Bagi kebanyakan orang, menikah adalah saat yang sangat membahagiakan, karena menikah dengan pilihan hatinya sendiri. Namun kenyataannya ada pula yang menikah bukan dengan pilihannya sendiri, alias menikah tanpa cinta. Bila mendengar tentang pernikahan tanpa cinta, yang terbayang adalah dongeng ala Siti Nurbaya, yang dipaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Pada zaman dulu, memang kerap terjadi pernikahan tanpa cinta, karena banyak hal yang dianggap lebih penting dalam suatu pernikahan daripada hanya cinta. Orang tua jaman dulu lebih melihat pentingnya sang anak mendapatkan jodoh yang baik bibit, bebet dan bobotnya daripada mempertimbangkan perasaan cinta.
Cinta memang dapat menjadi akar yang kuat untuk suatu hubungan. Dengan memiliki rasa cinta, orang akan ingin lebih saling mengenal sehingga mudah untuk saling memahami karakter masing – masing. Akan tetapi, perasaan cinta kita pada seseorang belum tentu juga menjadi hal yang membuat kita siap untuk menikah, dan sebaliknya terkadang tidak diperlukan rasa cinta untuk membuat seseorang siap menjalani pernikahan. Jangan salah, cinta juga dapat menjadi sumber segala penderitaan, lho. Berikut adalah penjelasan menikah tanpa cinta :
Tujuan Pernikahan
Pernikahan adalah sesuatu yang diharapkan akan terjadi sekali seumur hidup. Orang menikah untuk menjalani ibadah dan menghalalkan kebersamaan antara pria dan wanita. Karena itu, walaupun pernikahan yang akan dijalani tidak melibatkan cinta, kita tetap harus membuat keputusan dengan memilih jodoh yang sekiranya dapat mendampingi kita mengarungi bahtera kehidupan dan segala pahit manisnya. Sebelum memasuki pernikahan tanpa cinta, harus dipertimbangkan dulu segala baik buruknya, serta menyadari apa tujuan sebenarnya yang diinginkan melalui pernikahan. Menyadari tujuan pernikahan akan menjadi cara menjaga rumah tangga yang baik.
Bisakah Bahagia Dalam Pernikahan Tanpa Cinta?
Kebahagiaan adalah hal yang harus didapatkan dalam suatu pernikahan, karena pernikahan yang tidak bahagia akan menjadi sangat mudah goyah. Memang, bukan hanya cinta saja yang penting dalam suatu pernikahan. Akan tetapi, tanpa cinta hubungan suami istri bisa merenggang dan menjadi penyebab suami istri tidak harmonis. Cinta adalah perekat kebersamaan suami istri. Di sisi lain, pernikahan yang berlandaskan cinta yang menggebu saja tidak cukup. Sebelum memutuskan menjalani pernikahan tanpa cinta, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan dipertimbangkan, seperti berikut ini:
1. Tentukan Niat Menikah
Jika seseorang ingin memasuki pernikahan tanpa cinta, diperlukan niat yang kuat untuk menjalaninya sebagai cara mencegah selingkuh dan cerai. Pernikahan tanpa niat yang mantap akan memancing banyak masalah dan godaan, dan menjadi penyebab suami istri sering bertengkar. Sebaiknya tidak menikah karena paksaan orang tua atau keluarga, ataupun karena takut tidak akan mendapat jodoh jika tidak segera menikah. Pastikan kedua pihak ingin menikah karena ingin menjalankan ibadah agama dengan benar.
2. Tumbuhkan Rasa Cinta
Tips menjaga keharmonisan rumah tangga adalah memelihara dan menumbuhkan rasa cinta antara suami istri. Jika kedua pihak sama sama berniat untuk menjadikan pernikahan yang langgeng, mungkin saja perlahan rasa cinta itu akan tumbuh antara suami dan istri. Tidak ada seorang pun yang menikah dengan tujuan ingin gagal. Karena itu pasangan yang menjalani pernikahan tanpa cinta harus menemukan landasan lain untuk memperkuat rumah tangga mereka. Caranya dengan bersama sama berusaha menumbuhkan rasa sayang terlebih dulu untuk masing – masing:
3. Cintai Diri Sendiri
Sebelum bisa membuat orang lain mencintai kita, terlebih dulu kita juga harus menerima dan mencintai diri sendiri. Bagaimana bisa kita ingin dicintai padahal kita tidak menerima diri sendiri apa adanya? Tunjukkan sisi terbaik dari diri kita agar pasangan juga dapat melihatnya.
