Home » Cinta » Pernikahan » 9 Cara Menghadapi Mertua yang Menyebalkan

9 Cara Menghadapi Mertua yang Menyebalkan

by hana hana

Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar kata ‘mertua’? Apakah benar jika semua mertua menyebalkan? Atau bahkan Anda melihat mertua Anda sebagai ‘rival’ dalam memperebutkan perhatian pasangan?

Mertua, mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai ‘orang ketiga’ dalam rumah tangga. Bagi sebagian lainnya, mertua bisa jadi telah berhasil menggantikan posisi orang tua kita sendiri setelah pernikahan terjadi. Namun, terlepas dari apapun bayangan negatif tentang mertua, kita harus mampu beradaptasi dan mendekatkan diri dengan beliau. Maka, Anda harus tahu bagaimana cara mengambil hati mertua supaya hubungan Anda dengan beliau semakin harmonis. Ada banyak cara membahagiakan mertua yang akan membuat pasangan Anda bersyukur telah memilih Anda.

Lantas, bagaimana jika mertua tampak menyebalkan dan seakan tidak mau dekat dengan kita? Bagaimana kita, sebagai menantu, mendekati dan menghadapi mertua kita? Yuk, simak 9 cara menghadapi mertua berikut sebagai tips menjaga hubungan dengan mertua:

1. Jangan Posesif!

Mertua Anda adalah orang tua dari pasangan Anda. Beliau yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik suami Anda sehingga dia bisa menjadi pendamping hidup Anda seperti sekarang. Maka, pantas saja jika beliau ‘merasa memiliki’ pasangan Anda.

Untuk itu, jangan terlalu posesif kepada suami Anda. Cobalah berbagai cara untuk menghilangkan sifat posesif terhadap pasangan. Jangan cemberut jika orang tuanya ingin minta diantar-jemput arisan saat weekend. Jangan marah jika mertua tiba-tiba menelepon dan menanyakan kapan akan mengunjunginya di kampung. Atau jangan cemburu jika suami Anda lebih memilih menemani orang tuanya menonton TV di rumah daripada pergi nonton bioskop dengan Anda. Belajarlah cara menghilangkan rasa cemburu. Cemburu berlebihan itu tidak baik, apalagi jika itu kepada mertua Anda sendiri.

2. Suka Membantu

Apakah Anda masih suka bangun kesiangan di rumah mertua? Apakah Anda membiarkan adik ipar Anda untuk membersihkan rumah sementara Anda hanya duduk di depan TV karena merasa canggung? Stop kebiasaan itu!

Terutama bagi Anda yang tinggal bersama mertua, tunjukkan bahwa Anda memiliki keinginan untuk membantu meringankan pekerjaan rumah. Jika Anda tidak pandai memasak, membantu mencuci piring atau menata meja makan akan cukup menunjukkan bahwa Anda memiliki itikad baik untuk membantu daripada sekedar duduk menonton dan malu-malu, bukan? Terlebih jika Anda melakukannya sambil ngobrol santai dengan beliau. Pastikan Anda mengetahui bagaimana cara mengambil hati mertua  supaya Anda bisa menjadi menantu kesayangan.

3. Hormati Pendapatnya

Tidak jarang mertua memiliki pemikiran yang berbeda terhadap sesuatu. Wajar saja kalau nilai-nilai yang ditanamkan orang tua Anda berbeda dengan nilai-nilai yang dipegang oleh mertua.

Ketika Anda menemukan ada perbedaan pendapat atau pemikiran dengan mertua, sampaikan pendapat Anda dengan tetap memperhatikan adab terhadap orang tua. Dengarkan juga pendapat beliau. Cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya tanpa terburu-buru menghakimi bahwa pendapat Anda lah yang paling benar. Bagaimana pun, mertua Anda memiliki pengalaman yang lebih banyak dibanding Anda sehingga pemikirannya pun akan lebih luas dibanding Anda. Tidak ada salahnya, kan, mendengarkan pendapat orang lain?

