Setiap orang pasti memiliki ketakutan dalam dirinya. Entah itu takut dengan hal-hal kecil seperti laba-laba dan serangga atau ketakutan yang lebih besar contohnya, takut dengan ketinggian atau kegagalan. Kali ini kita akan membahas tentang segala hal mengenai rasa takut. Mulai dari bagaimana cara untuk bisa memahami ketakutan dalam diri, melakukan interaksi atau berhubungan dengan rasa takut, menghadapi ketakutan, sampai dengan memanfaatkan rasa takut agar menjadi sumber energi positif bagi kita.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini mengenai cara menghilangkan rasa takut :
1. Ketahui kapan rasa takut kita takarannya jadi berlebihan
Sebetulnya rasa takut itu sesuatu yang normal, lho. Misalnya saja ketika kita hendak mulai mencoba hal baru atau pekerjaan baru. Belum pernah naik sepeda, dan mencoba untuk naik sepeda. Baru pertama menyelam, dan ingin belajar menyelam. Semua orang pasti akan mengalami perasaan cemas, gugup, dan takut. Kalau rasa takut kita masih dalam batas wajah alias takarannya tidak berlebihan, sih, oke-oke saja. Beda halnya jika rasa takut itu mulai mempengaruhi aktivitas atau pekerjaan kita, menjadi beban, bahkan terkadang seolah seperti mengambil alih kehidupan kita. Kalau sudah begini, kita patut untuk merenung sejenak dan memperhatikan serta menimbang seberapa jauh sebetulnya rasa takut mempengaruhi kehidupan kita. Jangan sampai ketakutan menghambat langkah untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian antara lain adalah :
2. Memahami gejala rasa takut
Ketika kita mengalami ketakutan, misalnya ada serangga (kecoa, laba-laba), darah, takut suntikan, maka tubuh akan bereaksi diantaranya yaitu jantung yang memompa lebih cepat, kepala pusing dan badan berkeringat, napas yang sulit, kecemasan yang berlebihan, merasa terasing dan merasa seperti ingin pingsan, seolah seperti tak berdaya tatkala berhadapan dengan rasa takut walau kita tahu hal itu tak masuk akal.
3. Merenungkan peristiwa yang membuat trauma
Kadangkala ketakutan kita terhadap sesuatu sangat membekas dan menimbulkan trauma. Sebagai contoh, seseorang yang pernah mengalami perampokan ketika dalam perjalanan ke tempat kerja atau di waktu pulang. Hal seperti ini akan menimbulkan perasaan takut, dan sangat wajar jika kita menghindari pengalaman atau kejadian yang berbahaya tersebut. Peristiwa seperti contoh di atas, tidak ada yang tahu kapan akan terjadi dan pada siapa terjadinya (tidak dapat dihindari). Karena itulah kita harus menanamkan kuat-kuat dalam diri dan hati bahwa rasa takut yang kita alami nyata adanya dan harus dilawan atau diatasi.
4. Pikirkan sebab rasa takut yang akarnya mungkin dimulai saat masih kanak-kanak
Kadangkala anda merasa takut terhadap sesuatu, misalnya laba-laba tanpa mengetahui apa penyebabnya (takut begitu saja). Ada bukti yang mengatakan bahwa rasa takut diturunkan dari orang tua kepada anaknya dalam hubungan biologis. Bukti yang lain mengatakan bahwa anak-anak akan menguraikan apa yang mereka lihat dari lingkungan sekitarnya dan mengembangkan ketakutan terhadap sesuatu ketika menurut anak benda/hal itu mengancamnya. Rasa takut pada diri anak yang bisa terbawa sampai mereka dewasa dapat ditimbulkan karena anak melihat interaksi atau hubungan antara orang dewasa dengan situasi tertentu atau suatu obyek.
5. Kita harus menyadari bahwa rasa takut itu normal dan manusiawi
Rasa takut merupakan fungsi adaptif yang berperan penting dalam kehidupan. Yang dimaksud dengan rasa takut adaptif adalah ketakutan yang bisa menyelamatkan nyawa kita. Misalnya saja ketika kita hendak memanjat tebing yang licin, maka pasti ada rasa takut tergelincir, takut jatuh, akan tetapi kita pasti akan lebih berhati-hati dan waspada.
Nah, itulah rasa takut adaptif. Dengan adanya rasa tersebut, maka tubuh kita akan dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk melindungi dirinya. Kita harus menyadari bahwa rasa takut itu manusiawi, rasa takut bagus jika sesuai dengan porsinya dan tak berlebihan. Terimalah peran ketakutan yang positif yaitu memberi perlindungan kepada diri kita.
1. Terimalah ketakutan kita
Kadang kita menyangkal ketakutan dan bahkan mengabaikannya. Padahal keberanian tak akan muncul begitu saja tanpa kita menyadari bahwa ketakutan harus dilawan atau diatasi. Akui bahwa rasa takut kita memang ada dan nyata (langkah pertama dalam mengendalikan situasi). Jangan pernah menilai rasa takut itu sebagai sesuatu yang baik atau buruk. Biarkan rasa takut tersebut muncul dengan sendirinya dan tak usah menilainya, biarkan mengalir secara alami dan kita harus menerimanya.
