Tidak dipungkiri lagi baik di dalam peran keluarga dalam berbagai aspek maupun di dalam fungsi keluarga menurut para ahli, terkandung unsur pendidikan. Beberapa kali ditekankan bahwa keluarga adalah agen pendidikan bagi anggotnya terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah pihak pertama dan utama yang dipandang oleh anak sebagai sumber belajar. Anak-anak melihat dan meniru apa yang orang tua mereka lakukan di rumah. Maka dari itu sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menjadi orang tua yang baik bagi anak dan memberikan contoh yang patut ditiru agar anak-anak meniru dan mempraktikkan hal-hal baik pula di lingkungan luar.
Selain itu, perlu diingat bahwa salah satu cara mendidik anak yang baik adalah dengan memberinya sarana pendidikan yang memadai. Para orang tua bermimpi anak-anak mereka tumbuh dewasa dengan kompeten dan mengetahui cara agar percaya diri mereka tinggi. Mereka ingin melihat anak-anaknya sebagai anak yang bahagia dan sukses di setiap tahapan pembelajarannya. Ada hubungan yang positif antara keterlibatan keluarga dengan kesuksesan seorang anak dalam pendidikan. Ketika orang tua berbicara pada anak-anaknya tentang sekolah, berharap anak-anak berusaha dengan baik di sekolah, membantu mereka merencanakan kuliah, dan memastikan bahwa segala aktivitas di luar sekolah mereka adalah aktvitas membangun, maka secara bersamaan anak-anak pun akan lebih baik di sekolah. Hal ini berlaku pula bagi anak-anak pra sekolah dan termasuk pada cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas.
Sebuah sekolah di Ohio menyatakan bahwa dalam satu tahun pelajaran anak-anak menghabiskan rata-rata 7.500 jam di rumah dan hanya 900 jam di sekolah. Apa yang orang tua lakukan bersama anak-anak ketika mereka tidak sedang berada di sekolah memiliki efek yang kuat dalam proses pembelajaran. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak sejak usia dini mempunya efek yang signifikan pada pencapaian mereka di bidang pendidikan dan terus berlanjut sampai usia remaja hingga dewasa.
Sebetulnya bagaimanakah pendidikan bagi keluarga ini secara umum? Pendidikan keluarga adalah bidang yang luas dan fleksibel. Hal-hal yang berkaitan dan memiliki kontribusi pada pengetahuan dan kapasitas serta pertumbuhan keluarga secara keseluruhan, baik itu secara fisik, mental, emosional, ekonomi, dan spiritual dapat dimasukkan ke dalam cakupan pendidikan kehidupan keluarga karena pada dasarnya pendidikan keluarga memiliki unsur yang berasal dari berbagai bidang seperti sosiologi, pekerjaan sosial, psikologi, antropologi, biologi, pendidikan, sejarah, dan banyak lagi.
Tujuan dari pendidikan dalam keluarga ini pada intinya adalah menanamkan nilai-nilai seperti nilai moral, nilai etika, nilai budaya, nilai keagamaan, nilai personal, dan lain sebagainya. Pendidikan ini bersifat vital terutama bagi anak-anak yang beranjak remaja dan dewasa di mana mereka sedang memersiapkan diri mereka memasuki dunia orang dewasa. Sebagai orang tua yang mengerti cara mendidik anak yang tepat, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak muda seperti misalnya, bagaimana cara menghindari pergaulan bebas dan solusi pergaulan bebas di kalangan pelajar tersebut.
Pendidikan keluarga berfokus pada pewujudan keluarga yang memiliki fungsi yang sehat. Keluarga harus menyadari bahwa seorang anggota keluarga dapat memengaruhi anggota keluarga yang lain. Riset membuktikan bahwa jelas adanya keterampilan dasar dan pengetahuan mengenai pendidikan yang dibutuhkan oleh keluarga. Berikut beberapa di antaranya:
1. Hubungan Interpersonal Yang Sehat
Sebuah keluarga dapat dikatakan berfungsi dengan baik dan sehat apabila terdapat hubungan yang baik dan sehat pula antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga lain. Baik dalam arti Anda mengenal apa yang anak Anda inginkan dan sebaliknya, anak mengetahui bagaimana Anda memandang suatu hal dan sebaliknya, serta masih banyak lagi. Sehat dalam arti Anda dan anak-anak saling memelihara dan menjaga hubungan agar tetap erat dan terikat.
