Home » Kehidupan » Tips Kehidupan » 16 Cara Menghilangkan Rasa Takut yang Berlebihan

16 Cara Menghilangkan Rasa Takut yang Berlebihan

by Maya Tita Sari

Setiap orang pasti memiliki ketakutan dalam dirinya. Entah itu takut dengan hal-hal kecil seperti laba-laba dan serangga atau ketakutan yang lebih besar contohnya, takut dengan ketinggian atau kegagalan. Kali ini kita akan membahas tentang segala hal mengenai rasa takut. Mulai dari bagaimana cara untuk bisa memahami ketakutan dalam diri, melakukan interaksi atau berhubungan dengan rasa takut, menghadapi ketakutan, sampai dengan memanfaatkan rasa takut agar menjadi sumber energi positif bagi kita.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini mengenai cara menghilangkan rasa takut :

Memahami Ketakutan Dalam Diri

1. Ketahui kapan rasa takut kita takarannya jadi berlebihan

Sebetulnya rasa takut itu sesuatu yang normal, lho. Misalnya saja ketika kita hendak mulai mencoba hal baru atau pekerjaan baru. Belum pernah naik sepeda, dan mencoba untuk naik sepeda. Baru pertama menyelam, dan ingin belajar menyelam. Semua orang pasti akan mengalami perasaan cemas, gugup, dan takut. Kalau rasa takut kita masih dalam batas wajah alias takarannya tidak berlebihan, sih, oke-oke saja. Beda halnya jika rasa takut itu mulai mempengaruhi aktivitas atau pekerjaan kita, menjadi beban, bahkan terkadang seolah seperti mengambil alih kehidupan kita. Kalau sudah begini, kita patut untuk merenung sejenak dan memperhatikan serta menimbang seberapa jauh sebetulnya rasa takut mempengaruhi kehidupan kita. Jangan sampai ketakutan menghambat langkah untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian antara lain adalah :

  • Rasa takut dalam diri kita benar-benar menimbulkan kecemasan, gugup, serta panik yang berlebihan
  • Kita akan cenderung menghindari tempat dan situasi khusus
  • Kita mengakui bahwa takut yang dirasakan tidak masuk akal
  • Ketakutan bertahan dalam kurun waktu 6 bulan bahkan lebih
  • Usaha kita dalam menghindari ketakutan tersebut malah mengganggu aktivitas dan menimbulkan kesulitan.

2. Memahami gejala rasa takut

Ketika kita mengalami ketakutan, misalnya ada serangga (kecoa, laba-laba), darah, takut suntikan, maka tubuh akan bereaksi diantaranya yaitu jantung yang memompa lebih cepat, kepala pusing dan badan berkeringat, napas yang sulit, kecemasan yang berlebihan, merasa terasing dan merasa seperti ingin pingsan, seolah seperti tak berdaya tatkala berhadapan dengan rasa takut walau kita tahu hal itu tak masuk akal.

3. Merenungkan peristiwa yang membuat trauma

Kadangkala ketakutan kita terhadap sesuatu sangat membekas dan menimbulkan trauma. Sebagai contoh, seseorang yang pernah mengalami perampokan ketika dalam perjalanan ke tempat kerja atau di waktu pulang. Hal seperti ini akan menimbulkan perasaan takut, dan sangat wajar jika kita menghindari pengalaman atau kejadian yang berbahaya tersebut. Peristiwa seperti contoh di atas, tidak ada yang tahu kapan akan terjadi dan pada siapa terjadinya (tidak dapat dihindari). Karena itulah kita harus menanamkan kuat-kuat dalam diri dan hati bahwa rasa takut yang kita alami nyata adanya dan harus dilawan atau diatasi.

4. Pikirkan sebab rasa takut yang akarnya mungkin dimulai saat masih kanak-kanak

Kadangkala anda merasa takut terhadap sesuatu, misalnya laba-laba tanpa mengetahui apa penyebabnya (takut begitu saja). Ada bukti yang mengatakan bahwa rasa takut diturunkan dari orang tua kepada anaknya dalam hubungan biologis. Bukti yang lain mengatakan bahwa anak-anak akan menguraikan apa yang mereka lihat dari lingkungan sekitarnya dan mengembangkan ketakutan terhadap sesuatu ketika menurut anak benda/hal itu mengancamnya. Rasa takut pada diri anak yang bisa terbawa sampai mereka dewasa dapat ditimbulkan karena anak melihat interaksi atau hubungan antara orang dewasa dengan situasi tertentu atau suatu obyek.

