Home » Cinta » Suami Istri » 6 Alasan Wanita Mau Jadi Istri Kedua

6 Alasan Wanita Mau Jadi Istri Kedua

by Dio Pratama

Menjaga keharmonisan rumah tangga tak selalu mudah. Pasangan suami istri bisa saja dihadapkan pada kondisi dimana kesetiaan di antara keduanya dipertaruhkan. Salah satunya lewat perselingkuhan.

Perselingkuhan bukan fenomena asing dalam kehidupan bermasyarakat. Hadirnya orang ketiga menjadi cikal bakal hancurnya rumah tangga. Meski begitu, rumah tangga tak semuanya berakhir perceraian akibat adanya orang ketiga atau yang kita akrab sebut sebagai pelakor. Ada juga yang memilih untuk bertahan dan merelakan jika dirinya dimadu.

Istilah istri kedua pun menggambarkan sosok orang ketiga dalam pernikahan yang selalu dikonotasikan negatif. Istri “baru” ini mengambil peran yang sudah dimiliki istri pertama. Lantas, mungkin timbul pertanyaan di benak Anda tentang alasan wanita mau jadi istri kedua. Well, simak ulasannya di bawah ini, ya!

1. Cinta

Membina rumah tangga adalah kewajiban bagi pasangan yang sudah menikah. Cara menjaga rumah tangga yang baik pun dilakukan agar keluarga sakinah mawaddah warahmah. Kesetiaan pun diuji.

Hadirnya orang ketiga menjadi bukti bukti bahwa kesetiaan terhadap pasangan sudah runtuh. Hubungan gelap yang tadinya disembunyikan ini tak jarang berakhir dengan pernikahan dimana sosok si orang ketiga jika ia adalah seorang wanita, maka ia akan berstatus sebagai istri kedua.

Apakah istri kedua selalu salah? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan menyudutkan salah satu pihal saja. Ada banyak alasan wanita mau jadi istri kedua meskipun dari kacamata masyarakat, ia selalu dipandang buruk. Salah satu alasannya adalah karena cinta.

Cinta adalah alasan paling umum mengapa wanita rela dijadikan sebagai istri kedua. Bagi wanita yang menjadi orang ketiga dalam hubungan pernikahan seseorang, memperjuangkan cinta adalah keharusan terlebih jika pasangannya juga sama-sama mencintainya. Ia bahkan tak keberatan walaupun dijadikan sebagai istri kedua.

2. Hamil

Mendapati suami memiliki kekasih gelap hingga menghasilan anak tentu menyakitkan rasanya. Meskipun cara mengendalikan diri hadir untuk menahan amarah, tetap saja hati yang sudah terlanjur terluka sulit untuk disembuhkan.

Hamil menjadi konsekuensi terbesar bagi pasangan yang sudah menikah namun berselingkuh. Sebagai bentuk rasa tanggung jawab, pernikahan menjadi salah satu solusinya dengan mengorbankan salah satu pihak yaitu si istri pertama.

Ya, hamil adalah alasan berikutnya mengapa seorang wanita mau dijadikan sebagai istri kedua meskipun di luarana sana, seruan untuk jangan mau jadi istri kedua santer terdengar.

Wanita mana yang tak ingin memperjuangkan hak anak yang tengah dikandungnya? Oleh karena itu, ia rela dinikahi walaupun hanya berstatus sebagai istri kedua dalam tanda kutip, istri pertama tidak mau diceraikan.

3. Faktor ekonomi

Secara umum, pertanyaan seperti apakah pelakor salah selalu mengarah ke jawaban yang mengiyakan. Ya, tak bisa dipungkiri, pelakor menjadi momok menjengkelkan dalam masyarakat. Meskipun sudah dinikahi, predikat pelakor akan terus melekat pada istri kedua yang dinikahi karena perselingkuhan.

