Anak kecil seringkali terlihat memiliki energi yang sangat besar dan tidak bisa diam. Tidak bisa diam adalah karakteristik anak usia dini yang biasa kita lihat. Sejak bangun tidur sampai tidur lagi malam harinya, si kecil biasanya selalu terlihat bergerak dan aktif. Kondisi ini seringkali melelahkan para orang tua karena mereka merasa kebingungan mengasuh si kecil yang aktif ini dan menganggap si anak nakal, sehingga mereka berusaha mencari cara mengatasi anak nakal.
Walaupun merasa kewalahan, orang tua jangan dulu terburu memberi label pada anak sebagai anak yang hiperaktif. Sebenarnya kondisi anak yang aktif adalah sesuatu yang wajar karena anak kecil masih berada dalam tahap mengeksplorasi dunia dan lingkungan tempat mereka tinggal. Yang perlu diwaspadai adalah jika keaktifan anak tersebut tampak berlebihan, sulit diatur dan kerap membuat onar. Bisa jadi itu adalah ciri dari anak hiperaktif.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif.
Terkadang sulit membedakan mana anak yang aktif atau anak yang mengalami gangguan hiperaktif. Anak yang aktif umumnya hanya memiliki aktivitas gerakan yang lebih tinggi dan energi yang lebih dari anak lain seusianya, dan tidak ada gangguan pada otaknya. Sadangkan anak yang hiperaktif memiliki tingkah laku yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang tidak normal, disebut juga gangguan pemusatan pikiran dan konsentrasi atau Attention Deficit Disorder. Anak ini tidak mampu mengontrol emosinya atau gerakannya sendiri hingga melewati batas kewajaran.
Mengatasi Anak yang Hiperaktif
Bila orang tua menemukan bahwa anaknya mengalami hiperaktif maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengasuhan anak, seperti beberapa hal berikut yang merupakan cara mengatasi anak hiperaktif :
1. Buat Aturan yang Jelas
Anak yang hiperaktif biasanya mengalami kesulitan untuk fokus. Karena itu apabila aturan di rumah tidak jelas, ia akan cenderung mengalami masalah untuk mengikuti aturan di tempat lain. Sebaiknya orang tua menerapkan aturan yang tegas dan batasan – batasan dalam rumah terlebih dulu agar anak terbiasa mengikuti aturan dengan baik.
Fungsi lembaga keluarga bagi anak salah satunya adalah mengenalkan berbagai aturan dan batasan dalam kehidupan pada anak. Jika aturan dan batasan yang jelas sudah ditetapkan, maka anak akan tahu apa yang harus dia hadapi setiap hari dan akan lebih mudah mengikuti aturan di luar rumah untuk membuatnya mengerti peran anak dalam keluarga. Misalnya, mengajarkan kepada anak tentang waktu bermain, makan dan tidur yang harus diikutinya.
2. Bersikap Bijaksana
Bagi orang tua yang memiliki anak hiperaktif sangatlah bijaksana untuk memilih hal apa yang perlu dipermasalahkan dan yang tidak, karena dengan anak yang hiperaktif kita tidak bisa meramalkan situasi yang sama setiap harinya. Akan selalu ada situasi yang tidak terduga, karena anak hiperaktif sulit hidup dalam batasan – batasan. Jadi, jika misalnya anak berbuat yang melanggar aturan, orang tua bisa memilih mana hal yang merupakan masalah besar yang perlu diberikan tindakan tegas dengan hal yang bisa disampaikan secara santai kepada anak sebagai cara menegur anak yang layak dan cara memarahi anak yang benar.
3. Beri Tugas yang Lebih Rinci
Karena kesulitannya dalam fokus dan berkonsentrasi, anak hiperaktif sulit menjalankan tugas yang kurang spesifik. Jika orang tua menginginkan anak melakukan sesuatu hal misalnya membereskan kamarnya, maka cara mendidik anak yang baik bisa dilakukan dengan membuat daftar hal – hal yang perlu dilakukan jika membereskan kamar mulai dari awal sampai selesai. Suruh anak membacanya dan mempraktekkannya. Tentu saja cara ini berlaku untuk anak yang sudah lancar membaca.
