Ada banyak sekali karakter manusia yang ada di dunia ini. Bukan tidak mungkin, Anda akan menjumpai seseorang yang selalu ingin menang sendiri. Ia begitu serakah menginginkan segala sesuatu untuk dirinya sendiri.
Serakah adalah salah satu sifat tercela yang harus dihindari. Bukan hanya merugikan orang lain, serakah juga akan merugikan sendiri sendiri. Tipe orang seperti ini umumnya tak pernah merasa puas.
Seseorang bisa menjadi begitu serakah terhadap banyak hal baik itu materi maupun non materi. Sifat ini sendiri merupakan cikal bakal dari keegoisan, tidak memedulikan orang lain.
Mendapati orang terdekat anda menunjukkan indikasi sifat serakah? cara menghadapi orang serakah di bawah ini akan sangat membantu Anda. Check this out!
1. Utarakan keluh kesah Anda
Semua orang mendambakan dikelilingi oleh orang-orang baik di sekitarnya. Bagi yang kurang beruntung, mungkin saja harus berhadapan dengan orang dengan sifat serakah yang menyebalkan.
Orang serakah selalu ingin menang sendiri dan hanya memeduliki apa yang menjadi kepentingannya saja. Tak heran, jika ciri-ciri orang licik melekat pada dirinya.
Sedang berada pada kondisi dimana harus bertemu seseorang yang serakah entah itu keluarga maupun teman? Anda bisa mengaplikasikan cara menghadapi orang serakah. Dengan begini, Anda dapat lebih mudah bersikap dengannya.
Pertama, cobalah untuk jujur kepada si serakah ini jika Anda tidak menyukai sifatnya yang selalu ingin menang sendiri. Beritahu jika sifatnya ini membuat orang lain tidak nyaman dan bisa saja ia akan dijauhi orang-orang di sekelilingnya.
Mengutarakan apa yang membuat Anda resah ini sangat berguna agar nantinya ia mengaplikasikan cara mengubah kepribadian sedikit demi sedikit.
2. Beri nasihat
Bingung bagaimana cara menghadapi orang licik dengan kecenderungan serakah? Mungkin jika Anda sudah kesal bukan kepalang, emosi yang meluaplah yang nantinya akan Anda tunjukkan kepadanya.
Alih-alih membalasnya dengan amarah, simpan energi Anda dengan memberinya nasihat. Ya, cara kedua ini sangat berguna bagi Anda yang ingin menghadapi orang dengan sifat serakah nan egois secara bijak.
Meski tak mudah untuk dilakukan, cobalah untuk berusaha memilih momen yang tepat untuk menasihatinya. Pada beberapa kasus, sifat serakah timbul tanpa disengaja oleh si pelaku. Maka dari itu, butuh pendekatan agar nantinya ia tersadar.
Memberinya nasihat juga akan membantunya untuk menjadi pribadi yang lebih baik jika ia cukup kooperatif dengan Anda. Dengan begini, bukan tidak mungkin kedepannya si serakah bisa menghilangkan sifatnya ini.
3. Pahami latar belakangnya
Setiap orang memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Antara Anda dengan orang lain tentu memiki latar belakang yang tak serupa satu sama lain.
Tanamkan mindset ini ketika Anda tengah berhadapan dengan orang yang memiliki kecenderungan serakah, egois nan ingin menang sendiri. Mungkin saja, dulunya ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengejar apa yang ia inginkan saat ini.
Ya, perlu diketahui, setiap orang tak diberkahi kemudahan pada masa lalunya. Jika Anda belum tahu masa lalu si serakah seperti apa, dan kini ia bersikap bak ingin mendapatkan segalanya, cobalah untuk memahami kondisinya.
Dengan memahami kondisinya, akan lebih mudah nantinya bagi Anda untuk bersikap seperti apa kepadanya. Cara mengubah sifat egois juga akan membantunya untuk sadar akan kepribadiannya yang tidak terpuji ini.
4. Jangan mudah tersinggung
Keegoisan seseorang mungkin saja akan membuat Anda sakit hati. Melihat keserakahannya untuk mendapatkan segalanya bahkan sesuatu yang harusnya menjadi milik Anda, siapa yang tak kesal?
Menghadapi tipe orang seperti ini yang selalu haus akan apapun memang cukup tricky. Tak jarang, Anda akan tersulut emosi olehnya. Namun, membalasnya dengan amarah hanya akan melelahkan Anda.
Setelah menegur dan memberinya nasihat namun si dia tetap tak bergeming, cara selanjutnya yang harus Anda terapkan adalah dengan mencoba untuk tidak mudah tersinggung.
Usahakan untuk tidak mengambil hati atas hal-hal buruk yang ia lakukan kepada Anda. Meski sulit, cara ini sangat ampuh untuk membuat Anda tetap sabar saat menghadapinya. Maka dari itu, Anda perlu yang namanya cara melupakan sakit hati.
5. Jangan paksakan diri untuk mengubahnya
Mendapati berada pada ruang lingkup dimana Anda harus berhadapan dengan si serakah tak jarang membuat Anda tak tahan untuk mengubah perilakunya.
Beberapa cara di atas sudah Anda lakukan namun si dia masih saja mengusik Anda dan sekeliling Anda dengan sifat serakahnya yang selalu ingin menang sendiri? Penting untuk tidak berfokus pada dirinya saja saat ini.
Ya, perlu Anda ingat jika ia bukan tanggung jawab Anda. Sifatnya yang menjengkelkan nan menyebalkan ini mungkin akan selalu mengusik Anda tapi Anda tak punya suatu keharusan untuk membuatnya berubah. Terlebih, menegur dan menasihatnya tak mempan.
Oleh karena itu, mulai saat ini, mulailah fokus pada diri Anda sendiri saja. Dengan begini, tak perlu repot-repot menghabiskan energi untuk orang yang keras kepala.
6. Abaikan dan Tinggalkan
Mungkin selama ini Anda gusar apakah mengabaikannya akan membuat Anda terlihat sebagai orang jahat. Namun, jika apa yang ia lakukan sudah melewati batas? Tak perlu ragu mengambil langkah besar agar Anda terbebas dari orang toxic seperti ini.
Ya, orang yang serakah dan selalu ingin menang sendiri adalah sosok yang egois, tak memedulikan orang lain. Dekat dengannya tak memberi Anda manfaat malah cenderung merugikan.
Jika teguran bahkan nasihat saja tak ia hiraukan, untuk apa Anda masih memedulikannya? Diri Anda sebagai fokus utama jauh lebih penting.
So, usahakan untuk mulai mengacuhkannya jika ia mulai menunjukkan perilaku serakah dan ingin menang sendiri.
Kesimpulan
Serakah yang berawal dari rasa ingin menang sendiri ini akan membuat seseorang menjadi egois dengan tak memedulikan orang lain.
Pendekatan dari hati ke hati mungkin ampuh untuk menyadarkannya namun bukan tidak mungkin ia akan bersikap denial lalu mengacuhkan pendapat orang lain yang tak nyaman dengan dirinya.
Itu dia 6 cara menghadapi orang serakah dengan kecenderungan ingin menang sendiri dan egois yang sudah Cinta Lia ulas. Semoga bermanfaat.
