Dalam hidup, kita akan menemukan berbagai macam orang dengan kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang menyenangkan, namun tak sedikit pula yang menyebalkan. Contohnya kakak atau adik ipar yang bermuka dua.
Sifat dan karakter orang yang bermuka dua tentu menyebalkan. Tak hanya pada teman saja, muka dua bisa saja ada pada salah satu anggota keluarga Anda, tak terkecuali si ipar.
Ciri-ciri orang bermuka dua terkadang mudah saja untuk dikenali, namun tak sedikit yang mengharuskan Anda untuk peka untuk mengetahui apakah si dia tulus atau tidak. Bisa saja, di belakang Anda, sifatnya bertolak belakang dan Anda tidak mengetahuinya.
Well, agar Anda bisa lebih bijak dalam menghadapinya karena notabene ia masih menjadi bagian dari keluarga, begini cara menghadapi ipar yang bermuka dua versi Cinta Lia.
1. Menyadari karakternya
Cara mengatasi ipar yang menyebalkan bermacam-macam. Meski kini sudah menjadi bagian dari keluarga Anda, tak selamanya ipar itu baik, lho. Ada juga yang diam-diam tidak menyukai kita namun tidak terang-terangan menunjukkannya. Inilah yang sebenarnya berbahaya.
Orang bermuka dua ada dimana-mana. Di depan kita, mereka tampak baik. Namun, di belakang, ia hobi bergunjing, bahkan menjelek-jelekkan kita di hadapan orang lain. Menyebalkan, bukan?
Jika Anda sudah tahu seperti apa karakter ipar Anda sebenarnya, cara menghadapi ipar yang bermuka dua pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan memahami karakternya si dia. Sadari jika ia tidak sebaik yang Anda kira, jangan bersikap denial. Dengan begitu, Anda akan tahu bagaimana cara bijak menghadapi yang ipar seperti ini selanjutnya.
2. Selalu sabar
Bermuka dua adalah ciri-ciri ipar tidak menyukai kita. Well, dalam hidup, kita tidak bisa mengontrol orang lain, termasuk ipar yang Anda kira baik namun ternyata bermuka dua.
Kini, Anda sudah tahu seperti apa tabiat aslinya. Apakah Anda harus langsung menggertaknya secara langsung? Well, sebaiknya pertimbangan dengan matang rencana tersebut. Salah mengambil sikap malah akan menimbulkan masalah besar nantinya. Terlebih, ia masih anggota keluarga Anda.
Salah satu cara menghadapi orang yang bermuka dua paling bijak adalah dengan selalu bersikap sabar. Ini bukan berarti Anda lemah, namun sebagai bentuk cara bersikap dewasa dalam kehidupan sehari-hari.
Sabar memang tidak mudah. Namun, jika Anda melatihnya dan sabar betul menghadapi tipe orang seperti ini dengan emosi tidak akan memperbaiki apapun, tak selalu sulit untuk meredam emosi, kok.
3. Buat jarak dengannya
Terlepas dari apapun penyebab orang bermuka dua, sifat buruk ini sebaiknya dihindari karena bisa menciptakan permusuhan dengan saling benci satu sama lain, serta tentu saja merugikan si muka dua itu sendiri.
Setelah Anda tahu karakter ipar Anda yang ternyata manipulatif, lain sikap saat di depan dan di belakang Anda, langkah paling tepat untyuk menyikapi tipe orang menyebalkan seperti ini adalah dengan jaga jarak.
Jaga jarak dengan orang yang memberikan dampak buruk bagi diri kita tidak pernah dilarang, bahkan jika orang tersebut adalah bagian dari keluarga Anda.
Alih-alih menghadapinya dengan emosi yang nantinya malah akan memperkeruh suasana dan menciptakan masalah baru, lebih baik buat jarak dengannya. Jangan terlalu dekat dengan ipar Anda yang menyebalkan. Juga, hindari untuk terlalu terbuka kepadanya.
4. Coba beri nasihat
Cara menghadapi orang bermuka dua dalam islam salah satunya adalah dengan menyadarkannya. Karena notabene si dia adalah keluarga Anda, tak ada salahnya untuk mencoba cara keempat ini.
Ya, banyak dari kita yang saat menghadapi orang bermuka dua, akan melawannya dengan emosi. Perlu Anda ketahui, cara seperti ini tak pernah efektif.
Demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tak ada salahnya untuk memberi ipar Anda sedikit nasihat untuk memperbaiki dirinya dengan menghindari kebiasaan bermuka dua.
Meskipun ia bukan saudara kandung yang membenci kita, keluarga tetaplah keluarga. Alangkah baiknya jika kita saling mengingatkan satu sama lain untuk menciptakan hubungan yang harmonis kedepannya. Namun, jika nasihat belum juga ampuh untuk membuatnya sadar, coba cara selanjutnya ini.
5. Bersikap cuek
Anda sudah menasihati si ipar, termasuk menjelaskan azab orang bermuka dua, namun si dia masih saja bersikap denial? Well, jangan terlalu lama menghabiskan waktu Anda untuk tipe orang seperti ini.
Jika kata-kata tak ampuh untuk membuatnya sadar, kini saatnya bagi Anda untuk mulai mengacuhkannya. Bersikap acuh atau cuek adalah cara paling efektif untuk menghadapi orang yang bermuka dua.
Dengan bersikap cuek, Anda akan terbiasa dengan kebiasaan buruk yang ia lakukan sampai pada titik dimana Anda tidak memedulikannya lagi dan apa yang ia lakukan tidak mempengaruhi Anda sama sekali.
Sikap seperti ini juga ampuh untuk membuat Anda terhindari dari emosi saat berhadapan dengan si ipar. So, daripada menghabiskan energi untuk meladeninya, Anda bisa coba cara satu ini.
6. Tetap elegan dan tenang
Akrab dengan saudara ipar tak selalu mudah untuk dilakukan. Dalam hidup, meskipun kita sudah berbuat baik, ada saja orang-orang yang tidak menyukai kita. Bahkan, saudara ipar sendiri bukan pengecualian, lho.
Anda tentu kecewa dan sedih jika saudara ipar yang seharusnya menjadi figur keluarga yang baik, malah bersikap sebaliknya dengan bermuka dua. Namun, jangan berlarut-larut dalam kekecewaan, ya!
Pada titik ini, jika Anda sudah tahu betul bagaimana sifat asli saudara ipar yang ternyata tidak menyukai Anda, namun di depan Anda, ia seolah-olah menjadi sosok yang sangat baik, berdamailah dengan keadaan dengan tetap bersikap elegan dan tenang.
Jika Anda ingin menghindari konflik, tetap tenang adalah cara terbaik untuk itu. Yang paling penting, pastikan untuk membuat jarak dengannya namun tetap seolah tidak mengetahui apa-apa. Tak ada salahnya jika Anda mulai bersikap cuek padanya.
Bagaimana jika cara menghadapi ipar yang bermuka dua malah berujung pertengkaran?
Pertengkaran antar anggota keluarga bisa dialami siapa saja. Jika apa yang Anda lakukan sebagai bentuk cara menghadapi ipar yang bermuka dua malah membuatnya tersinggung dan berujung pertengkaran, ini saatnya Anda meminta bantuan kepada anggota keluarga lainnya.
