Pernikahan tak selalu berjalan mulus. Menyatukan dua hati dan pikiran tentu akan mengalami yang namanya selisih paham. Inilah saat-saat dimana kekuatan cinta dalam ikatan pernikahan diuji.
Meski banyak yang bisa melaluinya, tak sedikit pula yang gagal. Perceraian pun dipilih sebagai satu-satunya jalan keluar. Namun, apakah ini yang terbaik, terlebih jika suami yang memintanya? Belum tentu karena bisa saja keinginan untuk berceraian datang atas dasar emosi sesaat.
Sebelum Anda dan pasangan memutuskan untuk berpisah, tak ada salahnya untuk memperjuangkan pernikahan yang sedang dibina. Seperti apa? Berikut Cinta Lia hadirkan cara menghadapi suami yang ingin bercerai.
1. Berikan suami waktu untuk berpikir jernih
Cinta tak selalu berakhir happy ending. Melaju ke pelaminan bersama si dia yang kini menjadi suami Anda, pernahkah Anda dan si dia mengalami pertengkaran?
Pertengkaran adalah salah satu bumbu pernikahan. Namun, jika intensitasnya terlalu sering, mungkin timbul keinginan di hati Anda maupun suami untuk lebih baik bercerai saja. Pada tahap ini, penting bagi Anda dan suami untuk saling meredam emosi satu sama lain.
Suami mengajukan perceraian tak jarang menimbulkan kekecewaan bagi istri. Untuk itu, cara menghadapi suami yang ingin bercerai hadir untuk Anda yang bingung dalam menyikapi sikapnya.
Pertama, tak ada salahnya untuk meminta suami untuk berpikir jernih terlebih dahulu. Keinginannya untuk bercerai besar kemungkinan merupakan bentuk dari emosi sesaat. So, berikan si dia ruang untuk merenungi keinginannya. Apakah perceraian adalah keputusan terbaik?
2. Beri tahu suami dampak dari perceraian
Ketika Anda dan suami memutuskan untuk menikah, ini berarti Anda dan si dia sudah sepakat dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi nantinya.
Ya, pernikahan yang tak berjalan mulus bukanlah hal baru lagi. Cekcok yang disebabkan oleh beberapa faktor menjadi penyebab perceraian di Indonesia. Meski begitu, dengan effort berlebih, pernikahan yang sudah di ujung tanduk masih bisa diselamatkan.
Mendapati suami mengajukan cerai, jangan ragu untuk mengajaknya berdiskusi terkait dampak apa saja yang akan terjadi setelah bercerai. Memutuskan untuk berpisah setelah menikah tak hanya berimbas kepada pasangan suami istri saja namun juga anak-anak dan keluarga besar.
Dengan begitu, suami mungkin akan berpikir dulu kali sebelum memutuskan untuk bercerai dengan Anda.
3. Tetap tenang dan kontrol emosi Anda
Pertengkaran menjadi salah satu pemicu penyebab suami istri tidak harmonis yang berujung pada berceraian. Jika Anda masih ingin menyelamatkan rumah tangga Anda, penting untuk memperhatikan poin ketiga ini.
Digugat cerai, siapa yang ingin? Sebagai seorang istri, mungkin Anda merasa sedih, kecewa, dan marah atas keinginan suami, sosok yang Anda cintai selama ini.
Namun, jangan sampai emosi ini menguasai dan mengontrol Anda dalam bersikap. Saat suami mengajukan permintaan cerai, tetaplah tenang dan kontrol emosi Anda.
Emosi yang tak terkendali hanya akan memperkeruh suasana. So, untuk itu, Anda bisa mengandalkan cara mengatasi emosi agar antara Anda dan suami bisa berpikir jernih.
4. Hindari topik yang memancing pertengkaran
Tak selalu manis, pernikahan bisa saja memberikan pengalaman pahit bagi suami, istri, maupun keduanya. Pertengkaran yang terus-menerus terjadi menjadi penyebab pudarnya cinta. Lantas, apakah mempertahankannya adalah benar?
Jika Anda masih yakin untuk mempertahankan rumah tangga Anda dan suami, ketika keinginan untuk bercerai keluar dari mulutnya, pertimbangkan untuk menjauhinya untuk sementara waktu. Biarkan waktu menyembuhkan emosi sesaatnya.
Selama fase ini, hindari topik yang mampu menyulut emosi baik Anda maupun suami yang akhirnya malah menciptakan pertengkaran baru. Bukan tidak mungkin perceraian akan benar-benar terjadi.
Penting bagi Anda untuk memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Anda agar tak menyakiti hati suami Anda sebagai solusi dari cara mempertahankan rumah tangga.
5. Konsultasi dengan pihak terpercaya
Perceraian adalah mimpi buruk bagi banyak orang. Siapapun pasti mendambakan usia pernikahan yang langgeng hingga maut memisahkan. Namun, takdir tak ada yang tahu.
Mendapati suami meminta untuk cerai dan Anda berada di ambang yakin untuk berpisah namun masih setengah hati setelah mempertimbangkan dampaknya, tak ada salah untuk mempertimbangkan untuk berkonsultasi ke psikolog.
Pada fase ini, baik Anda maupun suami sama-sama tidak bisa berpikir jernih, maka dari itu dibutuhkan sudut pandang dari pihak netral yang mampu membantu Anda dan suami dalam menentukan keputusan mana yang terbaik, berpisah atau tetap mempertahankan pernikahan.
Anda dan suami bisa saling mengatur jadwal pertemuan dengan spesialis yang sudah ahli dalam menangani masalah rumah tangga untuk mencari jalan keluar bersama.
6. Hargai keputusannya
Keinginan untuk bercerai tak selalu hadir karena emosi sesaat saja. Suami Anda mungkin sudah mempertimbangkan dengan matang keputusannya untuk bercerai dari Anda.
Di tahap ini, cobalah untuk menghargai keputusan yang ia buat. Meski doa agar tidak bercerai selalu Anda lakukan, jika memang ini jalan terbaik, Anda tak perlu ragu untuk mengiyakan keinginannya yang ingin berpisah dari Anda.
Dengan menghargai keputusannya, Anda dan suami akan lebih mudah untuk menerima perceraian tersebut dengan mempersiapkan segala konsekuensi yang harus dihadapi, pastinya.
7. Beri penjelasan pada anak-anak
Salah satu pertimbangan besar sebelum memutuskan untuk bercerai dari suami adalah bagaimana anak-anak Anda nantinya menerima keputusan tersebut. Tak salah jika menyebut anak-anak adalah pihak yang paling terluka saat orang tuanya bercerai.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan rumah tangga memang seharusnya dijauhkan dari anak-anak. Namun, Anda juga harus terbuka tentang apa yang sedang Anda dan suami hadapi. Dengan begitu, anak-anak Anda lebih mudah untuk mengerti.
Perceraian adalah keputusan yang tak mudah untuk diterima. Butuh waktu yang terkadang tidak sebentar untuk menerima kenyataan jika Anda dan suami akan segera berpisah. Maka dari itu, selalu beri penjelasan kepada anak-anak jika keputusan untuk bercerai sudah bulat.
Itu dia cara menghadapi suami yang ingin bercerai versi Cinta Lia jika si dia menunjukkan ciri suami ingin bercerai. Perlu dicatat, keputusan untuk bercerai sebaiknya dipertimbangkan dengan matang agar tidak menyesal di kemudian hari.