Cara menghadapi masa pubertas perlu menjadi perhatian para orang tua karena pada usia remaja, anak-anak cenderung akan mengalami perubahan pada sifat mereka.
Ya, pubertas adalah fase pertumbunhan dan perkembangan seorang anak menjadi remaja. Pada titik ini, anak-anak akan mulai menunjukkan perubahan pada fisik dan sifat. Tak jarang, emosi dan suasana hatinya jadi sulit untuk ditebak.
Pubertas pada anak laki-laki biasanya ditandai dengan tumbuhnya kumis dan suara yang menjadi berat. Sedangkan pada anak perempuan, ciri pubertas yang ditunjukkan adalah membesarnya payudara dan mulainya menstruasi.
Karena perubahan tersebut tak pernah mereka alami sebelumnya, anak-anak biasanya akan bingung. Peran orang tua dalam membimbing anak lewat cara menyikapi pubertas dengan baik dibutuhkan disini. Apa saja? Simak cara menghadapi masa pubertas berikut ini!
Pubertas merupakan fase peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang akan dialami siapa saja alias tidak bisa dihindari. Seperti yang sudah disebutkan, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada fase ini.
Cara menghadapi masa pubertas agar tidak kaget nantinya adalah dengan belajar untuk beradaptasi dengan banyaknya perubahan yang terjadi dalam tubuh.
Saat tubuh mengalami perubahan bentuk, tak perlu cemas karena kondisi seperti ini sangatlah normal. Meski awalnya membingungkan, coba untuk menyikapi pubertas dengan sedikit demi sedikit beradaptasi dengannya.
Dari sudut pandang anak, pubertas mungkin akan menjadi fase yang membuatnya gengsi untuk bertanya kepada orang tua mereka. Padahal, dalam menghadapi masa pubertas, peran orang tua penting, lho.
Fase ini akan menimbulkan banyak pertanyaan dalam diri yang tak kadang membingungkan. Daripada terus menduga-duga, cara terbaik untuk menghadapi fase pubertas adalah dengan bertanya langsung kepada orang tua.
Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting disini untuk membimbing mereka memahami apa itu pubertas serta bagaimana menyikapinya.
Tak hanya perubahan fisik, perubahan sifat biasanya terjadi saat anak memasuki usia remaja. Ciri pubertas ini seringkali membuat mereka sulit mudah marah dan sedih.
Wajar saja, tanda pubertas salah satunya adalah perubahan emosi yang menjadi tidak stabil. Maka dari itu, coba untuk mulai belajar menjaga dan kontrol emosi serta perasaan.
Dengan mengendalikan emosi diri, akan lebih mudah bagi anak untuk menyikapi permasalahan yang terjadi pada fase remaja dengan bijak nantinya.
Dari kacamata orangtua, masa pubertas adalah fase yang cukup kritis karena anak biasanya akan mencari jati dirinya yang sesungguhnya. Rasa ingin tahu yang tinggi seringkali membuat anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, termasuk pergaulan.
Saat pubertas, anak cenderung ingin berteman dengan seseorang yang usianya jauh diatas mereka. Namun, ini bukan pilihan terbaik. Meski bisa mempelajari hal baru dari orang yang lebih tua, berteman dengan anak-anak yang seumuran tetaplah penting.
Memastikan anak berteman dengan orang-orang yang mampu memberinya semangat positif adalah cara mendampingi anak pada masa pubertas yang bisa para orangtua lakukan.
Pubertas pada laki-laki maupun perempuan ditandai dengan tumbuhnya rambut di kemaluan mereka. Jika anak sudah memasuki pubertas, perubahan fisik ini bisa saja membuatnya bingung.
Bimbing anak-anak dalam menyikapi masa pubertas yang mereka alami dengan mengajarinya cara menjaga kebersihan kelamin.
Contohnya adalah dengan rutin mengganti pembalut saat menstruasi agar daerah kewanitaan tidak lembab. Jika dilakukan dengan benar, menghadapi masa pubertas pastinya tidaklah sulit.
Tak hanya pendidikan karakter anak saja yang penting saat menyikapi masa pubertas. Lebih lanjut, pola kebiasaan sehari-hari juga harus diperhatikan.
Makanan yang anak konsumsi saat masa pubertas akan menentukan bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya nanti. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumi makanan sehat dengan mengurangi makanan cepat saji.
Ganti makanan cepat saji dengan makanan yang penuh gizi dan serat seperti buah dan sayur. Mengonsumsi susu pertumbuhan jika bisa dijadikan opsi.
Memasuki fase pubertas, sebagian anak cenderung akan bersikap lebih agresif. Tak jarang mereka jadi suka memberontak jika apa yang ia lakukan tidak didukung oleh orang dewasa. Contohnya orangtua.
Meski emosi sedang tidak stabil, usahakan agar jangan melawan orangtua. Peran anak dalam keluarga adalah menghormati orangtua mereka. Jangan sampai mengecewakan mereka.
Jika orangtua tidak setuju dengan pemikiran maupun keputusan yang diambil, coba aja mereka untuk berdiskusi dengan kepala dingin.
Ini adalah cara menghormati orang tua yang bisa anak lakukan saat menghadapi masa pubertas. Dengan begitu, hubungan keluarga senantiasa akan harmonis.
Pencarian jati diri biasanya terjadi pada fase pubertas. Ingin tahu ini dan itu seringkali membuat anak tak takut untuk mencoba hal-hal baru yang membuat mereka penasaran.
Banyak kasus yang pada akhirnya membuat anak terjerumus ke dalam hal yang tidak baik seperti kecanduan merokok, minum alkohol, atau hamil diluar nikah padahal usianya masih belasan tahun.
Memiliki keyakinan diri adalah cara menghadapi masa pubertas yang penting dilakukan untuk mencegah hal-hal seperti ini agar tidak kehilangan masa depan.
Apapun yang kita lakukan pasti ada resikonya. Pada usia remaja, anak-anak akan lebih berani dalam mengambil keputusan dalam hidup mereka.
Sikap ini lumrah terjadi pada anak yang memasuki fase pubertas. Agar tidak gegabah, coba untuk mulai belajar cara bertanggung jawab agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Salah itu memang wajar. Namun, alangkah baiknya jika kesalahan tersebut bisa dicegah dengan berpikir kritis sebelum bertindak.
Mandiri adalah cara menyikapi masa pubertas pada laki-laki maupun perempuan yang harus mereka lakukan. Karena sekarang mereka sudah selangkah menuju kedewasaan, maka ini saatnya untuk melepas anak untuk belajar mengurus dirinya sendiri.
Mulai dari menyiapkan buku pelajaran untuk sekolah besok, membersihkan pakaian dalam, atau membolehkan anak pergi sendirian, biarkan anak untuk belajar melakukannya sendiri.
Itulah cara menghadapi masa pubertas yang bisa anak dan orangtua lakukan agar tidak bingung saat menyikapi perubahan sifat dan tubuh pada anak.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…