5. Kita harus menyadari bahwa rasa takut itu normal dan manusiawi

Rasa takut merupakan fungsi adaptif yang berperan penting dalam kehidupan. Yang dimaksud dengan rasa takut adaptif adalah ketakutan yang bisa menyelamatkan nyawa kita. Misalnya saja ketika kita hendak memanjat tebing yang licin, maka pasti ada rasa takut tergelincir, takut jatuh, akan tetapi kita pasti akan lebih berhati-hati dan waspada.

Nah, itulah rasa takut adaptif. Dengan adanya rasa tersebut, maka tubuh kita akan dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk melindungi dirinya. Kita harus menyadari bahwa rasa takut itu manusiawi, rasa takut bagus jika sesuai dengan porsinya dan tak berlebihan. Terimalah peran ketakutan yang positif yaitu memberi perlindungan kepada diri kita.

Melakukan Interaksi dengan Rasa Takut

1. Terimalah ketakutan kita

Kadang kita menyangkal ketakutan dan bahkan mengabaikannya. Padahal keberanian tak akan muncul begitu saja tanpa kita menyadari bahwa ketakutan harus dilawan atau diatasi. Akui bahwa rasa takut kita memang ada dan nyata (langkah pertama dalam mengendalikan situasi). Jangan pernah menilai rasa takut itu sebagai sesuatu yang baik atau buruk. Biarkan rasa takut tersebut muncul dengan sendirinya dan tak usah menilainya, biarkan mengalir secara alami dan kita harus menerimanya.

2. Memahami hal yang menyebabkan rasa takut itu

Cobalah memahami hal yang menciptakan ketakutan dalam diri kita. Karena semakin kita paham atau mengenalnya, akan semakin baik. Misalnya kita takut melihat sepeda karena pernah terjatuh sampai luka parah ketika belajar naik sepeda, atau kita takut ular karena pernah melihatnya di jalanan setapak. Pemicu rasa takut haruslah sesuatu yang jelas.

3. Timbanglah seberapa besar kekuatan rasa takut tersebut

Kita harus benar-benar tahu kekuatan dari rasa takut yang menguasai pikiran dan tindakan kita. Jangan sampai karena rasa takut tersebut, kita jadi melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Contohnya tak mau pulang kampung gara-gara takut naik kapal atau pesawat terbang.

4. Bayangkan bahwa hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita pikirkan

Apabila kita sudah lebih memahami tentang pemicu rasa takut dalam diri, maka kini saatnya mengambil tindakan yang tepat untuk berubah. Cobalah berpikir untuk melawan rasa takut dan bayangkan apa yang akan terjadi ketika ketakutan tersebut hilang dari kehidupan kita. Wah, pastinya kita akan hidup lebih bahagia. Misalnya, jika kita takut kecoa, bayangkanlah bahwa hewan itu kecil dan kita tak akan merasakan apa-apa saat melihatnya. Seseorang yang takut tinggi, coba bayangkan jika anda mendaki gunung yang tinggi dan akhirnya sampai di puncaknya, apa yang anda lihat dan temukan tentu sangat menakjubkan dan memberi kepuasan tersendiri dalam hati.

Hadapi dan Lawan Rasa Takut

1. Cobalah deteksi kemungkinan adanya salah keyakinan atau pandangan

Rasa takut yang tertanam di dalam diri kita banyak juga yang sumbernya berasal dari pemikiran yang keliru atau selalu berpikir akan terjadi kemalangan atau bencana yang ditimbulkan oleh sesuatu yang menakutkan bagi kita. Sebagai contoh seseorang yang takut menelan obat dalam bentuk pil atau tablet, akan selalu ketakutan ketika harus melakukannya (takut tersedak, menyumbat pernapasan dan mungkin berakhir pada kematian).

Sekarang niatkan untuk melawan ketakutan itu dan coba lakukan riset kecil, cari resiko yang aktual dan bandingkan dengan resiko yang kita bayangkan dari hal yang membuat takut tersebut. Kita harus berhenti berpikir negatif dan mulailah untuk berpikir realistis. Salah satu contoh lagi adalah bagi seseorang yang takut digigit anjing. Anda harus berpikir realistis bahwa anjing itu sebagian besar sudah jinak (walau sebagian kecil galak), dan kemungkinan kecil akan mengganggu atau menggigit.