4. Anggap sebagai Orang Tua Sendiri

Walaupun beliau yang disebut sebagai mertua bukanlah orang tua kandung Anda, setelah akad nikah sah di hadapan penghulu dan saksi, mertua secara resmi berubah ‘status’ sebagai orang tua Anda juga. Akan sangat baik bagi hubungan rumah tangga Anda jika Anda memperlakukan mertua Anda seperti perlakuan Anda pada orang tua kandung Anda. Percayalah, pasangan akan sangat senang jika melihat bakti Anda kepada orang tuanya sama dengan bakti Anda pada orang tua kandung Anda. Banyak-banyaklah belajar dari kisah anak berbakti kepada orang tua untuk menambah kasih sayang Anda pada orang tua, juga pada mertua.

5. Perhatian

Dimana-mana, orang tua pasti sangat senang jika mendapat perhatian dari anaknya. Tidak perlu yang muluk-muluk, cukup dengan membuatkan makanan kegemarannya, orang tua pasti akan merasa senang. Begitu pun mertua. Beliau akan merasakan perhatian Anda dan juga penghargaan Anda terhadapnya. Dengan begitu, mertua akan makin sayang pada Anda. Tidak ada lagi deh alasan yang menjadi penyebab hubungan tidak direstui orang tua.

6. Rukun dengan Saudara Pasangan

Tidak jarang ‘permusuhan’ justru berasal dari adik atau kakak pasangan Anda memilikinya di keluarga. Seakan-akan ketika Anda masuk di keluarga baru tersebut, Anda dianggap saingan untuk memperebutkan perhatian kakak atau adiknya yang telah menjadi pasangan Anda. Namun, jangan terpengaruh! Tetaplah bersikap baik pada semua anggota keluarga baru Anda dan dekati kakak atau adiknya yang kini telah menjadi kakak dan adik Anda juga. Jika mereka masih bersikap tidak baik pada Anda, jangan berkecil hati. Teruslah belajar cara merubah diri menjadi lebih baik lagi dan lama-kelamaan itikad baik Anda pasti akan sampai pada mereka.

7. Jadilah Ibu yang Baik

Setiap orang tua maupun mertua pasti akan bahagia jika melihat cucunya dibesarkan dan dididik dengan baik. Belajarlah bagaimana cara menjadi ibu yang baik dan tunjukkan pada mertua Anda bahwa Anda mampu membesarkan dan mendidik anak Anda sebaik beliau yang telah berhasil membesarkan pasangan Anda. Ketika anak Anda berbuat salah, jangan langsung bentak dengan nada tinggi, apalagi di depan mertua Anda.

Terkadang mertua akan ikut merasa tersinggung jika melihat cucunya diperlakukan tidak baik, bahkan oleh orang tuanya sendiri. Carilah cara memarahi anak yang benar supaya anak bisa tahu letak kesalahannya tanpa merasakan luka psikologis akibat dibentak atau dimarahi terlalu keras. Bagaimana pun peran orang tua dalam mendidik anak di era globalisasi seperti sekarang ini sangat penting. Jika Anda telah sanggup memahami peran Anda sebagai orang tua dengan baik, tidak ada lagi alasan bagi mertua Anda untuk mengkhawatirkan pendidikan cucu-cucunya.

8. Jangan Pelit!

Apakah Anda masih suka kesal jika mertua meminta bantuan finansial kepasa suami Anda? Atau Anda bahkan melarang suami Anda mengirim uang bulanan untuk ibunya?

Sering sekali ada ungkapan ‘uang suami adalah uangku juga, tapi uang istri tetaplah uang istri’. Tidak ada yang salah dengan hal ini, selama istri bisa mengelola uang dengan bijak. Pelajari tips mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros tapi jangan terlalu pelit juga untuk mengeluarkan uang. Mertua Anda telah mengeluarkan banyak usaha dan biaya untuk pasangan Anda, maka tidakkah Anda ingin memberinya kesempatan untuk membalas budi pada orang tuanya?

9. Lakukan Aktivitas Bersama

Jika Anda masih merasa memiliki jarak dengan mertua Anda, maka cobalah sekarang untuk mempersempit jarak tersebut. Cobalah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan ketika bosan dan ajaklah mertua Anda untuk ikut serta. Jika Anda bisa merasa asyik saat melakukannya, begitu pula dengan mertua Anda.

Selamat mencoba!

You may also like