah salah satu cara kita mengamankan uang yang kita miliki. Asuransi di pakai untuk kebutuhan darurat seperti sakit dan kecelakaan, kebutuhan masa tua, serta kebutuhan untuk pendidikan. Memakai asuransi, hampir sama dengan menabung. Yang menjadi perebedaan adalah tabungan tersebut tidak dapat kita ambil semudah kita menabung dengan cara yang biasa. Mengklaim asuransi harus memakai prosedur yang cukup sulit. Akan tetapi, dengan memakai asuransi, uang kita dapat kita amankan dengan baik. Walau begitu, ada baiknya kita untuk hati- hati dalam memilih asuransi yang benar dan terpercaya. Sehingga sebagai konsumen, kita tidak dirugikan.
Itulah tadi, 7 cara menghindari masalah hutang. Kebutuhan ekonomi serta media informasi yang luas, membuat kebutuhan akan gaya hidup juga meningkat. Sekarang bagaimana caranya kita mampu mengatur keuangan, sehingga tidak terjadi pemborosan, yang berujung pada hutang. Semoga artikel ini bermanfaat.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…