2. Memaparkan dengan perlahan

Jika sudah menyadari bahwa ketakutan kita tidak pada tempatnya, coba untuk membuka diri pada rasa takut tersebut. Kadang kita merasa takut dengan suatu hal karena jarang melihat dengan jelas hal yang ditakuti. Sebagai contoh bagi anda yang takut dengan anjing cobalah lakukan hal-hal berikut ini.

  • Pertama melihat gambar anjing yang jelek dengan warna warni konyol. Lihat sampai anda tidak merasakan apa-apa, bahkan ketakuan tidak anda rasakan lagi
  • Selanjutnya melihat foto dan video anjing sampai tak ada lagi ketakutan dalam diri anda
  • Pergi ke taman di mana anda bisa menemui banyak anjing, amati dan perhatikan anjing itu sampai tidak lagi merasakan ketakutan
  • Pergi ke tempat kawan yang mempunyai anjing dan perhatikanlah kawan anda yang tengah berinteraksi dengan anjingnya sampai tak lagi merasa takut
  • Minta izin pada kawan anda untuk bisa menyentuh atau mengelus anjing yang masih ia pegangi
  • Bermain sebentar dengan anjing tersebut.

3. Berlatih langsung hadapi ketakutan

Ketika kita mempunyai keberanian dalam menantang rasa takut serta menamakan ketakutan tersebut, maka akan datang kekuatan luar biasa yang dapat membantu kita dalam mengatasi ketakutan serta mengatur emosi yang bergejolak dalam diri kita. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa pada seseorang yang takut dengan serangga bernama kecoa, mereka diminta untuk melihat kecoa pada minggu pertama. Mereka terus dipaparkan kepada kecoa tersebut. Dalam hati tentunya ada ucapan “aku takut kecoa itu”.

Akan tetapi penelitian tersebut terbukti membuat rasa takut orang itu terhadap kecoa, tatkala dipaparkan kecoa pada minggu berikutnya pun telah jauh berkurang. Jika kita terus menerus lari dari ketakutan, tak akan pernah dapat mengatasi apa yang kita rasakan. Kita selamanya akan terkurung dalam ketakutan. Sudah seharusnya kita ambil langkah untuk menghadapi ketakutan secara verbal, maksudnya dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan rasa cemas dan takut yang bersarang dalam diri kita.

4. Belajar tekhnik relaksasi

Saat rasa takut kembali datang, banyak tindakan yang dapat kita lakukan guna mempersiapkan tubuh agar dapat memberi respon antara melawan atau lari. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari tekhnik relaksasi. Dengan belajar relaksasi, tubuh akan memberitahu bahwa tak ada yang perlu ditakutkan dan dicemaskan karena semua dalam keadaan aman.

Untuk mengatasi stress dan depresi juga rasa cemas yang menyerang tubuh, relaksasi ini juga dapat diterapkan, lho. Beberapa cara melakukan relaksasi adalah dengan ambil napas (4 detik) lalu keluarkan (4 detik). Kalau sudah merasa nyaman, kita dapat memperpanjang waktunya menjadi 6 detik. Ini membuat tubuh rileks dan otot-otot yang tegang akan mengendur.

Memanfaatkan Ketakutan

1. Menjadikan rasa takut sebagai sesuatu yang seru

Hal yang membuat kita merasa takut, ternyata dapat memicu kegembiraan. Itulah sebabnya ada orang yang suka tantangan dengan melakukan olahraga ekstrim, atraksi ekstrim seperti berenang bersama dengan hiu, ada juga yang senang melihat film hantu atau horror. Coba bingkai lagi ketakutan kita dalam tempat yang positif, dengan demikian ketakutan dapat menjadi salah satu sumber energi yang berperan dalam kehidupan kita.

