Home » Kehidupan » Masalah Kehidupan » 8 Cara Menghadapi Masalah Yang Berat

8 Cara Menghadapi Masalah Yang Berat

by Yulia Melani

Masalah bagaikan teman dalam kehidupan, di mana ada teman yang melemahkan dan ada pula teman yang menguatkan. Begitu pula dengan masalah, ada masalah yang melemahkan dan ada pula masalah yang menguatkan. Semuanya bergantung dari bagaimana cara yang dilakukan untuk menghadapi hingga mengatasi masalah tersebut, mulai dari masalah yang ringan hingga masalah yang berat sekalipun.

Terkadang masalah yang ringan bisa menjadi berat karena kita terlalu melebih-lebihkannya, sedangkan masalah yang berat terasa ringan karena kita mampu memilih cara atau metode yang tepat dalam menghadapi dan mengatasinya. Oleh karena itu, letak berat atau tidaknya sebuah masalah sejatinya tergantung dari bagaimana cara kita dalam menghadapi dan mengatasinya.

Meskipun sebenarnya ada juga masalah yang memang berat hingga mampu meruntuhkan semangat dan daya juang yang kita miliki bahkan memancing emosi yang terpendam di dalam diri kita sendiri. Oleh sebab itulah kita harus tahu dan mampu memilih cara atau metode untuk bisa menghadapi masalah yang demikian, yaitu masalah yang berat.

Adapun beberapa cara yang bisa kita terapkan dalam menghadapi masalah yang berat, diantaranya:

1. Menerima masalah yang berat tersebut

Cara menghadapi masalah yang berat dalam hidup adalah dengan tabah dan menerima masalah tersebut sebagai bagian dari kehidupan. Ketahuilah bahwa pangkal dari suatu masalah yang muncul terkadang bukan masalah itu sendiri, tetapi tentang bagaimana cara kita menyikapi dan menerima masalah tersebut. Oleh karena itu, sikap menerima suatu masalah juga diperlukan sebagai langkah awal dalam menghadapi masalah yang muncul terutama masalah yang berat karena membutuhkan sikap yang ekstra agar mampu menerimanya.

Dengan menerima masalah yang muncul ini, maka kita akan sadar bahwa kehidupan yang berjalan tidaklah selalu seperti yang diinginkan. Hidup diperlukan sebuah perjuangan yang besar agar bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Sedemikian sehingga semakin kita mampu menerima masalah yang muncul, maka peluang kita untuk menghadapi dan mengatasinya akan semakin besar karena dengan menerimanya berarti kita sudah mengambil tahap awal agar bisa mengenali masalah yang kita hadapi tersebut.

2. Berpikir positif

Berpikir positif atau positive thinking merupakan cara berikutnya yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah yang muncul setelah mampu bersikap menerima masalah tersebut, terutama masalah yang berat. Karena dengan berpikiran positiflah kita mampu menghadapi dan memperbesar kemungkinan untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Orang yang berpikiran positif pasti akan memiliki pandangan bahwa seberat apapun masalah yang muncul pasti akan ada solusinya. Sedangkan orang yang berpikiran negatif jangankan memikirkan solusinya, membedakan mana masalah yang ringan dan berat saja pasti akan kebingungan sehingga solusi pun tak akan pernah dicari dan ditemukan.

3. Bersikap optimis

Salah satu wujud dari pikiran positif adalah sikap yang optimis. Sikap optimis muncul didasari dari pemikiran positif yang ada. Sedemikian sehingga sikap optimis melahirkan rasa percaya diri bukan hanya dalam menghadapi masalah, tetapi juga dalam mencari hingga menemukan sebuah solusi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sedemikian sehingga sikap optimis yang seperti inilah yang diperlukan oleh siapapun untuk bisa menghadapi dan mengatasi masalah yang muncul, terlepas itu masalah yang ringan maupun masalah yang berat sekalipun.

4. Jangan mempersulit diri sendiri

Cara menghadapi masalah yang berat dapat memanfaatkan diri anda sendiri. Kebanyakan orang yang mendapat masalah akan terjebak dalam pemikirannya sendiri sehingga tidak begitu menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya meskipun mereka adalah orang terdekatnya, seperti keluarga, pasangan maupun temannya. Hal yang seperti inilah yang dimaksud mempersulit diri sendiri sehingga masalah yang muncul bukannya terselesaikan, tetapi menjadi semakin besar dan berat untuk dihadapi.

Oleh karena itu, jangan sampai kita terjebak dalam pemikiran diri sendiri sehingga masalah tidak mampu untuk dihadapi dan dicari solusinya. Cobalah untuk berbagi cerita atau meminta pendapat kepada orang-orang terdekat mengenai masalah yang kita hadapi. Siapa tahu orang terdekat kita mampu membantu kita menghadapi sekaligus mencari solusi dari masalah tersebut. Bukankah masalah yang berat akan terasa lebih ringan apabila dihadapi bersama-sama terutama dengan orang-orang terdekat kita?

