Anda mungkin pernah mendengar pengucapan kata LGBT, akan tetapi Anda tidak mengetahui apa arti dari singkatan tersebut. LGBT adalah singkatan atau akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual, serta Transgender. Sebenarnya istilah LGBT ini telah dipergunakan sejak lama, yaitu sekitar tahun 1990- an untuk menggantikan gabungan istilah komunitas gay.
Dan keberadaan kaum LGBT itu sendiri telah ada sejak zaman Nabi dulu. Cobalah membaca kembali kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam atau kisah Nabi Luth Alaihissalam. Akan tetapi, tidak semua orang setuju akan istilah tersebut. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa transgender dan transeksualitas tidaklah memiliki kesamaan dengan kaum gay, biseksual, maupun kaum lesbian. Tumpuan dari pernyataan tersebut adalah pada gagasan yang telah menyatakan bahwa transgender maupun transseksual memiliki kaitan dengan identitas gender yang terlepas dari orientasi seksual.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, di antaranya :
1. Faktor keluarga
Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.
2. Faktor Lingkungan dan pergaulan
Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT. beberapa point terkait dengan faktor ini adalah :
3. Faktor genetik
Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu. ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait masalah ini, seperti :
4. Faktor akhlak dan moral
Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku LGBT yang dianggap menyimpang. Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia yang pada akhgirnya akan menjerumuskan manusia tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti LGBT, yaitu :
5. Faktor Pendidikan dan pengetahuan tentang agama
Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan benteng yang paling efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu ditanamkan pengetahuan serta pemahaman agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk membentuk akal, akhlak, serta kepribadian mereka.
Hukum LGBT di Indonesia
Setiap negara memiliki aturan atau undang-undang sendiri-sendiri terutama yang mengatur masalah keberadaan komunitas LGBT ini. Negara Malaysia telah memiliki aturan yang mengkiminalisasikan perilaku homoseksual atau perilaku seks yang menyimpang lainnya. Lalu bagaimana dengan negara kita ini?
Saat ini, hukum atau aturan yang terkait tentang keberadaan komunitas LGBT di Indonesia memiliki status yang belum jelas, karena meskipun sebagian besar masyarakat menganggap bahwa komunitas tersebut memiliki kebiasaan yang menyimpang dari budaya negara kita, akan tetapi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak ada anggapan bahwa perilaku seksual yang menyimpang seperti LGBT adalah termasuk tindakan kriminal selama kegiatan tersebut tidak melanggar peraturan-peraturan atau hukum lainnya yang lebih spesifik seperti :
Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia telah memberikan keleluasaan terhadap daerah istimewa Aceh untuk menerapkan hukum syariah islam guna mensikapi perilaku LGBT. hukum tersebut tidak hanya berlaku bagi umat muslim saja, akan tetapi umat non muslim pun ikut di dalamnya. Berdasarkan hukum tersebut, kegiatan homoseksual telah dianggap sebagai suatu bentuk kejahatan dan tindakan kriminal. Tindakan homoseksual dan perilaku seks menyimpang lainnya diartikan sebagai tindakan prostitusi yang melanggar norma-norma agama, kesusilaan, serta aturan-aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Pada akhirnya tidak hanya propinsi Aceh saja yang menerapkan hukum syariah tersebut, akan tetapi langkah tegas tersebut juga telah diikuti oleh sekitar 52 daerah di Indonesia ini.
Keberadaan komunitas LGBT mau tidak mau menimbulkan dampak yang tidak sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi hal itu juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku. Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranya :
Dari Segi Kesehatan
Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada kesehatan diri si pelaku, di mana perilaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi penyakit yang berbahaya, seperti :
1. HIV / AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau yang juga dikenal dengan AIDS merupakan salah satu infeksi penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia, di mana akibat infeksi ini bisa menghantarkan manusia tersebut pada kematian. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak lagi bisa melakukan perlawanan terhadap terjadinya infeksi maupun serangan penyakit lainnya.
Di Indonesia, kasus penyebaran virus HIV mulai dari sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1987 di Bali hingga bulan Desember 2013 telah tercatat sekitar 368 daerah telah menjadi tempat penyebaran virus tersebut. Dan salah satu media penyebaran virus berbahaya ini adalah melalui hubungan seks. Jadi ketika seseorang yang belum terjangkit virus HIV lalu ia melakukan hubungan seks dengan orang yang telah mengidap virus HIV tanpa menggunakan alat pelindung seperti kondom, maka penularan virus HIV tersebut besar kemungkinan akan terjadi.
2. Penyakit kelamin berbahaya
Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan LGBT. berikut ini beberapa jenis penyakit tersebut :
3. Mengganggu reproduksi
Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka yang gemar melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami gangguan peranakan (reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai sumber utama pengeluaran mani menjadi semakin melemah. Selain itu, kondisi ini akan dapat menimbulkan gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada testis, di mana sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan kemandulan.
Dari Segi Sosiologi
Kebiasaan perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada kesehatan juga dapat berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat mengikis keharmonisan hidup yang tumbuh di masyarakat serta semakin meningkatkan angka tindak kemaksiatan yang pada akhirnya sulit untuk dikendalikan.
Dari segi psikologis
Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau kejiwaan seseorang serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada syaraf si pelaku. Seorang yang dikategorikan LGBT bisa memiliki kepercayaan bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki atau pun perempuan yang sejati. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada timbulnya rasa khawatir terhadap identitas diri serta seksualitasnya. Mereka itu akan lebih cenderung memilih bersama dengan orang yang berkepribadian sejenis dengannya. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi akal pelaku, dan akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung. Mereka yang memiliki kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan selalu merasa tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.
Dari segi hubungan kekeluargaan
Kebiasaan LGBT juga bisa mengganggu bahkan merusak hubungan keluarga. Ketiak salah satu dari anggota keluarga memiliki kebiasaan seks yang menyimpang, maka kondisi tersebut tentu akan dapat menyebabkan berbagai hal, seperti :
Dari segi Keamanan
Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi sistem keamanan di suatu wilayah, seperti semakin meningkatnya angka pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak.
Islam tidak membenarkan perilaku LGBT. hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang yang dzalim.” Jadi, sebagai umat islam kita harus selalu berusah untuk menghindari dan mencegah penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu :
Cara Menyikapi LGBT
LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth Alaihissalampun sempat merasakan kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang memiliki perilaku seks yang menyimpang tersebut. Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk menghadapi kaum LGBT? haruskah kita mencemooh mereka dengan cacian dan makian? Tidak. Menyikapi masalah LGBT dalam bentuk cacian dan makian adalah salah, berikut ini caranya :
Ada beberapa hadist yang mendasari pendapat agar pelaku LGBT diberikan hukuman sebagai sanksi atas perbuatannya tersebut, seperti :
Dari Ibnu Abbas, berkata, “Nabi saw melaknat para lelaki mukhannats dan para wanita mutarajjilah. Kata beliau, ‘Keluarkan mereka dari rumah kalian’, maka Nabi saw mengusir Si Fulan, sedangkan Umar mengusir Si Fulan.” (HR. Bukhari)
“Siapa saja di antara kalian mendapati seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth maka bunuhlah pelakunya beserta pasangannya.“ (HR. Ahmad).
Baca juga artikel cinta lainnya :
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…