2. Rasa takut ternyata mempunyai kekuatan dan dapat kita kendalikan

Dalam sebuah situasi genting, ternyata rasa takut dapat menciptakan suatu kekuatan yang luar biasa. Sensasi waktunya jadi lebih lambat dan indera jadi lebih tajam, serta kita dapat mengetahui apa yang harus dilakukan karena insting yang bekerja lebih kuat. Sistem komunikasi dalam tubuh yang butuh sekitar setengah detik untuk mencapai kewaspadaan, kalah dengan sistem rasa takut yang bekeja lebih cepat dari itu. Rasa takut juga dapat membuat kepekaan kita pada rasa sakit jadi tumpul.

Manfaatkanlah rasa takut dan pahami ketakutan dari sisi positif. Belajar untuk menerima ketakutan dan arahkan rasa itu sehingga mempunyai manfaat bagi diri kita. Sebagai contoh adalah ketika seseorang mengalami demam panggung, ia akan merasa cemas dan takut saat akan naik panggung, akan tetapi dengan adanya ketakutan itu, ia akan lebih fokus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin supaya tak ada kesalahan yang terjadi saat tampil.

3. Pandang ketakutan sebagai kesempatan

Rasa takut dapat membantu kita menyelesaikan masalah dengan efektif, dengan adanya rasa takut kita akan merasa bahwa ada hal-hal yang membutuhkan perhatian. Setelah rasa takut berlalu cobalah untuk memikirkan kembali apa yang dapat kita pelajari. Tatkala kita merasa takut dengan suatu acara yang akan berlangsung, misalnya. Jadikan itu sebagai pemicu agar dapat membuat persiapan dengan matang dan sebaik-baiknya.

Tips dalam Menghadapi Rasa Takut

Berikut ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi ketakutan :

  • Apabila rasa takut sudah sangat mengganggu dan seakan hidup anda dipenuhi dengan ketakutan, cobalah untuk menemui konselor, ahli lebih tahu bagaimana caranya mengatasi ketakutan dan mencari sumber ketakutan kita
  • Saat anda berhadapan dengan ketakutan dan ingin rasanya menyerah, anda harus tetap bertahan dan menguatkan diri walaupun menurut anda itu hal yang sia-sia atau mustahil
  • Berpikirlah positif, bayangkan sesuatu yang baik dan jangan malah menakuti diri anda sendiri
  • Walau anda merasa sangat takut, tetapi jangan pernah mengabaikan keselamatan diri sendiri dengan melakukan hal atau tindakan yang bisa menyakiti atau membahayakan diri anda.

Cara Mengatasi Fobia dan Rasa Takut yang Tidak Rasional

Seseorang terkadang merasa takut pada hal-hal yang tidak masuk akal, misalnya saja takut dengan buah rambutan atau pisang. Tentunya kadar ketakutan seseorang dengan orang yang lain berbeda. Dan jika ketakutan sudah menjajah sebagian kehidupan kita, itu sudah termasuk dalam kategori yang berbahaya dan harus diatasi. Simak tulisan di bawah ini.

  • Dengan mengenali rasa takut dan mencari tahu penyebabnya, anda akan berbicara dalam diri tentang cara untuk mengatasi ketakutan anda
  • Cara terbaik untuk mengatasi fobia adalah dengan menghadapi secara langsung dan tidak menghindarinya terus-terusan. Lawan dan hadapi dengan keberanian yang anda miliki
  • Kendalikan mental dan pikiran dalam melawan ketakutan. Ketakutan berlebih akan membuat hidup anda seolah terkurung dalam rasa takut. Kontrol ketakutan anda, alihkan perhatian dari hal yang membuat anda merasa takut dan hentikan rasa takut itu dengan berpikir yang positif
  • Tingkatkan percaya diri untuk membuat anda lebih berani. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan kursus karate atau beladiri. Olahraga ini selain dapat melindungi diri juga bisa meningkatkan rasa percaya diri
  • Melakukan meditasi atau yoga agar tubuh rileks.

Mengatasi Rasa Takut Gagal

Terkadang kita diliputi rasa takut gagal. Bukan hanya dalam urusan pekerjaan, melainkan juga dalam kehidupan, takut gagal dalam tes atau ujian, dan lain sebagainya. Lantas apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi perasaan tersebut. Berikut paparannya.