5. Mengutamakan pikiran daripada emosi

Rasanya semua orang juga tahu akan hal ini, di mana dalam menghadapi suatu masalah pikiran layak diutamakan daripada emosi. Meskipun pada prakteknya banyak sekali orang-orang yang mengedepankan emosinya sehingga semakin memperkeruh suasana. Masalah yang tadinya ringan menjadi berat, sedangkan masalah yang berat menjadi semakin berat sehingga mempersulit ditemukannya suatu solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pada kasus masalah yang berat misalnya, di mana tak jarang memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa menemukan solusinya sehingga membuat kita semakin lama untuk berkutat dalam menghadapi masalah tersebut. Oleh karena itu, kita harus bisa mengutamakan pikiran, yaitu berusaha berpikir jernih dalam menghadapi dan mencari solusi untuk masalah berat tersebut. Apabila emosi dikedepankan, maka tidak menutup kemungkinan masalah berat tersebut semakin memerlukan waktu untuk dicari solusinya. Dengan kata lain kita akan lebih lama untuk berkutat dalam menghadapinya.

6. Berpikir kreatif

Apabila cara nomor 5 bisa kita terapkan, yaitu mengutamakan pikiran daripada emosi, di mana mampu berpikir secara jernih dalam menghadapi masalah untuk mencari solusinya, maka sudah bisa dipastikan bahwa kita juga mampu menerapkan cara nomor 6 ini untuk menghadapi masalah yang muncul terlepas masalah itu ringan atau berat.

Berpikir kreatif yang dimaksud adalah kemampuan untuk menemukan ide-ide yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Tentunya ide-ide itu akan muncul apabila kita mampu berpikir jernih –mengutamakan pikiran daripada emosi– dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi.

7. Evaluasi diri dan masalah yang sedang dihadapi

Dalam menghadapi sebuah masalah kebanyakan orang lupa untuk mengevaluasi diri dan masalah yang sedang dihadapi, terlepas masalah itu ringan maupun berat. Mengevaluasi diri dan masalah yang sedang dihadapi merupakan cara untuk membuat kita tersadar bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, seperti soal yang pasti memiliki kunci jawabannya terlepas soal itu sulit atau tidak.

Disamping itu, evalusi ini juga merupakan cara lain bagi kita (selain menerima masalah, seperti pada poin 1) untuk dapat mengenal masalah yang dihadapi sehingga mampu memilih cara maupun motede yang tepat agar masalah dapat terselesaikan. Ditambah lagi, evaluasi diri juga berguna untuk memperbaiki diri kita sendiri dan tidak serta-merta menyalahkan orang lain atas masalah yang muncul. Karena bisa jadi masalah tersebut muncul disebabkan oleh kesalahan diri kita sendiri.

8. Berdo’a

Sebagai makhluk yang beriman, yang berarti percaya akan adanya Tuhan Sang Pencipta Alam, maka salah satu cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi masalah yang muncul adalah meminta pertolongan-Nya dengan cara berdo’a. Sebab kita tahu bahwa masalah yang muncul merupakan ujian kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita, baik itu masalah ringan atau masalah berat sekalipun.

Itu berarti bahwa Tuhan juga telah menyiapkan solusi atas masalah tersebut, hanya saja Dia ingin mengajarkan kita untuk berproses, yaitu berusaha terlebih dahulu dalam mencari solusi dalam sebuah masalah yang dihadapi. Apabila usaha sudah kita lakukan, barulah do’a bisa kita panjatkan sebagai tanda bahwa kita berserah diri kepada-Nya atas masalah yang muncul dan memohon solusi terbaik.

Do’a yang tidak diiringi usaha mustahil akan terwujud dan usaha yang tak diselingi do’a juga akan sia-sia saja. Oleh karena itu, usaha dan do’a harus kita sejajarkan dalam menghadapi sebuah masalah. Meskipun dalam prakteknya usaha menjadi langkah awal sebelum berdo’a. Namun cara yang terbaik adalah berdo’a sebelum melakukan usaha dengan harapan bisa melakukan usaha secara baik dan lacar, lalu melakukan usaha, dan berdo’a kembali dengan harapan usaha yang dilakukan memperoleh hasil yang maksimal.

Sama hal dalam menghadapi masalah, yaitu berdo’a terlebih dahulu dari mampu menghadapi serta mengatasi masalah yang muncul, lalu berusaha untuk menghadapi serta menemukan cara menyelesaikan masalah, dan berdo’a kembali agar usaha yang dilakuakan benar-benar bisa menyelesaikan masalah serta masalah tersebut tidak muncul kembali di kemudian hari.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bisa menghadapi masalah, baik masalah itu ringan atau berat. Intinya adalah setiap masalah pasti akan mempunyai solusinya sendiri, seperti soal yang ada kunci jawabannya. Dan lagi, Tuhan tidak akan menurunkan masalah diluar batas kemampuan hamba-Nya. Sedemikian sehingga setiap dari kita pasti akan mampu menyelesaikan masalah yang muncul meskipun memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Tetapi yang jelas kita akan mampu untuk menghadapi dan menyelesaikannya dengan do’a, usaha, dan do’a kembali.

“Di balik masalah yang mudah pasti ada kesulitan, di balik masalah yang sulit pasti ada kemudahan, dan diantara keduanya tersimpanlah jalan keluar (solusi) untuk mengatasinya.”

You may also like