4. Jauhkan Anak dari Gangguan
Memberikan anak tempat yang tenang untuk mengerjakan tugasnya juga merupakan cara untuk melatih fokus serta konsentrasi anak. Ketika anak mengerjakan pekerjaan rumah misalnya atau ketika orang tua sedang menerapkan cara mengajari anak membaca, tempatkan anak di ruangan yang minim pengalih perhatian. Gangguan bisa datang dari anggota keluarga lain, suara televisi, suara kendaraan di luar rumah, dan lain sebagainya. Pastikan anak mendapatkan ketenangan agar ia bisa melatih konsentrasi dan fokusnya.
5. Berikan Penghargaan
Bagi seorang anak hiperaktif, bisa melakukan suatu hal atau menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik dan lancar adalah pencapaian yang besar dibandingkan anak – anak lainnya. Karena itulah orang tua harus dapat memotivasi anak dengan memberikan pujian dan penghargaan atas usaha terbaiknya. Hal itu sangat berguna untuk memberi anak cara agar percaya diri dan cara meningkatkan keyakinan diri untuk terus melanjutkan usahanya ke arah yang positif.
6. Mengajari Tanggung Jawab
Orang tua dapat membantu anak untuk membuat daftar tugasnya sendiri. Hal ini berguna untuk mengajarkan tanggung jawab dan kewajiban anak di rumah kepada anak yang hiperaktif. Diskusikan dengan anak tugas apa saja yang harus dia kerjakan dan menjadi tanggung jawabnya kemudian bantu anak membuat daftar di sebuah buku catatan. Mulailah dengan tugas anak di rumah terlebih dulu, dan minta anak untuk sering membaca catatan tugasnya tersebut. Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan tugas yang dia inginkan terlebih dulu, dan tekankan bahwa semua tugasnya harus selesai dengan baik.
7. Berikan Kegiatan yang Sesuai
Untuk menyalurkan energi besar anak hiperaktif dengan baik, ia harus diberikan kegiatan yang cocok. Dengan demikian orang tua harus bisa mengenali minat dan bakat anak melalui kepribadian anak agar bisa mengarahkan anak pada kegiatan yang dapt mendukung perkembangan dirinya. Peran keluarga dalam pendidikan anak sangat penting untuk mengarahkan anak pada minatnya. Misalnya mengarahkan anak pada kegiatan bermusik, olah raga dan lainnya agar kemampuannya bersosialisasi semakin terarah.
8. Ajarkan Disiplin
Mengajarkan disiplin pada anak termasuk mengajarkan konsekuensi jika ia tidak dapat mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini juga berlaku untuk pendidikan karakter anak sejak dini. Untuk itu orang tua harus konsisten dengan aturan yang telah mereka tepat buat agar anak pun bisa mengerti akibatnya jika tidak mengikuti aturan sebagai cara menjadi orang tua yang baik. Pastikan anak mengerti bahwa mereka harus mengikuti jadwal kegiatan di rumah dengan baik dan tepat waktu.
9. Sediakan Waktu Bersantai Bersama Anak
Anak hiperaktif sulit merasa santai dan tenang karena energi mereka yang besar. Orang tua bisa mengajarkan anak untuk santai dengan menyediakan waktu bersama. Putarlah musik yang menenangkan sambil memijat anak atau mengobrol tentang kegiatannya hari itu. Orang tua juga bisa menyelipkan sedikit pendidikan keluarga kepada anak sambil mengobrol dan bersantai. Lakukan hal ini menjelang anak tidur agar ia bisa tidur lebih nyenyak.
10. Cari Informasi
Memiliki seorang anak yang hiperaktif membuat orang tua juga selalu dituntut untuk bisa mengikuti setiap perkembangan mereka. Carilah informasi sebanyak – banyaknya agar orang tua juga bisa mengetahui cara yang tepat untuk mengasuh anak yang hiperaktif dengan baik. Carilah juga tips cerita yang baik untuk anak agar orang tua bisa membacakan cerita pada anak saat bersantai.
Mungkin anak hiperaktif akan sedikit memberikan tantangan pada orang tuanya dalam usaha mereka memberikan yang terbaik ketika mengasuh si kecil. Namun jangan sampai orang tua menuruti semua kemauan anak hiperaktif dengan harapan agar mereka tenang, karena cara memanjakan anak yang demikian justru membuat anak makin sulit diatasi. Anak hiperaktif bukan anak nakal, mereka hanya kesulitan mengendalikan tingkah lakunya sendiri. Oleh karena itu diperlukan kesabaran dan ketelatenan orang tua dalam mengasuhnya.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…