Pertengkaran antara suami dan istri sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di dalam kehidupan berumah tangga, karena rumah tangga terbentuk dari sebuah pernikahan yang merupakan penyatuan dua insan yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari perbedaan sifat, karakter, pola pikir, kebiasaan dan perbedaaan – perbedaan lainnya. Ada-ada saja hal yang akan menjadi penyebab suami istri sering bertengkar, dan terlepas dari itu semua ada satu kekuatan yang dapat menyatukan semua perbedaan itu, yaitu cinta dan kasih sayang.
Tak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah, yang namanya suami istri setelah cekcok pasti akan berdamai juga. Karena seusai terlibat pertengkaran dengan suami, terkadang kita tak tahan untuk saling berdiam diri dan saling menghindar, mungkin di dalam hati kecil kita menyadari bahwa “pertengkaran ini tak baik” atau mungkin rasa cinta yang telah memanggil kita untuk kembali berdamai dengannya. Suasana seperti ini akan membuat kita merasa tak nyaman dan risih. Tapi kadang kala rasa malu dan canggung datang ketika kita ingin menyapanya terlebih dahulu. Jika itu terjadi sebaiknya simak beberapa cara berikut agar bisa baikan dengan suami.
- Tetap berpikiran positif.
Jangan terlalu berpikir negatif atas hal yang menjadi pemicu terjadinya pertengkaran karna akan membuat ego dan emosi kembali naik. Anggap saja ini adalah sebuah kekhilafan yang sedang terjadi, karna seorang manusia tak luput dari kesalahan.
- Berpikirlah bahwa pertengkaran ini akan merugikan kita.
Terlalu lama menahan ego untuk tidak saling menegur sangat tidak dianjurkan dalam kehidupan rumah tangga, karna akan membuat hubungan suami dan istri menjadi renggang dan akan membuat celah untuk kemungkinan masuknya orang ketiga, karena suami merasa si istri sudah cuek dan tidak mau memperhatikannya lagi. Sehingga ia akan lebih mudah tergoda jika ada seseorang lain yang menaruh perhatian padanya walaupun sedikit. Untuk itu jangan ragu dan gengsi untuk menegur suami duluan ya.
- Buang rasa malu dan gengsi.
Jangan biarkan rasa malu dan gengsi menghalangi kita untuk menyapa suami terlebih dahulu. Buat apa kita malu? Dan buat apa juga kita gengsi? Toh dia kan suami kita sendiri bukan orang lain, dia sudah tahu semua kelebihan dan kekurangan kita.
- Minta maaf kepada suami jika kita yang bersalah.
Kalau kita sudah menyadari kesalahan tak usah malu untuk minta maaf padanya. Ini akan menjadi nilai tambah bagi kita di mata suami karena kita menyadari kesalahan kita dan mau mengakuinya.
- Jika suami yang salah, ajaklah ia untuk berdamai.
Jika kita bertengkar dengan suami karena masalah yang telah dibuatnya, dan kita bisa memaafkan kesalahannya, maka ajaklah suami kita untuk berdamai dan segera berbaikan. Kalau suami tidak mau mengakui kesalahannya, katakan padanya bahwa kita sudah memaafkan kesalahannya dan katakan juga padanya agar ia tak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
- Mulailah untuk berkomunikasi untuk hal – hal ringan.
Setelah terjadi pertengkaran hebat dan rasa ego masih tinggi untuk berbaikan, cobalah untuk melakukan komunikasi untuk hal – hal yang penting. Ini akan membuat kita seolah-olah harus mengatakan hal itu padanya. Jika komunikasi sudah mulai terjalin maka suasana yang tegang pun akan mulai mencair.
- Jangan menyudutkan suami atas kesalahannya.
Kalaupun si suami memang bersalah janganlah terus menerus menyudutkan dan menghakiminya, apalagi menghubung-hubungkan masalah yang ia buat dengan hal-hal lain. Ini bisa menyulut api amarah lagi ketika pertengkaran sudah mereda.
- Kerjakanlah sesuatu yang akan membuatnya tersenyum.
Sedikit lelucon dan sebuah senyuman akan membuat suasana yang tegang dan canggung akan berubah menjadi rileks dan hangat. Ini adalah tips jitu jika sedang berada dalam situasi yang seperti ini.
- Berikan perhatian ekstra saat suami ngambek.
Ada saatnya dimana suami akan ngambek seusai pertengkaran, ia akan membuang muka saat bertemu dan bersikap acuh. Berilah perhatian yang lebih dari biasanya untuk membujuknya agar ia tidak ngambek lagi. Terkadang suami juga ingin diperhatikan jika sudah ngambek begitu.
- Merajuk.
Merajuk dapat mencairkan suasana yang dingin, mendekatlah pada suami. Dengan begini suasana yang dingin akan lebih cair dan hangat karna kedekatan kita dan suami sudah mulai terjalin kembali.
- Bersikap normal kembali.
Setelah suasana tenang bersikaplah seperti biasanya, seperti disaat hubungan masih baik – baik saja, bersikap seperti tidak terjadi apa – apa. Hal ini akan membuat suasana lebih netral dan membuat kita bisa melupakan sedikit dengan apa yang telah terjadi antara kita dengan suami.
Itulah beberapa tips untuk berbaikan lagi dengan suami setelah terjadi pertengkaran dalam rumah tangga yang membuat kita terkadang memang malu untuk mulai melambaikan tangan kepada suami terlebih dahulu. Tapi untuk kebaikan dan keutuhan serta keharmonisan rumah tangga kita tak ada salahnya kita mengalah.