Berbicara tentang perceraian, maka sorotan utamanya adalah anak-anak yang menjadi korban perceraian. Dimana mereka harus berada dalam posisi yang membingungkan yang mana tidak mereka pahami jika mereka masih kecil. Sementara, bagi anak yang sudah remaja dan cukup dewasa dalam memahami keadaan, maka dampak yang ia rasakan juga bergantung pada kepribadiaannya dan bagaimana penilaiannya terhadap hubungan kedua orang tuanya.
Yang artinya dampak perceraian orang tua terhadap anak tidak bisa disamaratakan mengingat usia, pemahaman dan sejauh mana mereka tahu masalah yang terjadi pada orang tuanya juga berbeda. Di samping itu, tentu juga ada dampak perceraian bagi istri dan pastinya ada beberapa hal tersulit yang dihadapi wanita pasca perceraian. Namun secara umum, akan kita bahas dampak perceraian orang tua terhadap anak ini.
Hal yang pasti dialami oleh seorang anak yang orang tuanya bercerai adalah ia akan mengalami perasaan yang tidak nyaman dan selalu dirundung kesedihan. Meski sebenarnya ia sangat tahu hubungan kedua orang tuanya sangatlah buruk dan jarang akur, tetap saja ketika perpisahan terjadi kesedihan dalam hatinya tidak bisa ia hapuskan.
Saat perceraian orang tua dan hidup terpisah bukanlah kehendak sang anak. Terlebih jika selama ini orangtua menyembunyikan ketidakakurannya di depan anak sehingga anak melihat tidak ada keretakan pada hubungan orang tuanya. Saat masa perpisahan itu tiba, kebingungan jelas menjadi hal yang dirasakan anak dan disusul dengan kemarahan.
Marah pada keadaan yang tidak ia inginkan bahkan mereka tidak tau harus melampiaskan kemarahannya itu dengan apa. Inilah yang terkadang membuat anak menjadi salah arah dan melakukan hal-hal menyimpang. Ini jugalah yang terkadang menjadi alasan suami tidak mau bercerai, sementara hak asuh anak dalam perceraian umumnya jatuh pada ibunya, jika sang ayahlah yang menjadi akar permasalahannya.
Dampak perceraian terhadap anak yang pasti adalah ia akan merasa shock. Terkejut juga menjadi hal yang pasti dirasakan anak-anak yang tiba-tiba menerima kenyataan bahwa orangtua mereka harus berpisah. Mereka tidak lagi hidup bersama, tidak lagi tinggal serumah layaknya keluarga utuh yang bahagia.
Shock yang mereka rasakan umumnya terjadi pada tahun pertama perceraian orang tua dimana mereka masih dalam masa beradapasi. Yang mana juga menjadi penentu terhadap dampak perceraian orang tua terhadap anak dimana setelah itu akan terlihat bagaimana sang anak mengambil sikap terhadap perceraian tersebut.
Hal terburuk yang dirasakan anak saat orangtua bercerai adalah ia mengalami gangguan psikologi sendiri. Dimana ia juga akan menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab perpisahan orangtuanya. Ia akan mengira orangtuanya pergi karena tidak lagi sayang padanya atau bahkan berpikir pergi karena benci padanya. Ini adalah konflik batin yang dirasakan anak yang belum bisa memahami penyebab perceraian orang tua.
Bagi anak yang selama ini mendapat kasih sayang cukup dari orang tuanya, maka dampak perceraian orang tua terhadap anak ini adalah ia akan merasakan kesepian dan kehilangan yang amat sangat. Suasana hangat dari ayah dan ibu yang tidak lagi ia rasakan membuatnya merasa canggung dan sulit menerima kenyataan.
Berikutnya, setelah perceraian orangtua terjadi, dampak psikologis yang dirasakan anak ialah ia tidak lagi merasa aman karena merasa kehilangan salah satu sosok pelindungnya. Orang tua yang dulunya selalu ada untuknya, kini hanyalah ada ayah atau ibu seorang yang terus mendampingi. Tentu saja anak akan merasa lebih aman jika berada ditengah kedua orangtuanya.
Perilaku anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya akan cenderung negatif jika orang tua tidak bisa mendampingi tumbuh kembang anak dengan baik. Dimana jika orang tua juga sibuk pelarian dari masalah hubungan yang ia rasakan.
Sehingga anak tidak terurus dan terdidik dengan baik atau cenderung terabaikan. Sehingga anak hidup dan tumbuh dengan caranya sendiri. Ditambah lagi tidak adanya kasih sayang dan perhatian yang diberikan orangtua saat ia membutuhkan perlindungan, dukungan, perhatian dan penuntut dalam hidup.
Meski buruknya kepribadian anak tidak selalu disebabkan oleh perceraian, namun ini menjadi dampak yang mungkin saja terjadi. Jika anak tidak bisa menerima perceraian kedua orang tuanya, ia akan melampiaskan kemarahannya kepada hal yang negatif dan cenderung berperilaku buruk sebagai bentuk dari pemberontakan.
Itulah 8 dampak perceraian orang tua terhadap anak yang sangat perlu diperhatikan. Sementara penyebab perceraian di Indonesia sendiri sangatlah beragam. Sebaiknya ketahui lebih dini tanda-tanda perceraian dalam rumah tangga agar bisa mengantisipasi lebih awal. Meski begitu, ada juga dampak positif perceraian bagi istri dan anak yang kerap kali mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…