Home » Mitos dan Fakta » Jika 9 Mitos Pernikahan Tionghoa Ini Dilanggar, Bisa Sial!

Jika 9 Mitos Pernikahan Tionghoa Ini Dilanggar, Bisa Sial!

by Luwisa Zelnovra

Berbagai mitos tak pernah lepas dari tradisi budaya yang ada di dunia. Bahkan untuk zaman modern seperti sekarang ini masih banyak orang-orang yang percaya dengan mitos-mitos warisan nenek moyang. Tak terkecuali dengan budaya tionghoa yang cukup kental dengan tradisi leluhurnya.

Dalam hal pernikahan pun, budaya tionghoa tak lepas dari mitos-mitos yang membuat penasaran sekaligus bikin kita bergidik. Lantas, apa saja mitos pernikahan tionghoa yang memberikan pantangan dan harus dihindari bagi orang tionghoa agar tidak terkena sial? Simak yuk!

1. Dilarang Mengenakan Baju Pengantin jika Belum Menikah

Mitos seputar pernikahan tionghoa ini ditujukan untuk mereka yang masih belum menikah. Konon katanya mereka yang mengenakan baju pengantin akan susah mendapat jodoh. Apapun tujuan mengenakan baju pengantin tersebut, tetap saja tidak boleh. Kalau nggak ya harus siap untuk susah dapat jodoh.

2. Jarak Umur Pasangan Pengantin Ideal adalah 4 Tahun

Dalam mitos pernikahan tionghoa, jarak umur pasangan pengantin yang paling bagus adalah 4 tahun. Angka 4 ibarat kaki meja yang mampu berdiri kokoh, begitu juga dengan rumah tangga. Bagi orang tionghoa, jika perbedaan umur dengan pasangan adalah 4 tahun, maka rumah tangga yang dibangun pun akan kokoh.

Sementara jarak umur yang harus dihindari dalam pernikahan tionghoa adalah 3, 6 dan 9 tahun. Konon katanya jika pasangan pengantin umurnya berjarak dalam rentang usia tersebut, pernikahan dan tidak akan berjalan dengan lancar. Berisiko terjadi keretakan dalam rumah tangga.

3. Jadi Pengapit Pengantin Jangan Lebih dari 3 Kali

Mitos pernikahan tionghoa berikutnya adalah seorang pengapit pengantin nggak boleh menjalankan tugas ini lebih dari 3 kali. Konon katanya jika lebih dari 3 kali akan sulit bertemu jodoh. Yah, begitulah, meski kamu dengan senang hati membantu segala keperluan pengantin selama hari H, tetap saja jangan sampai lebih dari 3 kali.

4. Jomblo Harus Makan Kue Pemberian Pengantin Biar Enteng Jodoh

Nah, kalau mitos pernikahan tionghoa ini bagus untuk para jomblo jika ingin segera mendapat jodoh. Pada ritual mingle, yang mana pengantin akan berkeliling membawa kue pengantin untuk diberikan kepada yang masih jomblo. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini ya!

5. Padamnya Lilin di Kamar Pengantin jadi Pertanda Sial

Dalam kamar pengantin tionghoa, penerangan yang digunakan adalah lilin atau lampu minyak. Kedua jenis penerangan ini tentunya akan memberikan nuansa romantis untuk pasangan pengantin. Namun, jika lilin atau lampu minyak tersebut padam sebelum waktunya akan jadi pertanda kurang baik untuk kehidupan pernikahan pengantin ke depannya. Benarkah? Sepertinya kamu juga harus simak deh apa saja yang menjadi ciri-ciri pernikahan tidak sehat yang akan berdampak kurang baik untuk rumah tangga ke depannya.

6. Rute pada Prosesi Sung Ciu Lie dan Hari Pernikahan Harus Sama

Jadi, selama menjalani prosesi Sung Ciu Lie dan pada saat hari pernikahan, rute yang dilalui harus sama. Begitu juga dengan mobil pengantin yang tidak boleh berhenti disembarang tempat saat perjalanan. Tujuannya adalah agar rumah tangga sang pengantin ke depannya bisa berjalan lancar. Nah, bagaimana ya jika pernikahan tanpa resepsi karena minimnya biaya? Simak juga deh berbagai tips pernikahan low budget agar resepsi pernikahan tetap bisa dilangsungkan.

7. Telat Saat Prosesi Sung Ciu Lie Bikin Pernikahan jadi Tidak Langgeng

Jam karet sepertinya tidak berlaku dalam budaya pernikahan tionghoa ya? Salah satu mitos pernikahan tionghoa adalah tidak boleh telat memulai jam lamaran (Sung Ciu Lie). Konon katanya jika jam masuk lamaran telat dari yang telah ditentukan maka bisa menyebabkan hubungan pernikahan jadi tidak langgeng.

8. Jika Bunga Rampai Tidak Habis juga jadi Pertanda yang Kurang Bagus

Dalam kamar pengantin biasanya juga adalah bunga-bungaan yang diberi wewangian. Dan bunga-bungan ini nantinya akan dibagikan kepada para tamu dan sanak saudara. Namun, jika bunga rampai tidak habis dibagikan bisa menjadi pertanda yang kurang bagus untuk kehidupan rumah tangga pengantin ke depannya. Benar atau tidaknya mitos ini, kita tentu tetap harus tahu cara menjaga rumah tangga yang baik agar bisa langgeng hingga akhir.

9. Tidak Mendapat Angpao Saat Prosesi Pernikahan Bisa Bernasib Sial

Dalam mitos pernikahan tionghoa, orang-orang yang ikut membantu proses dan pelaksanaan prosesi pernikahan jika tidak mendapatkan angpao, maka ia bisa bernasib sial lho. Wah, sepertinya mereka yang membantu acara pernikahan harus berusaha dapat angpao ya, biar nggak sial.

Itulah 9 mitos pernikahan tionghoa yang menarik untuk kita simak. Apakah mitos-mitos ini masih berlaku hingga saat ini? Tentu masih ada baagi mereka yang masih menjaga warisan tradisi dari leluhur mereka. Karena tidak dipungkiri juga bahwa beberapa tradisi dan mitos kini sudah mulai tergeser oleh modernitas.

Bicara tentang pernikahan, simak juga berbagai artikel lainya seputar pernikahan, seperti persiapan sebelum pernikahan, list persiapan pernikahan, dan tips menjaga keharmonisan rumah tangga.

You may also like