Apa saja alasan orang jarang update status di media sosial? Meski disukai banyak orang, nampaknya sebagian orang memilih untuk menjauh dari media sosial. Terkesan misterius? Mungkin saja.
Ya, media sosial bak sudah menjadi kebutuhan yang terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hati. Bebas menjadi siapa saja, memposting hal-hal yang disukai adalah salah satu alasan mengapa harus menggunakan sosial. Namun, nyatanya, tak semua orang suka dengan kebebasan yang ditawarkan ragam platform sosmed.
Apakah Anda memiliki teman yang misterius dimana mereka jarang update status di dunia maya? Kira-kira kenapa mereka seperti? Yuk cari tahu alasan orang jarang update status di media sosial versi Cinta Lia berikut ini!
1. Gaptek
Media sosial adalah wadah untuk mengekspresikan diri, juga aktivitas untuk melepas rasa bosan. Memiliki fungsi dasar sebagai sarana komunikasi, Anda bahkan bisa meraup untung dari media sosial. Inilah jawaban mengapa menggunakan media sosial itu penting di era digital saat ini.
Sayangnya, tak semua orang paham menggunakan media sosial. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa seseorang jarang membuat status di media sosialnya. Walau mereka sudah memiliki akun, namun pengoperasian yang sulit untuk dipahami membuat mereka enggan untuk mengakses akun media sosial mereka untuk waktu yang lama.
Orang-orang seperti ini biasanya kita sebut “gaptek” alias “gagap teknologi”. Kesulitan untuk menggunakan media sosial umumnya terjadi pada generasi boomer.
2. Malas
Bagaimana cara jadi selebgram Instagram? Pastinya Anda harus menciptakan banyak konten menarik guna mendapatkan jangkauan yang lebih luas. Fenomena meraup untung dari Instagram dan platform medsos lainnya membuat cara menjadi kaya lewat Instagram begitu digemari.
Meski ditengah gempuran influencer yang kian membludak, sebagain orang seakan tak tertarik akan itu. Ya, alasan orang jarang update status di media sosial berikutnya adalah karena malas.
Media sosial menyuguhkan banyak konten menarik yang bisa Anda nikmati secara cuma-cuma. Inilah salah satu daya tarik media sosial hingga akhirnya sulit untuk memisahkannya dari kehidupan nyata.
Walau menyenangkan rasanya berselancar di sosmed, beberapa orang cenderung malas membuka aplikasi sosmed mereka. Tak heran jika Anda jarang melihat update terbaru mereka.
3. Sibuk dengan dunia nyata
Tahukah Anda jika kecenderungan narsis merupakan salah satu indikasi penyakit sering update status? Keinginan untuk diakui orang lain membuat kita seringkali lupa waktu jika sudah keasyikan main sosmed. Platform tersebut juga menjadi ajang untuk menarik perhatian seseorang.
Biasanya, apa alasan seseorang sering update status? Kemungkinan terbesarnya adalah karena memiliki waktu senggang. Coba aplikasikan pada diri Anda sendiri, jika Anda sibuk dengan dunia nyata, apakah sempat bagi Anda untuk menghabiskan banyak waktu di Instagram maupun platform media sosial lainnya?
Jika tidak, inilah yang terjadi pada orang-orang yang jarang update status InstaStory, WhatsApp, maupun aplikasi jejaring sosial lainnya.
Kesibukan di dunia nyata sudah cukup menyita waktu sehingga seringkali menelantarkan akun media sosial mereka. Bahkan, mereka bisa saja tak update sama sekali hingga hitungan bulan.
4. Tak punya ide
Bagaimana cara menjadi youtuber? Pastinya Anda harus menciptakan konten-konten yang menarik. Membuat konten tentu tak mudah, butuh ide dan skill editing yang cemerlang, begitupun dengan para content creator lintas platform lainnya.
Jika salah satu content creator favorit Anda sudah lama tidak memberikan update terbaru pada followers-nya, besar kemungkinan ia sedang hiatus karena kehabisan ide. Ini merupakan salah satu alasan orang jarang buat status yang paling lumrah terjadi dan dialami siapa saja.
Ketika ia sudah menemukan ide cemerlang, maka ia akan kembali aktif. Seperti inilah bagaimana media sosial bekerja. So, jangan sampai membuat Anda overthinking, ya!
5. Bahagia di real life
Apakah orang bahagia jarang update status? Bisa jadi. Media sosial selama ini dikenal tak hanya sebagai tempat untuk mencari hiburan, namun juga membagikan kesedihan, atau bahkan berpura-pura bahagia. Intinya, jangan mudah percaya dengan postingan yang dibagikan orang lain ketika berada di jejaring sosial.
Tahukah Anda jika media sosial merupakan salah satu pemicu overthinking terbesar? Hal ini tak terlepas dari konten-konten pamer pencapaian yang Cinta Lia yakin sering wara-wiri di beranda Anda.
Fenomena fake happiness pun bukan isapan jempol belaka. Banyak orang yang pura-pura bahagia dengan sering update status, bahkan terkesan oversharing. Tujuannya adalah untuk menghibur diri, bahkan mendapatkan validasi dari orang lain
Menariknya, bagi mereka yang benar-benar bahagia di real life, mereka cenderung bersikap masa bodoh dengan opini orang lain. Sehingga jangan heran jika mereka enggan mengakses akun media sosial untuk membagikan kisah hidup mereka.
6. Ingin menjadi misterius
Orang yang sering update status menurut psikologi adalah pribadi yang narsistik, cenderung mencari perhatian. Lantas, bagaimana dengan mereka yang jarang update status?
Jarang aktif di media sosial merupakan ciri-ciri orang misterius. Tahukah Anda jika tipe orang seperti ini punya daya tarik tersendiri sehingga lebih disukai? Inilah alasan mengapa beberapa orang ingin menjadi misterius di media sosial.
Pengguna sosmed misterius ditandai dengan jarang update status, jarang membuat Story, hingga jarang berinteraksi dengan followers-nya. Citra misterius ini tak jarang membuat orang-orang penasaran.
7. Menjaga rapat-rapat privasi
Ada dua tipe pengguna sosial media, mereka yang sering update status dan mereka yang memilih untuk menjaga privasinya dengan jarang update status.
Kemudahan akses tanpa batas membuat kita bisa membagikan apapun di Instagram, Twitter, Facebook, maupun platform jejaring sosial lainnya. Nyaris tak ada aturan untuk membuat postingan terkait kehidupan pribadi. Inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab kecanduan main sosmed.
Tak semua orang seperti ini. Sebagian memilih untuk menjaga rapat-rapat kehidupan pribadinya karena satu dan lain hal, seperti takut dibilang oversharing hingga takut kehidupan personalnya diketahui orang banyak.
Tak heran jika pada akhirnya Anda jarang menyaksikan kehidupan pribadinya lewat InstaStory maupun Story WhatsApp. Ini juga merupakan alasan orang jarang update status di media sosial yang paling umum terjadi.