Home » Mitos dan Fakta » 5 Mitos Ketindihan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

5 Mitos Ketindihan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

by Maya Tita Sari

Tidur merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan badan dan fisik. Saat tidur seringkali manusia mengalami gangguan atau biasanya disebut dengan ketindihan. Banyak orang percaya dengan adanya mitos ketindihan saat tidur atau dalam bahasa medisnya disebut dengan sleep paralysis. Kejadian ketindihan ini berlangsung beberapa detik hingga menit dengan kondisi badan kaku saat tidur tetapi pikiran sudah setengah sadar sehingga seakan-akan kita sudah sadar tetapi tidak bisa bergerak untuk bangun dan seringkali disertai dengan bayangan makhluk halus yang seolah sedang menghantui kita, kadang bayangannya sampai ada yang seolah mencekik kita. Saat kita seolah sedang dicekik oleh makhluk halus sehingga kita merasakan sesak napas. Dan mitos ketindihan saat tidur sama halnya dengan mitos kejatuhan cicak,  mitos foto bertiga dan mitos mata kedutan yang banyak orang yang mempercayai dan tidak mempercayainya.

Penjelasan ilmiah tentang mitos ketindihan saat tidur :

  1. Tindihan sebenarnya hanyalah mitos. Dalam dunia medis ini telah dilakukan penelitian yang menjelaskan terjadinya tindihan atau sleep paralysis. Sebenarnya mempunyai penjelasan ilmiah yaitu seseorang ketika tidur mengalami 4 fase, yaitu fase saat masih setengah sadar, fase mulai tertidur dalam, fase tidur lebih dalam dan terkahir adalah fase rapid eye movement (REM), dalam fase inilah terjadinya mimpi. Dalam kondisi normal orang tidur, fase tersebut terjadi secara berurutan tetapi jika fase tersebut terjadi secara tidak berurutan atau dari fase pertama langsung meloncat pada fase keempat, maka akan terjadi gangguan saat tidur atau yang disebut dengan sleep paralysis.
  2. Sleep paralysis juga bisa terjadi saat kita sedang tidur dan terbangun di tengah-tengah fase tidur, saat otot-otot kita sedang disitirahatkan atau sedang lumpuh tidak bisa bergerak, tetapi pikiran kita terbangun sehingga terasa seperti bangun atau sadar tetapi anggota badan kita tidak bisa digerakkan seperti tertahan atau ditekan oleh seseorang.
  3. Seseorang dalam mengalami sleep paralysis kadang juga terjadi saat pada fase REM (mimpi) tetapi belum selesai sudah terbangun sehingga kadang seperti melihat bayangan makhluk halus atau hantu yang sedang mengganggu, tetapi sebenarnya ini merupakan alam mimpi kita yang seperti terlihat oleh otak kita yang setengah sadar.
  4. Sleep paralysis yang terjadi pada seseorang memiliki penyebab, yaitu terjadi ketika seseorang mengalami salah satu diantara beberapa penyebab yang menjadikan seseorang mengalami sleep paralysis yaitu diantaranya, kelelahan, kurang tidur, stress karena masalah atau banyak pekerjaan, tidur yang tidak teratur, tidur terlalu malam dari waktu tidur biasanya, serta ada beberapa sebab lain yang setiap orang kadang berbeda.
  5. Sleep paralysis memang menakutkan jika sampai terasa seperti tercekik dan tubuh tidak bisa digerakkan dan kadang juga seperti melihat bayangan makhluk halus, tetapi sleep paralysis tidak membahayakan karena ini hanya gangguan kecil saat tidur dan kebanyakan orang mengalaminya. Banyak orang khawatir atau takut saat sudah mengamali dan takut terulang lagi karena sleep paralysis bisa terjadi sampai beberapa kali dalam satu periode tidur, tetapi menurut beberapa ahli kesehatan bahwa sleep paralysis sebenarnya tidak berbahaya hanya saja kita harus berusaha untuk tidur dengan posisi yang baik serta berdoa terlebih dahulu agar tidak mengalami gangguan saat tidur.