4. Berusaha Membahagiakan Pasangan
Cinta suami dapat tumbuh dengan cara menjadi istri idaman suami. Sang suami pun harus tahu cara membahagiakan istri. Masing – masing dapat berusaha mencari tahu apa yang diharapkan pasangannya dari sebuah rumah tangga. Cinta juga bisa tumbuh melalui cara istri berbakti kepada suami. Jika sang suami melihat usaha istrinya untuk berbakti kepadanya dan rumah tangga mereka, niscaya perlahan rasa cinta itu akan tumbuh.
5. Menjalankan Peran Masing – Masing
Pasangan yang saling menyadari tujuan perkawinan akan lebih mudah untuk menjalankan peran masing – masing dalam rumah tangganya. Tips menjadi istri yang baik dan disayang suami adalah dengan selalu berusaha menyadari tugas dan peran sebagai istri. Suami juga dapat berusaha mengambil hati istrinya melalui cara suami memperlakukan istri dengan baik.
6. Berusaha Saling Memahami
Kesadaran untuk saling memahami akan berdampak sangat baik bagi hubungan suami istri. Pengertian sangat penting bagi pasangan. Kurangnya pengertian dan pemahaman suami atau istri akan kebutuhan pasangannya dapat menjadi penyebab istri selingkuh dari suami dan juga menjadi penyebab pria selingkuh dari istrinya.
7. Cari Cara Melanggengkan Pernikahan
Agar pernikahan yang tidak dilandasi cinta bisa bertahan, ada banyak faktor yang turut berperan dalam melanggengkan hubungan suami dan istri, dan pada akhirnya turut memberi kebahagiaan dalam rumah tangga. Dibutuhkan kesadaran dan kemauan yang kuat pada diri suami dan istri untuk berusaha membuat pernikahan mereka berhasil, yaitu melakukan beberapa hal ini:
- Saling Berkompromi dan Toleransi
- Mengutamakan Kejujuran dan Perasaan Pasangan
- Saling Menghormati dan Menghargai
- Saling Mendukung
- Atasi Konflik Bersama
Bukan berarti pernikahan yang tidak dilandasi cinta akan gagal. Tidak semuanya pernikahan berdasar cinta bisa gagal, dan tidak semua pernikahan yang memiliki cinta sebagai dasarnya akan berhasil. Telah banyak kasus perceraian yang terjadi pada pasangan yang saat awal pernikahan memiliki rasa cinta yang menggebu. Karena itulah, jangan takut menikah tanpa cinta jika telah yakin bahwa pasangan juga memiliki pemahaman yang mantap tentang pernikahan. Siapa tahu, justru melalui jalan inilah ciri – ciri cinta sejati kita telah ditemukan.
Resiko Pernikahan Tanpa Cinta
Setiap pernikahan tentu saja ada resikonya. Pernikahan yang tidak dilandasi cinta mempunyai resiko lebih besar karena dimulai tanpa cinta yang kuat, yang berarti kedua pasangan belum mempunyai hubungan batin yang cukup kuat atau belum saling mengenal dengan baik.
1. Hambar
Tanpa bumbu cinta, kehidupan pernikahan bisa terasa hambar karena dijalani seperti rutinitas biasa. Berbeda jika dengan orang yang dicintai, rutinitas pernikahan akan terasa menyenangkan. Namun itu semua dapat diubah dengan mengubah pola pikir kita pula. Jika kita berniat membuatnya menjadi menyenangkan, maka semua akan terasa menyenangkan dan tidak perlu terasa hambar.
2. Mudah Bertengkar
Rasa cinta bisa menjadi cara terbesar untuk menoleransi pasangan. Tanpa itu, segala masalah dapat terlihat buruknya dan terasa berat. Sulit untuk menciptakan rasa saling memahami untuk satu sama lain. Akibatnya pertengkaran kerap terjadi karena perbedaan pengertian dan pendapat.
3. Tidak Bahagia
Memasuki pernikahan bersama seseorang yang tidak dicintai akan membuat salah satu pihak atau keduanya merasa tidak bahagia. Belum ikhlasnya hati menerima kenyataan, dapat menjadi sumber ketidak bahagiaan tersebut.
4. Menemukan Cinta yang Lain
Ketiadaan cinta dapat membuat seseorang mencarinya di tempat lain dan bukan dari pasangannya. Ketika menemukan cinta pada sosok yang bukan pasangannya, ia akan merasa seluruh keputusannya untuk menikah salah dan ingin lepas darinya.