Pemberikan mahar yang dilakukan pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan merupakan suatu keharusan dan wajib ada dalam sebuah pernikahan. Mahar atau yang dikenal juga dengan mas kawin masuk dalam persiapan pernikahan dalam islam yang diberikan berupa harta benda atau uang. Apa yang akan dijadikan mahar sebenarnya tidak ditentukan oleh agama ataupun adat karena mahar yang diberikan didapat dari hasil kesepakatan kedua belah pihak.
Jadi mahar yang akan diberikan saat pernikahan itu bebas dan jumlahnya terbatas. Umumnya mahar disesuaikan dengan kesanggupan calon mempelai pria sendiri. Nah, kalau punya pasangan orang Palembang, mahar yang diberikan pun umumnya tak jauh berbeda dengan yang biasanya. Mahar biasanya tidak ditentukan oleh adat, hanya saja adat bisa menentukan seserahan atau meminta sejumlah uang untuk keperluan pernikahan.
Seperti daerah Palembang yang dalam adatnya ada seserahan dan uang asap, yakni uang yang diberikan pihak pengantin pria kepada keluar pihak pengantin wanita untuk keperluan resepsi pernikahan. Seserahan yang diberikan pun sangat beragam, mulai dari toiletries, kebutuhan pribadi sang pengantin, makanan, buah, pakaian dan lain sebagainya. Nah, berikut adalah mahar adat Palembang yang umum diberikan pengantin pria kepada pengantin wanita.
Mahar adat Palembang yang umum diberikan adalah seperangkat alat sholat bagi pengantin muslim. Tidak hanya di Palembang saja, tapi mahar yang berupa alat-alat sholat yang umumnya terdiri dari mukena, sarung, sajadah, Al-Quran hingga tasbih ini juga umum diberikan oleh pengantin dari berbagai daerah. Menikah dalamĀ Islam tidak hanya sekedar menjalankan kewajiban dunia tapi juga akhirat.
Alasan seperangkat alat shalat dijadikan sebagai mahar tentu bukan tanpa makna. Perlengkapan alat sholat yang berikan sebagai mahar menjadi simbol seorang suami yang siap menuntun istrinya dalam hal-hal keagamaan. Mengajak istri untuk taat beribadah dan menjalankan rumah tangga sesuai dengan syariat islam. Berikut adalah makna yang terkandung dibalik alat sholat yang diberikan:
Kitab suci Al-Quran melambangkan tanggung jawab suami yang harus bisa mengajarkan istri dan anak-anaknya nanti untuk membaca Al-Quran. Menjadikan Al-Quran sebagai bacaan yang dilantunkan dalam rumah dan dipahami isinya sebagai pedoman dalam hidup menuju keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
Mukena yang juga jadi bagian dari mahar yang diberikan bermakna bahwa seorang suami harus selalu senantiasa mengingatkan istrinya untuk ingat waktu sholat. Membimbingnya istrinya untuk taat beribadah melaksanakan sholat 5 waktu. Mengingatkan istrinya untuk jangan sampai meninggalkan sholat.
Sajadah melambangkan kewajiban suami untuk menyediakan tempat beribadah yang layak bagi istri selain kewajiban memberikan nafkah lahir dan batin. Sajadah juga bermakna agar suami senantiasa mengajak istri untuk selalu bersujud kepada Allah.
Tasbih yang masuk dalam seperangkat alat sholat bermakna bahwa suami menjamin kemaslahatan keluarganya setelah menikah. Tasbih juga melambangkan bahwa suami juga harus menuntun dan mengingatkan istri untuk selalu berdzikir kepada Allah.
Mahar adat Palembang yang juga umum diberikan adalah emas atau perhiasan yang jumlahnya sesuai dengan kemampuan pengantin pria dan hasil kesepakatan dengan calon pengantin wanita. Tidak ada batasan untuk jumlah dari mahar emas atau perhiasan yang harus diberikan.
Uang dalam jumlah tertentu juga menjadi mahar adat Palembang yang biasa diberikan dalam pernikahan. Uang tunai yang berikan jumlahnya juga sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Terkadang uang tunai juga menjadi pelengkap atau tambahan dari mahar seperangkat alat sholat.
Mahar adat Palembang juga bisa berupa barang atau benda lainnya sesuai dengan kesepakatan atau permintaan dari calon pengantin wanita. Ada yang berupa rumah, kendaraan atau harta benda lainnya. Jadi, mahar sesungguhnya bukanlah syarat pernikahan yang memberatkan.
Itulah 4 mahar adat Palembang yang bisa kamu berikan kepada calon pasanganmu. Besar kecilnya jumlah mahar bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan, yang penting mahar ada walau sedikit nilainya. Menikah tanpa memberikan mahar merupakan salah satu contoh pernikahan yang tidak sah. Dalam pernikahan biasanya juga ada budaya bertukar cincin, nah simak juga yuk ulasan tentang serba-serbi cincin pernikahan dalam islam.
Simak juga artikel lain tentang pernikahan dan rumah tangga seperti tips menjaga keharmonisan rumah tangga yang selama ini menjadi impian, cara menghadapi masalah dalam keluarga yang pasti akan ditemukan di masa depan, cara suami memperlakukan istri dengan baik yang seharusnya dilakukan pasangan suami istri dan cara mencegah selingkuh dan cerai yang terjadi akibat pertengkaran. Karena kita pun juga tidak tahu bagaimana perjalanan rumah tangga yang harus kita lalui ke depannya.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…