2. Memahami hal yang menyebabkan rasa takut itu
Cobalah memahami hal yang menciptakan ketakutan dalam diri kita. Karena semakin kita paham atau mengenalnya, akan semakin baik. Misalnya kita takut melihat sepeda karena pernah terjatuh sampai luka parah ketika belajar naik sepeda, atau kita takut ular karena pernah melihatnya di jalanan setapak. Pemicu rasa takut haruslah sesuatu yang jelas.
3. Timbanglah seberapa besar kekuatan rasa takut tersebut
Kita harus benar-benar tahu kekuatan dari rasa takut yang menguasai pikiran dan tindakan kita. Jangan sampai karena rasa takut tersebut, kita jadi melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Contohnya tak mau pulang kampung gara-gara takut naik kapal atau pesawat terbang.
4. Bayangkan bahwa hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita pikirkan
Apabila kita sudah lebih memahami tentang pemicu rasa takut dalam diri, maka kini saatnya mengambil tindakan yang tepat untuk berubah. Cobalah berpikir untuk melawan rasa takut dan bayangkan apa yang akan terjadi ketika ketakutan tersebut hilang dari kehidupan kita. Wah, pastinya kita akan hidup lebih bahagia. Misalnya, jika kita takut kecoa, bayangkanlah bahwa hewan itu kecil dan kita tak akan merasakan apa-apa saat melihatnya. Seseorang yang takut tinggi, coba bayangkan jika anda mendaki gunung yang tinggi dan akhirnya sampai di puncaknya, apa yang anda lihat dan temukan tentu sangat menakjubkan dan memberi kepuasan tersendiri dalam hati.
1. Cobalah deteksi kemungkinan adanya salah keyakinan atau pandangan
Rasa takut yang tertanam di dalam diri kita banyak juga yang sumbernya berasal dari pemikiran yang keliru atau selalu berpikir akan terjadi kemalangan atau bencana yang ditimbulkan oleh sesuatu yang menakutkan bagi kita. Sebagai contoh seseorang yang takut menelan obat dalam bentuk pil atau tablet, akan selalu ketakutan ketika harus melakukannya (takut tersedak, menyumbat pernapasan dan mungkin berakhir pada kematian).
Sekarang niatkan untuk melawan ketakutan itu dan coba lakukan riset kecil, cari resiko yang aktual dan bandingkan dengan resiko yang kita bayangkan dari hal yang membuat takut tersebut. Kita harus berhenti berpikir negatif dan mulailah untuk berpikir realistis. Salah satu contoh lagi adalah bagi seseorang yang takut digigit anjing. Anda harus berpikir realistis bahwa anjing itu sebagian besar sudah jinak (walau sebagian kecil galak), dan kemungkinan kecil akan mengganggu atau menggigit.
2. Memaparkan dengan perlahan
Jika sudah menyadari bahwa ketakutan kita tidak pada tempatnya, coba untuk membuka diri pada rasa takut tersebut. Kadang kita merasa takut dengan suatu hal karena jarang melihat dengan jelas hal yang ditakuti. Sebagai contoh bagi anda yang takut dengan anjing cobalah lakukan hal-hal berikut ini.
3. Berlatih langsung hadapi ketakutan
Ketika kita mempunyai keberanian dalam menantang rasa takut serta menamakan ketakutan tersebut, maka akan datang kekuatan luar biasa yang dapat membantu kita dalam mengatasi ketakutan serta mengatur emosi yang bergejolak dalam diri kita. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa pada seseorang yang takut dengan serangga bernama kecoa, mereka diminta untuk melihat kecoa pada minggu pertama. Mereka terus dipaparkan kepada kecoa tersebut. Dalam hati tentunya ada ucapan “aku takut kecoa itu”.
Akan tetapi penelitian tersebut terbukti membuat rasa takut orang itu terhadap kecoa, tatkala dipaparkan kecoa pada minggu berikutnya pun telah jauh berkurang. Jika kita terus menerus lari dari ketakutan, tak akan pernah dapat mengatasi apa yang kita rasakan. Kita selamanya akan terkurung dalam ketakutan. Sudah seharusnya kita ambil langkah untuk menghadapi ketakutan secara verbal, maksudnya dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan rasa cemas dan takut yang bersarang dalam diri kita.
4. Belajar tekhnik relaksasi
Saat rasa takut kembali datang, banyak tindakan yang dapat kita lakukan guna mempersiapkan tubuh agar dapat memberi respon antara melawan atau lari. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari tekhnik relaksasi. Dengan belajar relaksasi, tubuh akan memberitahu bahwa tak ada yang perlu ditakutkan dan dicemaskan karena semua dalam keadaan aman.
