Setiap orang pastinya berharap dilahirkan di keluarga yang harmonis. Namun, takdir tak bisa dipilih. Ketika kita lahir di keluarga yang broken home, tentu berat untuk menjalani hari karena selalu saja adalah masalah rumah tangga yang membuat suasana rumah jadi tidak nyaman.
Tak hanya dari keluarga saja, lingkungan sosial juga seakan menyudutkan anak broken home. Image miring tentang anak broken home yang seringkali dianggap berandal, bukan dari keluarga baik-baik, penyendiri, dan lain-lain pastinya sudah tak asing di telinga. Hasilnya, mereka jadi merasa minder dan merasa tak pantas berhubungan dengan orang lain.
Faktanya, anggapan tersebut tak 100% benar. Anak broken home memiliki beberapa kelebihan dibalik kekurangan dalam keluarganya yang membuat mereka bisa lebih kuat dalam menjalani hidup. Apa saja? Berikut adalah kelebihan anak broken home yang harus Anda ketahui!
1. Mentalnya lebih kuat
Hidup di dalam keluarga yang sudah tidak utuh lagi tentu memberi dampak bagi anak broken home. Siapa yang ingin keluarganya berantakan dan tak harmonis lagi? Cinta Lia yakin tak ada yang ingin seperti ini. Sayangnya, kenyataan tak bisa diubah. Kini keluarga tak akan bersatu lagi.
Berada di posisi ini tentu membuat seseorang merasa depresi dan down. Kesedihannya bahkan tak jarang sulit untuk disembuhkan. Namun, tenang saja, anak broken home sudah terlatih dengan itu semua. Terbiasa menjalani hari yang berat membuat mereka menjadi pribadi yang kuat.
Mental anak yang broken home sudah terlatih dengan omongan miring dan cibiran yang berikan orang lain kepadanya. Hal ini lantas membuat mereka lebih tegar dan sabar. Kelebihan anak broken home ini menjadikan mereka tahu betul bagaimana cara menghadapi ujian kehidupan.
2. Penyayang dan menghargai hubungan
Image buruk adalah makanan sehari-hari anak yang lahir dalam keluarga yang tak utuh. Percintaan anak broken home pun dipenuhi oleh stigma jika menjalin hubungan dengan mereka, maka hubungan tersebut tak akan langgeng karena dianggap buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Nyatanya, stigma tersebut tak selalu benar. Hidup dalam keluarga yang tak harmonis membuat anak korban broken home menjadi lebih menghargai makna dari kasih sayang di dalam suatu hubungan. Sehingga, menjalin hubungan dengan mereka, Anda akan menemukan sosok yang setia kepada pasangannya.
Rasa kasih sayang yang tak didapatkan dari orang tuanya menciptakan pribadi yang setia pada anak yang broken home. Mereka paham kesetiaan itu sulit dan langka untuk didapatkan, sehingga mereka akan berusaha semaksimal mungkin menjadi pasangan yang setia agar apa yang terjadi pada orang tua mereka tak terulang lagi.
3. Disiplin dan penuh tanggung jawab
Tumbuh besar bersama dengan orang tua yang sudah tak bersama lagi mengajarkan anak broken home apa itu tanggung jawab, terlebih jika mereka memiliki banyak saudara kandung yang kelak saat dewasa nanti akan menjadi tanggung jawabnya.
Hal ini lantas melahirkan pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab pada mereka. Anak yang broken home sudah terbiasa dengan yang namanya bekerja keras. Memikul tanggung jawab yang berat membuat mereka secara tak sadar lebih mandiri dalam melakukan banyak hal.
Sifat anak broken home ini seringkali kontras dengan mereka yang terbiasa dimanjakan sejak kecil. Jadi, image miring tentang anak broken home yang berandal tidak selalu benar.
4. Lapang dada
Perceraian orang tua tentu bukan hal yang bisa diterima dengan mudah. Keputusan besar ini akan mengubah masa depan, menjadikan mereka yang orang tuanya bercerai tak akan bisa merasakan keluarga yang harmonis lagi. Fase ini mau tak mau harus dijalani dan seringkali membuat mental jadi down.
Mengalami sendiri bagaimana perpisahan orang tua mengubah hidupnya menjadikan anak broken home lebih lapang dada dalam menyikapi kehidupan. Alih-alih menyalahkan keadaan, mereka akan berusaha untuk menerima karena marah tak akan mengubah apapun.
Anak broken home sudah familiar dengan yang namanya kekecewaan, sehingga ketika mengalami masalah hidup, mereka jadi lebih ikhlas dalam menjalani. “Badai pasti berlalu, saya pasti bisa melaluinya!” begitu anggapan anak-anak yang harus hidup tanpa kasih sayang yang utuh dari orang tuanya.
5. Bisa mengendalikan emosi dengan baik
Hidup dalam keluarga broken home tak pernah mudah. Rasa sedih, kecewa, dan minder sudah menjadi makanan sehari-hari yang lamban laun membuat mereka yang mengalaminya jadi terbiasa. Awalnya memang sulit, namun lama-kelamaan perasaan tersebut berubah jadi biasa saja.
Hal ini bisa terjadi karena anak broken memiliki pengendalian emosi yang baik. Kelebihan mereka ini membuatnya tak mudah marah. Mereka malah lebih sering menyembunyikan perasaan sedihnya dengan tersenyum dan ceria, seolah-olah tanpa beban.
Anak broken home paham menunjukkan emosi yang meledak-ledak tak akan mengubah apa-apa, malah akan memperlihatkan kelemahan mereka dengan jelas. Jadi, lebih baik berusaha menyembunyikannya dengan tetap tersenyum dan ceria. Jangan sampai orang lain tahu masalah mereka.
6. Pekerja keras
Tahu betul mereka tidak bisa bergantung kepada siapa-siapa karena orang tua yang diharapkan bisa menjadi panutan, malah memilih untuk berpisah, melahirkan sosok pekerja keras pada mereka yang menjadi anak dari keluarga broken home.
Hanya diri mereka lah yang bisa diandalkan. Agar kegagalan orang tua tak terulang kembali padanya di masa depan, anak broken home akan berusaha keras untuk meraih kesuksesan agar kelak keturunan mereka tak perlu merasakan apa yang dialaminya saat ini.
Tak heran jika kebanyakan anak broken home itu ulet, pekerja keras, dan bermotivasi tinggi, terutama jika ia memiliki banyak adik yang kini jadi tanggung jawab dan prioritas utamanya. Mereka bukanlah sosok yang pasrah pada keadaan dengan hanya berdiam diri saja karena ini tak akan mengubah apapun.
Itulah kelebihan anak broken home yang harus Anda ketahui. Bisa ditarik kesimpulan, image buruk anak yang broken home tak sepenuhnya benar. Malah, mereka bisa saja lebih unggul ketimbang anak-anak yang tinggal dalam keluarga harmonis dengan orang tua lengkap. Semoga bermanfaat.