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

Saat kita sedang mengalami sleep paralysis tentunya kita akan merasakan keadaan yang sangat menyiksa dan menakutkan, tetapi jangan bingung karena anda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengatasinya:

  1. Jangan bergadang jika memang tidak bermanfaat, dan tidurlah secara teratur.
  2. Minimalisir terjadinya stress dalam diri anda dengan berusaha menghindari hal-hal yang bisa membuat diri anda stress.
  3. Posisikan tidur anda yang nyaman dan jangan menekan anggota tubuh seperti kepala atau tangan.
  4. Jangan terlalu banyak mengkhayal ketika akan tidur.
  5. Jangan panik saat terjadi tindihan, tetapi tarik naps panjang dan berdoalah, karena panik dapat menyebabkan anda sulit bernapas dan bergerak.
  6. Setelah anda merasa tenang, gerakkan anggita tubuh paling awal yaitu jempol kaki secara perlahan, maka tubuh anda akan bisa digerakkan semuanya.
  7. Hindari posisi tubuh terlentang karena sleep paralysis bisa terjadi ketika anda tidur terlentang, maka lebih baik tidur miring atau memeiringkan badan seperti posisi tidur yang dianjurkan nabi.

Ketindihan ini umumnya terjadi pada manusia pertama kalinya yaitu saat memasuki umur sekitar 14 sampai 17 tahun. Menurut survai yang telah dilakukan hampir setiap orang telah mengalami ketindihan atau sleep paralysis. Ketindihan yang terjadi pada manusia ini paling tidak 2 kali dalam setahun. Ketindihan ini bahkan ternyata tidak di alami oleh orang di Indonesia saja, tetapi hampir pernah dialami oleh berbagai negara di dunia.

Mitos Ketindihan saat Tidur di Negara Lain

Orang-orang di negara-negara lain juga mengalami tindihan, tetapi mereka mengenal tindihan dengan nama yang berbeda-beda. Nama tindihan di beberpa negara di dunia yaitu sebagai berikut:

  • Di negara Cina – Di Cina ketindihan disebut dengan istilah gui ya shen (gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang).
  • Di negara Meksiko – Di Meksiko tindihan disebut dengan istilah se me subio el muerto (dipercaya bahwa hal ini sebagai kejadian arwah orang yang meninggal menempel pada tubuh seseorang ketika tidur).
  • Di negara Kamboja – Laos dan Thailand – Di ketiga negara tersebut tindihan disebut dengan istilah pee umm (seseorang yang sedang tidur dan mimipi mahkluk halus menahan tubuhnya untuk tinggal di alam mereka, sehingga susah bergerak).
  • Di negara Islandia – Di Islandia tindihan disebut dengan istilah mara (hantu yang menduduki dada seseorang pada malam hari pada saat tidur, sehingga membuat seseorang sesak napas sehingga dapat menyebabkan mati lemas.
  • Di negara Turki – Di Turki tindihan disebut dengan istilah karabasan (hantu yang menyerang seseorang ketika tidur, menekan dadanya serta mengambil napasnya).
  • Di negara Jepang – Di Jepang tindihan disebut dengan istilah kanashibari (seseorang yang sedang diikat oleh makhluk halus ketika sedang tidur).
  • Di negara Vietnam – Di vietnam tindihan disebut dengan istilah ma de (tubuh seseorang yang sedang dikuasai oleh syetan dengan cara merasukinya).
  • Di negara Hungaria – Di Hungaria tindihan disebut dengan istilah lidercnomas (tekanan yang dilakukan oleh makhluk halus yang terjadi saat seseorang sedang tidur).
  • Di negara Malta – Di malta tindihan dipercaya mitosnya bahwa saat tidur diganggu oleh Haddiela (istri Hares), Hares merupakan dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuk kedalam tubuh seseorang. Mitosnya untuk terhindar dari gangguan tindihan dengan cara menaruh benda yang terbuat dari perak di bawah bantal saat tidur.
  • Di negara New Guinea – Di New Guinea tindihan disebut dengan istilah Suk Ninmyo (pohon keramat yang memakan roh manusia yang terjadi pada malam hari saat manusia sedang tidur, saat roh manusia sedang dimakan roh jahat dan terbangun, maka terjadilah tindihan).
  • Di negara Amerika – Di Amerika tindihan disebut dengan the devil riding your back hantu (hantu yang sedang menaiki bahu seseorang ketika tidur).

Baca juga artikel cinta lainnya :

You may also like