Berbagai mitos tak pernah lepas dari tradisi budaya yang ada di dunia. Bahkan untuk zaman modern seperti sekarang ini masih banyak orang-orang yang percaya dengan mitos-mitos warisan nenek moyang. Tak terkecuali dengan budaya tionghoa yang cukup kental dengan tradisi leluhurnya.
Dalam hal pernikahan pun, budaya tionghoa tak lepas dari mitos-mitos yang membuat penasaran sekaligus bikin kita bergidik. Lantas, apa saja mitos pernikahan tionghoa yang memberikan pantangan dan harus dihindari bagi orang tionghoa agar tidak terkena sial? Simak yuk!
Mitos seputar pernikahan tionghoa ini ditujukan untuk mereka yang masih belum menikah. Konon katanya mereka yang mengenakan baju pengantin akan susah mendapat jodoh. Apapun tujuan mengenakan baju pengantin tersebut, tetap saja tidak boleh. Kalau nggak ya harus siap untuk susah dapat jodoh.
Dalam mitos pernikahan tionghoa, jarak umur pasangan pengantin yang paling bagus adalah 4 tahun. Angka 4 ibarat kaki meja yang mampu berdiri kokoh, begitu juga dengan rumah tangga. Bagi orang tionghoa, jika perbedaan umur dengan pasangan adalah 4 tahun, maka rumah tangga yang dibangun pun akan kokoh.
Sementara jarak umur yang harus dihindari dalam pernikahan tionghoa adalah 3, 6 dan 9 tahun. Konon katanya jika pasangan pengantin umurnya berjarak dalam rentang usia tersebut, pernikahan dan tidak akan berjalan dengan lancar. Berisiko terjadi keretakan dalam rumah tangga.
Mitos pernikahan tionghoa berikutnya adalah seorang pengapit pengantin nggak boleh menjalankan tugas ini lebih dari 3 kali. Konon katanya jika lebih dari 3 kali akan sulit bertemu jodoh. Yah, begitulah, meski kamu dengan senang hati membantu segala keperluan pengantin selama hari H, tetap saja jangan sampai lebih dari 3 kali.
Nah, kalau mitos pernikahan tionghoa ini bagus untuk para jomblo jika ingin segera mendapat jodoh. Pada ritual mingle, yang mana pengantin akan berkeliling membawa kue pengantin untuk diberikan kepada yang masih jomblo. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini ya!
Dalam kamar pengantin tionghoa, penerangan yang digunakan adalah lilin atau lampu minyak. Kedua jenis penerangan ini tentunya akan memberikan nuansa romantis untuk pasangan pengantin. Namun, jika lilin atau lampu minyak tersebut padam sebelum waktunya akan jadi pertanda kurang baik untuk kehidupan pernikahan pengantin ke depannya. Benarkah? Sepertinya kamu juga harus simak deh apa saja yang menjadi ciri-ciri pernikahan tidak sehat yang akan berdampak kurang baik untuk rumah tangga ke depannya.
Jadi, selama menjalani prosesi Sung Ciu Lie dan pada saat hari pernikahan, rute yang dilalui harus sama. Begitu juga dengan mobil pengantin yang tidak boleh berhenti disembarang tempat saat perjalanan. Tujuannya adalah agar rumah tangga sang pengantin ke depannya bisa berjalan lancar. Nah, bagaimana ya jika pernikahan tanpa resepsi karena minimnya biaya? Simak juga deh berbagai tips pernikahan low budget agar resepsi pernikahan tetap bisa dilangsungkan.
Jam karet sepertinya tidak berlaku dalam budaya pernikahan tionghoa ya? Salah satu mitos pernikahan tionghoa adalah tidak boleh telat memulai jam lamaran (Sung Ciu Lie). Konon katanya jika jam masuk lamaran telat dari yang telah ditentukan maka bisa menyebabkan hubungan pernikahan jadi tidak langgeng.
Dalam kamar pengantin biasanya juga adalah bunga-bungaan yang diberi wewangian. Dan bunga-bungan ini nantinya akan dibagikan kepada para tamu dan sanak saudara. Namun, jika bunga rampai tidak habis dibagikan bisa menjadi pertanda yang kurang bagus untuk kehidupan rumah tangga pengantin ke depannya. Benar atau tidaknya mitos ini, kita tentu tetap harus tahu cara menjaga rumah tangga yang baik agar bisa langgeng hingga akhir.
Dalam mitos pernikahan tionghoa, orang-orang yang ikut membantu proses dan pelaksanaan prosesi pernikahan jika tidak mendapatkan angpao, maka ia bisa bernasib sial lho. Wah, sepertinya mereka yang membantu acara pernikahan harus berusaha dapat angpao ya, biar nggak sial.
Itulah 9 mitos pernikahan tionghoa yang menarik untuk kita simak. Apakah mitos-mitos ini masih berlaku hingga saat ini? Tentu masih ada baagi mereka yang masih menjaga warisan tradisi dari leluhur mereka. Karena tidak dipungkiri juga bahwa beberapa tradisi dan mitos kini sudah mulai tergeser oleh modernitas.
Bicara tentang pernikahan, simak juga berbagai artikel lainya seputar pernikahan, seperti persiapan sebelum pernikahan, list persiapan pernikahan, dan tips menjaga keharmonisan rumah tangga.
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…