Anda dan anak dapat menghabiskan waktu bersama, melakukan hobi, dan berbagi hal disukai bersama. Investasi waktu sesungguhnya adalah investasi terbaik yang dapat Anda lakukan bagi keluarga Anda dan menjaga komunikasi termasuk juga ke dalam cara menjaga rumah tangga yang baik.
2. Keterampilan Komunikasi Yang Kuat
Salah satu faktor penting dan dapat dikatakan paling utama dalam menjaga sebuah hubungan adalah komunikasi yang kuat. Hal ini merupakan kunci terutama dalam hubungan yang pribadi seperti orang tua dan anak. Sebelum mengajari mereka apa yang baik dan yang buruk, apa yang benar dan yang salah, dan bagaimana mereka seharusnya bersikap di dalam dan di luar lingkungan keluarga, terlebih dahulu Anda perlu mengerti bahwa cara Anda menerima masukan dari orang lain dengan cara anak Anda menerimanya sangat berbeda. Usia dan perkembangan mereka secara mental, sosial dan emosional berbeda dengan Anda sebagai orang dewasa. Belum lagi cara pAndang yang berbeda-beda setiap anak.
Pelajari dengan teliti pendekatan apa yang cocok bagi mereka, apakah mereka harus didekati dengan pendekatan yang bersahabat atau pendekatan yang bersifat memimpin dan demokratis. Menyesuaikan bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan cara anak berkomunikasi akan menghindari pendidikan yang Anda terapkan dari sifat menggurui. Jika Anda hanya memberi masukan dan berbicara seperti Anda berbicara pada sesama, anak Anda dapat memAndang itu sebagai ciri orang tua yang over protektif terhadap anak. Jangan lupa untuk selalu bersikap terbuka pada apa yang anak Anda suka dan tidak suka.
3. Pengetahuan Mengenai Perkembangan Anak Secara Umum
Berhubungan dengan poin sebelumnya, perlu diingat bahwa pendidikan dalam keluarga tidak hanya diterapkan pada anak Anda yang sudah cukup dewasa saja tetapi juga pada anak Anda yang masih kecil. Cara terbaik menerapkan pendidikan pada anak Anda yang masih belum cukup umur adalah dengan terlebih dulu mengenali karakteristik anak usia dini. Pemahaman ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan emosional si kecil dan bagaimana memenuhinya, apa saja potensinya dan bagaimana Anda dapat mengembangkannya serta mengarahkannya ke arah yang positif.
Sesuaikan Ketahui pula bahwa setiap anak, di manapun tahapan usianya, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ketahui pula cara memanjakan anak dengan baik karena di balik kewajiban anak di rumah beserta tanggung jawabnya anak Anda terutama lebih perlu diberikan kasih sayang melimpah.
4. Keterampilan Pengambilan Keputusan Yang Baik
Katakanlah Anda dan anak serta anggota keluarga lain telah memiliki hubungan yang baik, komunikasi yang kuat, dan telah mengetahui karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan setiap anak yang bermacam-macam. Selanjutnya Anda perlu mengetahui apa yang dapat Anda lakukan terhadap kebutuhan tersebut. Pisahkan mana apa yang anak Anda inginkan dengan apa yang benar-benar baik bagi mereka.
Ambil keputusan dengan hati-hati dengan tetap memertimbangkan pendidikan nilai dan norma yang baik untuk anak. Hitung pula baik dan buruk serta kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan yang ditarik. Anak Anda pun dapat mulai belajar sedikit-sedikit berpartisipasi dalam pengambilan keputusan keluarga di mana cara ini dapat berguna bagi keterampilan mereka mengambil keputusan untuk diri mereka secara mandiri kelak. Pengambilan keputusan ini termasuk ketika Anda mengambil keputusan sebagai bentuk atau cara mengatasi masalah keluarga. Ini adalah salah satu cara membahagiakan orang tua menurut Islam dan secara umum bagi anak untuk Anda.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…