Di era yang serba maju ini tentu kita tak asing lagi dengan yang namanya media sosial. Platform yang menyuguhkan berbagai keseruan untuk penggunanya dimana interaksi sosial menjadi prioritas utamanya ini bak menjadi satu kebutuhan yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat moderen.
Berbagai aplikasi media sosial pun kian bermunculan. Mulai dari Facebook hingga yang paling hits saat ini, Tik Tok. Ya, terlepas dari dampak negatif Tik Tok, aplikasi satu ini sudah diunduh jutaan kali dan menawarkan berbagai konten seru di dalamnya. Anda salah satu pengguna Tik Tok?
Lain Tik Tok, lain pula Instagram namun kedua aplikasi tersebut sama-sama menawarkan pengalaman berinteraksi sosial secara virtual yang menarik. Istilah stalking pun muncul dari aplikasi-aplikasi media sosial seperti itu.
Merasa anda sudah terlalu sering melakukan stalking baik itu teman maupun mantan kekasih? Ini saat untuk stop. Bagaimana cara? Berikut kami sajikan cara berhenti stalking dan kepo. Let’s check these out!
1. Menyibukkan diri
Konotasi stalking tidaklah buruk. Perilaku seperti ini sangat umum dilakukan oleh orang-orang yang bermain media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan masih banyak lagi.
Ada banyak dorongan mengapa seseorang melakukan stalking. Yang paling umum adalah karena ingin tahu tentang kehidupan orang lain terlebih jika orang tersebut memiliki hubungan dengan anda seperti teman atau kekasih. Perasaan untuk tidak stalking pun terkadang menjadi sulit untuk dibendung jika sudah kecanduan berselancar di media sosial.
Sama seperti dampak buruk bermain game online, bermain media sosial jika dilakukan secara berlebihan juga akan memberikan dampak buruk seperti kecanduan dan sulit lepas dari platform yang anda gunakan. Kerap melakukan stalking adalah salah satu alasan mengapa anda begitu kecanduan memainkan media sosial.
Ingin mengurangi stalking? cara berhenti stalking dan kepo pertama yang bisa anda lakukan adalah dengan menyibukkan diri. Menurut para pakar, dengan menyibukkan diri seperti melakukan pekerjaan rumah, menyelesaikan deadline pekerjaan, hingga bepergian, pikiran akan menjadi teralihkan. Dengan begini, kecenderungan untuk stalking pun akan berkurang. Sangat mudah, bukan?
2. Stalking akun-akun yang bermanfaat
Berbicara tentang aplikasi media sosial, Instagram adalah salah satu yang paling difavoritkan saat ini. Hampir semua konten bisa anda temukan di Instagram yang fiturnya kian mumpuni dari waktu ke waktu.
Banyaknya konten dan pengguna Instagram membuat anda harus jeli dalam memilih akun mana yang anda ikuti. Jika itu teman, maka cara memilih teman di Instagram akan sangat berguna untuk anda dengan tujuan membuat kolom home diisi dengan konten-konten yang bermanfaat.
Stalking sulit dihindari jika anda sudah berselancar di media sosial. Wajar, memang namun akan mengurangi produktivitas jika aktivitas stalking dilakukan tersebut menerus.
Tidak bisa sepenuhnya menghilangkan kebiasaan stalking? Cara lainnya yang bisa anda lakukan adalah dengan mengelola kebiasaan tersebut ke arah yang lebih baik seperti melakukan stalking terhadap akun-akun yang bermanfaat dan mampu memberikan anda pandangan maupun pengetahuan baru.
Ikutilah akun yang sesuai dengan minat dan passion anda. Jika sudah begini, stalking akan menjadi aktivitas yang menarik dan mengedukasi. Menarik, bukan?
3. Ingat efek seperti apa yang anda dapatkan setelah melakukan stalking
Pergaulan masa kini memaksa kita untuk selalu keep in touch dengan sesuatu yang sedang tren atau bahasa gaulnya, kekinian. Menggunakan sosial media adalah salah satunya.
Hingar-bingar dampak buruk media sosial kian terdengar belakangan ini. Meski sepele, melakukan stalking secara intens dapat memberikan dampak buruk bagi penggunanya. Terlebih jika akun yang anda stalk berkaitan dengan orang-orang yang memberikan pengalaman buruk bagi hidup anda seperti teman yang kini menjadi musuh atau mantan kekasih yang mencampakkan anda.
Aktivitas stalking juga tak jarang membuat penggunanya mulai membanding-bandingkan hidupnya dengan akun yang mereka stalk. Rasa keingintahuan ini juga membuka peluang bagi penggunanya untuk menjadi mudah tersinggung, marah, dan baper. Perasaa-perasaan seperti inilah yang harus anda terus ingat jika ingin mengurangi kecenderungan stalking.
Coba ingat apakah anda merasa senang setelah melakukan stalking? Jika tidak, jelas stalking tidak memberikan manfaat sama sekali bagi hidup anda.
4. Unfollow akun yang sering anda stalk
Menggunakan media sosial adalah ciri-ciri generasi milenial. Meski menarik, intensitas bermain sosial media jika tidak diolah dengan baik dan benar akan memberikan kerugian bagi penggunanya.
Tak bisa dipungkiri melakukan stalking sulit untuk ditahan. Kecenderungan untuk mengetahui kehidupan orang lain kerap menjadi alasan mengapa banyak pengguna media sosial yang sulit untuk lepas dari yang namanya stalking.
Jika anda sudah mencapai titik dimana ingin menghentikan kebiasaan ini, cara ampuh yang bisa dilakukan anda dengan memutuskan akses anda untuk melakukan stalk terhadap akun yang anda ingin ketahui tersebut.
Silakan unfollow akun tersebut. Jika itu belum cukup, anda bisa memblokir akun tersebut. Dengan begini, akses anda untuk mengetahui konten akun tersebut akan otomatis terputus. Meski sulit pada awalnya, jika anda sudah terbiasa, perlahan namun pasti anda akan merasa masa bodoh dengan akun tersebut.
5. Bercerita dengan orang yang anda percaya
Merasa lelah dengan kebiasaan stalk yang sulit untuk dihilangkan? Jika cara-cara di atas belum berhasil, anda bisa menjadikan orang terdekat anda sebagai media untuk mengutarakan keluh kesah anda mengenai masalah ini.
Ya, dengan bercerita kepada orang lain atau bahasa bekennya, curhat, anda bisa mengurangi beban akan kebiasaan stalking. Tertarik untuk mencobanya?
6. Hiatus dari media sosial
Sudah stuck? Mungkin anda bisa mempertimbangkan keputusan untuk hiatus sementara atau selamanya dari media sosial.
Meski cara ini terbilang sangat sulit, namun anda bisa mencobanya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Toh, kehidupan di dunia nyata pastinya jauh lebih realistis dari apa yang ditampilkan di media sosial.
Dengan melakukan hiatus, anda juga bisa berfokus pada pengembangan diri dan produkvitas kerja. Bagaimana? Tertarik?
Itu dia cara berhenti stalking dan kepo yang sudah kami ulas dan sajikan untuk anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.