Untuk mengatasi stress dan depresi juga rasa cemas yang menyerang tubuh, relaksasi ini juga dapat diterapkan, lho. Beberapa cara melakukan relaksasi adalah dengan ambil napas (4 detik) lalu keluarkan (4 detik). Kalau sudah merasa nyaman, kita dapat memperpanjang waktunya menjadi 6 detik. Ini membuat tubuh rileks dan otot-otot yang tegang akan mengendur.
1. Menjadikan rasa takut sebagai sesuatu yang seru
Hal yang membuat kita merasa takut, ternyata dapat memicu kegembiraan. Itulah sebabnya ada orang yang suka tantangan dengan melakukan olahraga ekstrim, atraksi ekstrim seperti berenang bersama dengan hiu, ada juga yang senang melihat film hantu atau horror. Coba bingkai lagi ketakutan kita dalam tempat yang positif, dengan demikian ketakutan dapat menjadi salah satu sumber energi yang berperan dalam kehidupan kita.
2. Rasa takut ternyata mempunyai kekuatan dan dapat kita kendalikan
Dalam sebuah situasi genting, ternyata rasa takut dapat menciptakan suatu kekuatan yang luar biasa. Sensasi waktunya jadi lebih lambat dan indera jadi lebih tajam, serta kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan karena insting yang bekerja lebih kuat. Sistem komunikasi dalam tubuh yang butuh sekitar setengah detik untuk mencapai kewaspadaan, kalah dengan sistem rasa takut yang bekeja lebih cepat dari itu. Rasa takut juga dapat membuat kepekaan kita pada rasa sakit jadi tumpul.
Manfaatkanlah rasa takut dan pahami ketakutan dari sisi positif. Belajar untuk menerima ketakutan dan arahkan rasa itu sehingga mempunyai manfaat bagi diri kita. Sebagai contoh adalah ketika seseorang mengalami demam panggung, ia akan merasa cemas dan takut saat akan naik panggung, akan tetapi dengan adanya ketakutan itu, ia akan lebih fokus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin supaya tak ada kesalahan yang terjadi saat tampil.
3. Pandang ketakutan sebagai kesempatan
Rasa takut dapat membantu kita menyelesaikan masalah dengan efektif, dengan adanya rasa takut kita akan merasa bahwa ada hal-hal yang membutuhkan perhatian. Setelah rasa takut berlalu cobalah untuk memikirkan kembali apa yang dapat kita pelajari. Tatkala kita merasa takut dengan suatu acara yang akan berlangsung, misalnya. Jadikan itu sebagai pemicu agar dapat membuat persiapan dengan matang dan sebaik-baiknya.
Berikut ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi ketakutan :
Cara Mengatasi Fobia dan Rasa Takut yang Tidak Rasional
Seseorang terkadang merasa takut pada hal-hal yang tidak masuk akal, misalnya saja takut dengan buah rambutan atau pisang. Tentunya kadar ketakutan seseorang dengan orang yang lain berbeda. Dan jika ketakutan sudah menjajah sebagian kehidupan kita, itu sudah termasuk dalam kategori yang berbahaya dan harus diatasi. Simak tulisan di bawah ini.
Mengatasi Rasa Takut Gagal
Terkadang kita diliputi rasa takut gagal. Bukan hanya dalam urusan pekerjaan, melainkan juga dalam kehidupan, takut gagal dalam tes atau ujian, dan lain sebagainya. Lantas apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi perasaan tersebut. Berikut paparannya.
Selalu ingat bahwa dalam perjalanan menuju sukses, dalam usaha yang dilakukan, kita akan selalu berhadapan dengan dua sisi. Yang pertama adalah rasa takut gagal, dan yang kedua adalah kesuksesan. Mereka selalu berdampingan dan tak bisa terpisah seperti layaknya dua sisi mata uang. Maka dari itu kita harus memperkuat mental dan memupuk keberanian. Menyadari kegagalan adalah hal wajar, sangat penting bagi kita. Dan satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri. Karena dengan adanya rasa percaya diri tinggi (tapi jangan over, ya) secara otomatis keberanian pun akan muncul.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara menghilangkan rasa takut atau ketakutan yang ada dalam diri kita. Dan cara paling ampuh tetaplah dengan menghadapinya dan jangan menghindari atau lari. Semoga ulasan yang berasal dari berbagai sumber ini, dapat bermanfaat.
Baca juga artikel cinta lainnya :
Selain menawan dari segi fisik, seorang pria dapat jatuh cinta kepada seorang wanita dan yakin…
Bakat dan jiwa pemimpin tidak terdapat di dalam diri semua orang. Hanya beberapa orang saja…
Anak kecil dikenal dengan tingkah yang lucu dan perilakunya yang menyenangkan. Sebagian orang merasa mendapatkan…
Sebagian orang menemukan kenyamanan bila bertemu dengan banyak orang, khususnya saat tiba waktunya kumpul dengan…
Kepo kini menjadi istilah populer yang digunakan hampir oleh semua orang ketika menyatakan keingintahuan dan…
Bicara soal foto, setiap orang mungkin memiliki preferensinya masing-masing soal pose. Ada yang suka berswafoto,…