Alasan berikutnya yang membuat wanita rela untuk dimadu dengan dijadikan istri kedua adalah karena tuntutan ekonomi. Menurut pakar, faktor ekonomi memegang pengaruh yang sangat besar hingga wanita rela menjadi orang ketiga dalam rumah tangga orang lain.

Sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi dasar mengapa ia memilih untuk menjalin hubungan dengan pria yang sudah mapan meskipun pria tersebut sudah menikah.

Fakta ini bukan isapan jempol belaka. Di lapangan, kebanyakan kasus perselingkuhan terjadi dengan melibatkan wanita dengan pria berumur yang notabene sudah stabil secara finansial.

4. Tuntutan keluarga

Ungkapan “wanita jangan mau jadi yang kedua” tidak berlaku bagi semua orang khususnya mereka yang dihimpit oleh kebutuhan khusus sehingga rela dipredikati sebagai pelakor alias orang ketiga.

Ya, pada banyak kasus, fenomena perselingkuhan berujung pernikahan dengan menjadikan si orang ketiga sebagai istri kedua dipengaruhi oleh adanya tuntutan keluarga khususnya dari pihak wanita.

Sebagai masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi norma asusila, cap pelakor menjadi momok memalukan tak hanya kepada pelaku namun juga keluarganya.

Maka dari itu, akhirnya dipilihlah solusi dengan menikah. Menjadi istri kedua pun tidak masalah asalkan si orang ketiga mendapat pengakuan yang sah secara hukum dan agama.

5. Istri pertama tidak bisa memberi keturunan

Salah satu penyebab retaknya rumah tangga yang paling umum terjadi adalah karena tak kunjung diberikan anak. Memiliki anak adalah salah satu tujuan dari menikah. Namun, karunia dari Tuhan ini tak bisa diprediksi kapan datangnya.

Menantikan kehadiran anak bertahun-tahun lamanya tentu bukan perkara mudah. Kesetiaan pasangan diuji di sini terlebih jika adanya tuntutan dari keluarga yang ingin segera memiliki momongan. Tekanan yang luar biasa ini bukan tidak mungkin berujung perselingkuhan.

Alasan berikutnya yang membuat wanita rela dijadikan istri kedua adalah karena hanya ia yang mampu memberikan anak kepada suami. Terlebih, ia sudah terlanjur mengandung si buah hati.

Istri pertama yang tidak bisa memberikan keturunan seringkali dijadikan kambing hitam jika kasusnya seperti ini.

6. Tekanan mental

Selalu ada sebab dan akibat dari apa yang dilakukan seseorang termasuk menjadi pelakor dalam rumah tangga orang lain hingga akhirnya menjadi istri kedua.

Perselingkuhan yang dilakukan secara sadar ini tak hanya terjadi sebagai bentut tuntutan ekonomi namun juga tekanan mental. Menurut pakar, wanita yang pernah mengalami trauma, kehilangan, kurang kasih sayang, dan tidak percaya diri memperbesar peluang perselingkuhan.

Wanita yang berselingkuh menemukan jawaban atas tekanan mental yang dialaminya dari sosok yang sudah memiliki istri. Rasa nyaman inilah yang membuatnya rela untuk dijadikan istri kedua dan bersanding dengan istri pertama. Jika sudah begini, istilah Cinta itu Buta benar adanya.

Kesimpulan

Menjadi istri kedua tidak mudah. Predikat buruk yang selalu mengikuti meskipun sudah dinikahi secara sah membuat sosok istri kedua kerap disamakan dengan pelakor alias perebut suami orang,

Ada alasan mengapa ia rela dimadu. Alasan seperti sama-sama cinta adalah salah satu yang paling klasik. Meski begitu, tak jarang hadirnya anak menjadi alasan lainnya mengapa wanita secara sukarela mau dinikahi sebagai istri kedua.

Itu dia alasan wanita mau jadi istri kedua yang sudah Cinta Lia ulas. Semoga bermanfaat.

You may also like