Menghadapi saudara kandung yang iri hati memang suka bikin gigit jari! Apapun yang Anda lakukan, ada saja alasan bagi mereka untuk iri terhadap Anda.
Ya, sifat iri bisa dimiliki siapa saja, bahkan saudara kandung sendiri. Ini adalah salah satu sifat buruk yang bisa menjadi penyakit hati nantinya. So, sebiasa mungkin hindari menanamkan rasa iri hati berujung syirik terhadap pencapaian orang lain, ya!
Meladeni orang yang iri hati terbilang cukup menguras energi. Maka sangat disarankan, untuk lebih baik mengabaikannya saja. Namun, karena saudara kandung sendiri, tentu Anda tak bisa begitu saja bersikap acuh.
Maka dari itu, Cinta Lia punya cara menghadapi saudara kandung yang iri hati yang bisa Anda coba lakukan. Simak dengan seksama, ya!
1. Tanggapi dengan santai
Memiliki pencapaian tentu impian banyak orang. Namun, tak semua bisa merealisasikannya. Maka dari itu, selalu ada kegagalan dan kesuksesan dalam hidup. Keduanya hadir berdampingan.
Kabar baik jika Anda termasuk ke dalam golongan yang sukses. Di samping kebahagiaan yang Anda rasakan, tak jarang akan ditemui orang-orang yang iri hati dengan apa yang Anda dapatkan. Tak melulu orang asing, bahkan keluarga sendiri pun bisa bersikap demikian, termasuk saudara kandung Anda.
Lantas, bagaimana cara menghadapi saudara kandung yang iri hati? Yang paling bijak yang bisa Anda lakukan adalah menanggapinya dengan santai.
Ketahuilah jika sebagian besar dari kita setidaknya pernah iri terhadap orang lain, meski tidak selalu diucapkan secara lisan. Dengan menanamkan pikiran seperti ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk memaklumi rasa iri hati yang saudara tunjukkan kepada Anda.
2. Tetap jaga emosi
Ciri saudara iri kepada kita biasanya dengan bersikap denial. Contohnya, ia meremehkan Anda padahal sebenarnya ia iri dengan pencapaian yang Anda raih dan ingin mendapatkannya juga. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghadapi orang yang meremehkan.
Tipe orang seperti ini secara tidak langsung menunjukkan jika mereka iri hati. So, Anda tak perlu ambil pusing! Sebaliknya, jangan masukkan kata-kata yang mereka utarakan pada Anda ke dalam hati. Cara ini penting untuk menjaga emosi Anda agar tetap stabil.
Ketika berhadapan dengan orang yang iri hati, mengendalikan emosi harus dilakukan agar Anda tidak terpancing dengan ucapannya. Membalasnya secara emosional hanya akan membuat si dia merasa sudah menang dari Anda. So, tetaplah bersikap tenang seolah tidak mendengarkan apa-apa.
3. Lakukan pendekatan
Sama seperti cara menghadapi saudara yang egois, pendekatan juga tak ada salahnya dilakukan pada saudara kandung, entah kakak atau adik Anda yang iri hati.
Ketahuilah, penyebab orang iri kepada kita tak melulu karena materi, namun juga soal kasih sayang yang didapatkan. Bisa saja, saudara Anda iri karena kasih sayang yang orang tua kalian berikan lebih banyak ditunjukkan kepada Anda. Maka dari itu, pendekatan dari hati ke hati menjadi penting.
Caranya, coba atur waktu untuk berbincang empat mata dengan saudara Anda. Bangun suasana jika Anda peduli padanya dan siap mendengarkan setiap keluhannya. Langkah ini akan sangat berguna untuk membuatnya lebih terbuka nantinya.
Terkadang, kebencian tak harus dibalas dengan kebencian. Lewat pendekatan ini, sadarkan jika rasa iri hatinya ini tak beralasan secara baik-baik.
4. Jangan pancing emosinya
Seperti kita ketahui, dengki adalah perasaan yang muncul karena iri hati dengan apa yang orang lain dapatkan. Beberapa dari Anda mungkin ada yang pernah mengalami dan kesulitan untuk mengelola perasaan iri tersebut.
Cara menghadapi orang dengki, khususnya anggota keluarga sendiri satu ini bisa Anda lakukan jika ingin membantunya mengurangi kecenderungan tersebut, lho.
Ya, bukan hanya Anda saja yang harus pintar-pintar mengelola emosi, namun si dia juga. Karena orang iri biasanya sangat mudah untuk dipancing, hindari untuk membuatnya semakin ‘panas’ alias bereaksi negatif.
Sebaliknya, pastikan untuk tetap bersikap biasa saja ketimbang membuatnya semakin iri dengan memamerkan ini dan itu. Jika tidak, bukan tidak mungkin saudara Anda sendiri akan menaruh dendam pada Anda.
5. Jaga jarak
Akibat iri dan dengki bisa merusak hubungan pertemanan, bahkan keluarga, lho. Pada hanya kasus, terlalu gelap mata dengan menunjukkan sikap iri kepada anggota keluarga malah pada akhirnya memicu permusuhan tanpa ujung.
Jika saudara Anda bersikap demikian, mungkin ini saatnya bagi Anda untuk membuat jarak dengan si dia. Ucapan menyakiti hati yang terus menerus ia tunjukkan kepada Anda bukan tidak mungkin perlahan namun pasti menganggu, bahkan merusak produktivitas dan kesehatan mental Anda.
Padahal, Anda sudah memiliki niat baik untuk mendekatinya dari hati ke hati. Sayangnya, tak semua orang bisa membalas niat baik kita. So, pada titik ini, tak adalah salahnya untuk mencoba membuat jarak Anda antara dengan kakak atau adik yang selama ini selalu menunjukkan sikap dengkinya.
Langkah ini penting dilakukan untuk menghindari konflik yang lebih rumit lagi. Karena merupakan anggota keluarga sendiri, tentu Anda tak ingin hubungan satu sama lain menjadi rusak, bukan?
6. Minta bantuan orang tua
Orang tua adalah solusi terbaik setiap Anda mengalami masalah dengan saudara kandung. Jika sikap kakak atau adik Anda sudah sampai mengganggu hari-hari Anda meski sudah berusaha diacuhkan, mungkin orang tua bisa membantu Anda.
Ya, coba lakukan diskusi kepada orang tua Anda tentang sikap menyebalkan yang ditunjukkan saudara Anda. Dengan begitu, Anda bisa mencari jalan keluar dari sudut pandang mereka.
Atau, bisa saja nantinya orang tua Anda lah yang akan turun tangan dengan sendirinya menyikapi si dia. Intinya, perlu keterbukaan antara Anda dan orang tua untuk mengatasi keresahan yang Anda alami selama ini.
Apakah cara menghadapi saudara kandung yang iri hati harus dengan membencinya?
Kebencian tak harus selalu dibalas dengan kebencian. Sebagai sesama anggota keluarga, penting untuk menjaga hubungan baik satu sama lain. Maka dari itu, menghadapi kakak yang iri hati atau menghapi adik yang dengki tak harus berujung dengan membencinya. Melainkan, cara menghadapi saudara kandung yang iri hati terbaik adalah dengan tetap bijak dan dewasa.