Membina rumah tangga tidak mudah. Banyak rintangan didalamnya, tidak bisa dilalui tanpa ada rasa saling pengertian antara suami dan istri. Suatu pertengkaran bukan hal tidak normal, pertengkaran adalah hal yang wajar dalam rumah tangga. Pertengkaran bisa menjadi bumbu yang manis dalam pernikahan jika pasangan bisa melewatinya dengan musyawarah yang baik.
Ada pasangan yang setelah melewati pertengkaran menjadi semakin bijak dengan cara mengatasi masalah keluarga dan semakin erat, ada yang malah menjadi semakin jauh dan tak ada penyelesaiannya. Semua tergantung dari pribadi masing-masing yang menjalani. Efek pertengkaran yang tidak kunjung menemukan jalan keluar bisa menjadi penyebab broken home dalam keluarga dan penyebab perceraian suami istri.
Berikut adalah penjelasan mengenai pertengkaran dalam rumah tangga :
Penyebab Pertengkaran dalam Rumah Tangga
Ada asap, ada api. Setiap pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga pasti ada sumbernya. Ada beberapa penyebab timbulnya pertengkaran, diantaranya adalah :
1. Keuangan/ masalah finasial
Masalah keuangan sangat vital dalam rumah tangga, berbagai masalah bisa timbul karena uang. Misalnya saja suami tidak bekerja/pengangguran sementara istri bekerja keras untuk kebutuhan rumah tangga, sama-sama bekerja tapi penghasilan istri lebih besar daripada penghasilan suami, penghasilan yang ada tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Penyebab suami istri sering bertengkar dalam rumah tangga salah satunya adalah ekonomi yang buruk.
2. Masalah keturunan
Salah satu tujuan menikah adalah ingin punya keturunan. Jika salah satu pasangan mandul dan pasangannya tidak bisa menerima akan menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Sama halnya dengan pasangan yang sudah lama menikah tapi belum bisa punya anak. Akan ada titik kejenuhan dalam hal ini dan menjadi penyebab pudarnya cinta pada pasangan. Tapi mungkin ada beberapa orang yang tidak mempermasalahkan keturunan ini.
3. Komunikasi yang kurang lancar
Komunikasi yang buruk bisa membuat suatu pernikahan terasa hampa dan penyebab suami istri tidak harmonis. Komunikasi buruk bisa diakibatkan dari kesibukan yang terjadi sehari-hari, apalagi untuk pasangan suami-istri yang sama-sama bekerja. Komunikasi yang baik dibangun secara bersama-sama bukan hanya salah satu pihak saja yang melakukannya.
4. Kebiasaan yang berbeda
Sejatinya wanita dan pria memang punya kebiasaan dan cara berpikir yang berbeda. Pria biasanya lebih cenderung kepada kebiasaan yang tidak rapi misal menaruh barang sembarangan, sementara wanita biasa merapikan barang-barangnya yang kurang rapi. Ini masalah yang kecil tapi bisa menyebakan debat yang hebat.
5. Ketidak setiaan pasangan
Orang ketiga menjadi godaan yang berat dalam rumah tangga. Untuk keluarga yang komunikasinya buruk sangat rentan terjadi perselingkuhan. Sepandai pandainya tupai melompat akhirnya terjatuh juga, sepandai pandainya menyembunyikan ketidak setiaan akhirnya akan terbongkar juga. Pasangan yang sudah lama bersama kita tentunya sudah hafal betul tentang bagaimana kehidupan sehari-hari, dia juga bisa mengetahui ciri-ciri istri selingkuh dari suami ataupun sebaliknya ciri-ciri suami selingkuh dari istri.
6. Perkataan yang kasar
Lidah tidak bertulang, tapi sekali salah berkata sakitnya melebihi pedang. Pasangan kita adalah orang yang selalu mencoba mengerti dan menerima kita apa adanya, tapi tetaplah menjaga agar tidak ada ucapan yang menyakitkan hati pasangan. Pasangannya kita juga manusia yang mempunyai hati dan rasa, yang harus dijaga juga agar tidak kecewa.
