Mengangkat anak adalah salah satu cara bagi sebuah pasangan untuk menambah anggota keluarga, terutama jika sudah memiliki anak kandung.
Ada berbagai alasan mengapa pasangan menikah memutuskan untuk mengangkat anak walaupun sudah memiliki anak sendiri.
Keinginan untuk membantu anak lain memulai hidup baru dan membuat hidup anak tersebut jauh lebih baik biasanya menjadi alasan kuat proses adopsi atau pengangkatan anak terjadi.
Atau, bisa jadi setelah memiliki anak pertama sebuah pasangan tidak dapat memiliki anak lagi sehingga mengangkat anak adalah solusi yang membuat pasangan bahagia.
Terlepas dari alasan apapun dibalik pengangkatan anak, tidak mudah bagi anak kandung dalam menerima anak angkat, setidaknya tidak semua mampu berlapang dada berbagi kasih sayang orang tua dengan “orang luar” atau “orang baru”.
Begini cara agar anak kandung menerima anak angkat yang para orang tua perlu perhatikan.
1. Melibatkan Anak Kandung dalam Keputusan Mengangkat Anak
Para orang tua yang berencana ingin menambah anak dengan mengangkat anak, sebaiknya bicarakan hal ini dengan anak kandung lebih dulu.
Khususnya jika anak kandung sudah cukup besar dan bisa diajak bicara, maka libatkan dirinya dalam membuat keputusan mengangkat anak.
Orang tua perlu menghindari proses pengangkatan anak secara tiba-tiba dan mengagetkan anak kandung tanpa ia tahu orang tuanya menambah “saudara” baginya.
Anak kemungkinan akan jauh lebih sulit menerima keberadaan sang anak angkat apabila orang tua tidak pernah membicarakan hal ini dengannya.
Keterlibatan anak kandung dalam diskusi dan pembuatan keputusan pengangkatan anak membuatnya merasa dihargai dan tetap dicintai oleh kedua orang tuanya.
2. Memberi Pengertian kepada Anak Kandung
Sebelum, saat maupun sesudah mengangkat anak, beri pengertian kepada anak kandung mengenai alasan keputusan tersebut.
Beri penjelasan pelan-pelan dan secara masuk akal agar anak dapat lebih mudah menerima.
Walau anak berpotensi tidak serta-merta langsung menerima dan memahami, terus beri pengertian kepadanya mengapa orang tua harus menambah anak dengan mengangkat anak.
Faktor apapun itu dibalik pengangkatan anak, beri penjelasan kepada anak kandung melalui kata-kata yang tepat.
Hindari memarahi anak kandung ketika ia berubah pikiran atau kesulitan dalam menerima anak angkat.
Beri tahu dirinya dengan nada lembut bahwa misalnya ibu tidak bisa hamil lagi atau orang tua kandung anak tersebut tidak dapat merawatnya saat ini.
3. Memberi Kasih Sayang Secara Merata
Anak kandung terkadang sulit untuk menerima anak angkat walaupun hal tersebut merupakan keputusan orang tuanya sendiri.
Ini bisa dikarenakan sang orang tua kemudian lebih memerhatikan anak angkat daripada anak kandung.
Perasaan terabaikan atau tertelantarkan dapat memenuhi diri anak kandung; atau, ia akan merasa bahwa kasih sayang yang diberikan oleh orang tuanya tidak sebesar dulu.
Sesama saudara kandung pun seringkali mengalami rasa cemburu dan iri hati karena yang satu lebih disayang dan diperhatikan daripada yang lain, maka antara anak kandung dan anak angkat pun berpotensi terjadi hal serupa.
Peran orang tua sangat besar agar anak kandung dapat menerima anak angkat dengan baik.
Salah satunya yang paling utama adalah memberi kasih sayang dan perhatian seadil dan semerata mungkin.
Dengan melihat dan merasakan bahwa dirinya tidak kehilangan cinta dari orang tua, ini memberikan rasa percaya diri dan penghargaan diri yang penuh bagi anak kandung.
Anak kandung juga tidak mudah merasa insecure dengan keberadaan anak angkat dan akan lebih mudah menerima saudara barunya tersebut.
4. Melibatkan Anak Kandung dan Anak Angkat dalam Berbagai Kegiatan
Agar anak kandung dapat menerima anak angkat lebih mudah, akrabkan mereka secara perlahan.
Istilah “tak kenal maka tak sayang” benar adanya; biarkan anak kandung dan anak angkat berkenalan lebih dalam melalui serangkaian kegiatan keluarga.
Orang tua perlu berperan besar dalam hal ini, salah satunya melalui pengadaan kegiatan bersama yang menyenangkan dengan penuh interaksi.
Libatkan keduanya dalam berbagai macam kegiatan seru, baik indoor maupun outdoor.
Entah itu kegiatan piknik, menonton, membaca, atau kegiatan olahraga bersama di halaman rumah bisa menjadi sangat menyenangkan dilakukan bersama.
Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, mereka akan menghabiskan waktu bersama dan akan lebih mengenal satu sama lain.
5. Melibatkan Orang-orang Sekitar
Orang tua sebaiknya tidak memaksa anak kandung untuk cepat-cepat menerima keberadaan anak angkat.
Seringkali mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima dan memercayai saudara barunya itu.
Apabila merasa kesulitan dalam membuat anak kandung menerima anak angkat, orang tua dapat mencoba melibatkan orang-orang sekitar, seperti kerabat ataupun sahabat baik supaya kedua anak bisa lebih cepat akrab.
Ada kalanya, orang tua juga bisa meminta bantuan guru di sekolah anak untuk memerhatikan, mengawasi, dan membimbing kedua anak (apabila selisih usia antara anak kandung dan anak angkat sangat dekat), lalu melaporkannya kepada orang tua mengenai perkembangan mereka.
Tidak hanya kesiapan secara mental dan finansial yang sebaiknya menjadi fokus sebuah pasangan untuk mengangkat anak.
Perhatikan pula kesiapan mental dan emosional anak kandung dengan keputusan mengangkat anak.
Orang tua pun perlu mempertimbangkan cara-cara di atas agar anak kandung menerima anak angkat dengan lapang dada.