  1. Kita harus menyadari bahwa kegagalan adalah bumbu sebelum kita meraih kesuksesan. Tempa mental kita untuk tidak terlalu sedih dan cemas dalam menghadapi suatu kegagalan. Karena kita akan terus menerus gagal atau berjalan ke arah kesuksesan, kita sendiri yang menentukan. Selalu bangkit dan bangkit kembali dalam menghadapi kegagalan adalah sikap terbaik yang dapat anda lakukan. Rasa takut gagal yang terus menerus muncul, disebabkan karena kita tak siap menerima hal-hal yang tak pasti, sebagai contoh, jika mengalami kerugian atau dagangan tak ada yang membeli harus bagaimana? Jika rencana tak berjalan mulus bagaimana? Dan lain sebagainya.
  2. Syukuri kegagalan dan jadikan hal itu sebagai sebuah pelajaran yang berharga. Kita selalu melihat kegagalan sebagai sesuatu yang memalukan dan buruk. Padahal ini tak sepenuhnya benar, lho. Jika kita mau menggeser sudut pandang ke arah lebih positif, maka kita akan dapati bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan suatu hal dan kita sudah berani untuk mencoba, itulah dua buah keberanian yang dapat kita petik dari sisi positif. Syukurilah kegagalan itu dan ingat, sepandai apapun kita, pasti akan mengalami yang namanya kegagalan.
  3. Temukan penyebab rasa takut dan cara untuk mengatasinya.Cobalah bertanya pada diri anda apa yang memicu rasa takut dalam mencoba hal-hal yang baru. Contohnya dalam memulai sebuah usaha. Apa yang membuat anda merasa takut, misalnya saja takut karena gaptek dan tak punya ilmu bisnis, tak mempunyai modal yang besar, takut ditertawakan jika mengalami kegagalan? Dengan mengetahui penyebab rasa takut, kita akan dapat lebih berani dan fokus dalam melawan ketakutan. Perlu diperhatikan juga, ya, dalam upaya mengatasi rasa takut tersebut kita juga pasti akan dihadapkan pada kegagalan sebelum akhirnya menemukan cara yang tepat.
  4. Jangan hentikan usaha dalam mencapai suatu tujuan. Jangan pernah berhenti untuk berjuang menggapai apa yang menjadi cita-cita kita dan jangan pernah menyerah karena rasa takut akan kegagalan. Ketika kita akan mulai bangkit untuk mencoba hal baru tentunya akan hadir pula takut mengalami kegagalan. Akan tetapi yang harus digarisbawahi adalah rasa takut gagal itu merupakan sesuatu yang wajar terjadi dan manusiawi. Itu hal biasa dalam perjalanan menuju kesuksesan. Jadi jangan dijadikan beban dan pikirkanlah bahwa tak ada hal yang perlu ditakutkan. Fokus pada tujuan dan usaha kita dalam meraih impian.
  5. Melakukan sesuatu yang membuat kita takut. Inilah cara yang paling mujarab untuk menghadapi perasaan takut gagal. Dengan melakukan hal yang membuat kita merasa takut. Hadapi ketakutan dan melawannya. Ketika kita mencoba untuk melawan ketakutan dan melakukan hal yang membuat kita ketakutan, saat itu juga rasa takut akan pergi. Pikirkan baik-baik! Kalau rasa takut tidak dihadapi, sudah bisa dipastikan keinginan kita takkan pernah tercapai. Cita-cita kita akan menguap begitu saja. Impian kita akan lenyap tanpa bekas. Dan akhirnya cuma bisa menyesal dan menyesal.

Selalu ingat bahwa dalam perjalanan menuju sukses, dalam usaha yang dilakukan, kita akan selalu berhadapan dengan dua sisi. Yang pertama adalah rasa takut gagal, dan yang kedua adalah kesuksesan. Mereka selalu berdampingan dan tak bisa terpisah seperti layaknya dua sisi mata uang. Maka dari itu kita harus memperkuat mental dan memupuk keberanian. Menyadari kegagalan adalah hal wajar, sangat penting bagi kita. Dan satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri. Karena dengan adanya rasa percaya diri tinggi (tapi jangan over, ya) secara otomatis keberanian pun akan muncul.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara menghilangkan rasa takut atau ketakutan yang ada dalam diri kita. Dan cara paling ampuh tetaplah dengan menghadapinya dan jangan menghindari atau lari. Semoga ulasan yang berasal dari berbagai sumber ini, dapat bermanfaat.

Baca juga artikel cinta lainnya :

You may also like