7. Tidak jujur satu sama lain
Kejujuran adalah salah satu pondasi dalam rumah tangga. Sikap tidak terbuka menjadikan pasangan kita banyak menaruh rasa curiga dan pikiran negatif. Ketidak jujuran dalam segala hal diperlukan dalam suatu pernikahan, misalkan jujur tentang gaji bulanan yang diterima, jujur dalam penggunaan uang belanja dan sebagainya. Ciri-ciri orang berbohong bisa dilihat dari tingkah dan perilakunya sehari-hari.
8. Kekerasan dalam rumah tangga
Kekerasan dalam rumah tangga biasanya disingkat KDRT. Kekerasan ini timbul karena salah satu pihak temperamen dan tidak bisa mengendalikan amarah, ada pihak yang terlalu dipojokkan, atau karena memang salah satu pihak terbiasa melakukan kekerasan.
Cara Mengatasi Pertengkaran dalam Rumah Tangga
Pasangan yang kuat dalam rumah tangganya selalu mengusahakan untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada. Cara mengatasi pertengkaran yang ada dalam rumah tangga diantara sebagai berikut :
1. Perencanaan finansial sebelum pernikahan
Untuk masalah finansial setelah menikah, ada baiknya dibicarakan sebelum pernikahan. Nanti akan ada solusi dalam mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros setelah menikah. Usahakan pihak suami sebagai kepala rumah tangga sudah mempunyai pekerjaan sehingga tidak ada beban keuangan karena pengangguran setelah pernikahan nanti.
2. Usahakan yang terbaik
Jika tujuan utama untuk menikah adalah ingin cepat punya keturunan, konsultasikanlah kepada dokter untuk program kehamilan setelah menikah. Apabila ada kemungkinan tidak bisa punya anak, musyawarahlah dengan tenang untuk solusi yang tepat, misalnya adopsi anak.
3. Bangun komunikasi yang baik sedini mungkin
Pada masa penjajakan dapat menjadi awal yang bagus untuk memulai kedekatan antar pasangan dengan komunikasi. Saling bercerita tentang keseharian, atau bertukar pendapat tentang suatu hal bisa menjaga keharmonisan rumah tangga.
4. Saling terbuka
Secara lahiriyah laki-laki dan perempuan sifat dan kebiasaannya berbeda. Untuk mengatasi perbedaan ini kita antisipasi dengan saling terbuka tentang segala hal. Jangan malu untuk mengutarakan pendapat. Misal kita tidak suka dengan kebiCasaan suami yang sering menaruh piring kotor diatas meja, mintalah dia secara baik-baik untuk menaruhnya langsung ketempat cuci piring. Dan suami juga tidak boleh marah atau tersinggung karena kritikan istri tersebut tapi introspeksi diri.
5. Berikan perhatian lebih kepada pasangan
Ketidak setiaan bisa disebabkan karena kurangnya perhatian pasangan sehingga ada pengalihan ke orang lain. Jujurlah pada pasangan jika ada perhatian atau sikap yang kurang disukai agar tidak ada celah untuk orang ketiga hadir pernikahan. Jika hal ini sudah terlanjur terjadi dan rumit untuk diselesaikan, mintalah bantuan orang yang bisa dipercaya untuk membantu memberikan nasehat.
6. Tetap jaga bicara
Walaupun kita berada dirumah sendiri tapi ada telinga lain yang juga ikut mendengarkan perkataan kita. Tata bahasa yang baik akan mencerminkan kepribadian orang yang baik pula. Perkataan kasar dapat menjadi penyebab keluarga tidak harmonis.
7. Jujur dalam segala hal
Ada istilah mengatakan bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku diseluruh dunia. Dizaman sekarang sulit untuk menemukan orang yang jujur. Tapi kejujuran itu sendiri akan ada dalam diri kita dengan kebiasaan yang kita lakukan. Mulailah menceritakan hal-hal kecil pada pasangan kita.
8. Kenali pasangan kita sebelum menikah
Kekerasan yang sering terjadi bukan hanya karena ketidak sengajaan tapi karena memang sudah watak dari pasangan kita. Hendaknya kita mengenali ciri-ciri pria kasar dan ciri-ciri cowok yang berpikiran dewasa sebelumnya sehingga paling tidak kita bisa membuat pertimbangan sebelum melanjutkan ke tahap pernikahan.