Dalam berumah tangga pasti ada saja problema yang harus kita hadapi dan selesaikan agar rumah tangga tetap sehat. Dan salah satu faktor penyebab retaknya rumah tangga adalah kehadiran sang mertua yang selalu ingin ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kita. Hal ini sering membuat hubungan menantu dan mertua menjadi renggang dan kurang akur. Sifat mertua yang suka ikut campur dan suka ngatur-ngatur ini akan membuat sang menantu merasa tidak nyaman dan bahkan merasa kesal karena tidak tahu harus bagaimana cara menyikapinya.
Jika dibantah akan dianggap menantu yang tidak sopan, jika dibiarkan akan membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman dan bahkan bisa mengancam pernikahan, yang membuat si menantu bagaikan makan buah simalakama dalam menghadapi mertua sendiri yang mungkin saja termasuk pada ciri-ciri mertua perusak rumah tangga anaknya. Untuk mengetahui cara menghadapi mertua yang bersikap seperti ini kita bisa mengikuti tips dibawah ini.
- Tinggal secara terpisah dengan mertua.
Dengan tinggal secara berjauhan akan membuat mertua lebih sulit untuk mengatur dan ikut campur dalam rumah tangga yang kita jalani. Karena ia akan kesulitan dalam memantau setiap gerak-gerik yang terjadi dalam rumah tangga kita.
- Jangan sampai mertua mengetahui segala permasalahan dalam keluarga kita.
Sebaiknya simpan masalah yang sedang kita hadapi agar keluarga dari pihak pasangan tidak mengetahuinya. Bukan berarti kita harus memendam masalah sendirian, kita bisa meminta bantuan tapi cari yang benar-benar bisa membantu dan dapat dipercaya, bukannya malah memperkeruh masalah.
- Tangani masalah rumah tangga bersama pasangan.
Jika ada masalah lebih baik bicarakan dengan pasangan dan cari jalan keluar bersama, dan yakinkan juga pasangan kita untuk tidak membeberkan masalah yang sedang terjadi keluar rumah, termasuk ke keluarga lainnya dan mertua.
- Jika mertua terus ikut campur, abaikan saja.
Untuk membantah seorang mertua akan menjadi bumerang bagi kita yang akan balik menyerang kita. Lebih baik dengarkan saja dan “iya”kan apa yang dikatakan mertua , meskipun sebenarnya kita tidak suka. Mengabaikan lebih baik dari pada harus beradu argumen dengannya, bukannya kita tak menganggap sang mertua, tapi demi kebaikan kita juga.
- Yakinkan mertua bahwa kita bisa mengatasi masalah dengan baik.
Sekali-sekali tak ada salahnya kita mengatakan pada mertua bahwa kita bisa menyelesaikan dan menangani masalah yang terjadi dengan baik dan tidak usah terlalu khawatir pada kita. Karena mungkin saja mertua menganggap kita belum mampu untuk menangani masalah dengan baik sehingga membuatnya merasa perlu untuk ikut serta.
- Katakan pada mertua untuk membiarkan kita lebih mandiri dalam berumah tangga.
Berikan alasan yang masuk akal pada mertua agar ia tak lagi selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga kita. Misalnya dengan mengatakan pada mertua “Ibu terima kasih sudah membantu kami mengurus rumah tangga, tapi untuk selanjutnya biarkan kami yang mengurus rumah tangga ini agar nantinya kami juga bisa hidup mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang tua”. Semoga dengan ucapan yang demikian sang mertua bisa memahaminya.
- Bicarakan dengan pasangan tentang orang tuanya yang selalu ikut campur.
Coba bicara secara baik-baik pada pasangan perihal sikap orang tuanya yang selalu ingin ikut campur dalam rumah tangga kita. Tapi bicaralah sebaik mungkin jangan sampai menyinggung perasaan pasangan kita. Bagaimana pun mertua kita adalah ibunya yang telah membesarkannya, dan ia juga bisa berbalik marah pada kita jika kita menyinggung perasaannya.
- Bersikap lapang dada dan sabar.
Untuk menghadapi semua sikap mertua yang belum tentu membuat kita senang, kita harus banyak bersabar dan mencoba menerima semua perlakuan mertua dengan lapang dada. Dengan bersikap demikian akan membuat hati kita lebih tabah menjalaninya.
- Putuskan sesuatu bersama pasangan.
Ajak pasangan kita untuk berdiskusi untuk memutuskan sesuatu dan buat keputusan bersama dengan jalan yang terabaik. Jika kita dan pasangan telah memilih jalan yang terbaik dan sudah diperhitungkan, ini akan menutup celah bagi mertua untuk ikut serta dalam mengambil keputusan.
- Hindari perdebatan dengan mertua.
Jika mertua sudah mulai ikut campur tangan memang akan sulit untuk menghalagi keinginannya, biarkan saja mertua melakukan hal yang ingin dilakukannya demi menghindari perdebatan antara kita dan mertua. Karna jika ini terjadi tentu kita yang akan berada di posisi salah karena mertua merasa tidak dihargai.
- Pahami dari sudut pandang mertua.
Apa yang dilakukan mertua pada rumah tangga anaknya, anggap saja karena sang mertua begitu sayang terhadap anaknya sehingga tidak bisa melepas tanggung jawabnya meski anaknya telah menikah. Sehingga ia selalu ingin membantu anak kesayangannya. Dengan bisa memahami hal ini, akan membuat kita bisa lebih sabar dan tabah dalam menghadapinya.
Dari ke sebelas tips di atas semoga dapat membantu kita dalam menghadapi sikap mertua yang selalu ingin mencampuri urusan kita. Dengan begitu kita bisa hidup lebih nyaman dan tenang bersama pasangan.