Home » Cinta » Suami Istri » 7 Penyebab Pasangan Memilih Childfree Alias Tak Ingin Punya Anak

7 Penyebab Pasangan Memilih Childfree Alias Tak Ingin Punya Anak

by Dio Pratama

Istilah childfree tengah ramai diperbincangkan saat ini setelah seorang influencer sekaligus YouTuber, Gita Savitri membuat komentar yang berkaitan dengan istilah kekinian dan gaul tentang cinta satu ini. Sontak, komentarnya pun menjadi viral. Lantas apa itu childfree dan penyebab banyak pasangan memilihnya?

Childfree adalah keputusan pasangan suami dan istri untuk tidak memiliki anak, entah itu secara biologis maupun adopsi. Istilah ini terang-terangan menggambarkan para pasutri yang enggan memperoleh keturunan seperti kebanyakan pasangan pada umumnya.

Memilih childfree atau tidak pun menjadi perdebatan yang cukup panas di jagat media sosial. Ada pro dan kontra terkait keputusan pasangan untuk memilih childfree. Banyak yang bilang keputusan ini menyalahi tujuan dari pernikahan itu sendiri yaitu untuk memiliki anak.

Namun, tak sedikit pula yang mendukung keputusan melakukan childfree ini karena dianggap menguntungkan. Apa saja? Berikut Cinta Lia hadirkan penyebab pasangan memilih childfree.

1. Tidak ingin memiliki anak

Banyak orang beranggapan tujuan utama menikah adalah untuk memperoleh keturunan. Padahal, tidak semua orang ingin menjadi orang tua, lho.

Saat kebanyakan pasangan berjuang sekuat tenaga untuk memperoleh keturunan, ada juga yang memilih untuk tidak memiliki anak. Apakah aneh? Tentu tidak. Fenomena ini umum terjadi yang sangat wajar untuk setiap orang.

Tidak ingin memiliki anak bukan berarti pasutri tersebut orang jahat. Ini adalah pilihan terbaik untuk mereka. Pasutri yang memilih untuk childfree bukan berarti tidak harmonis, melainkan ini merupakan bentuk komitmen dalam hubungan yang mereka setujui satu sama lain.

2. Sibuk dengan pekerjaan

Banyaknya masalah dalam rumah tangga bukan jadi penyebab pasangan memilih childfree. Bisa jadi, keputusan ini diambil karena baik suami maupun istri sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka.

Pekerjaan dan karir yang diimpikan harus dibangun dengan kerja keras. Proses ini tentu memakan waktu yang tak sebentar, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.

Saat memutuskan untuk berkeluarga dan memiliki anak, kebanyakan pasangan, terutama dari pihak istri biasanya akan menyerah pada karirnya setelah susah payah mereka bangun. Memiliki anak berarti harus ada sesuatu yang dikorbankan, yang mana dalam hal ini adalah karir.

Menjadi orang tua bukanlah status yang mudah untuk dijalani. Pada pasangan yang berkomitmen untuk menaruh fokus mereka pada karir dan pekerjaan, mereka akan memilih untuk childfree agar pekerjaan tidak terganggu karena harus mengurus anak.

3. Membesarkan anak perlu dana yang besar

Tak bisa dipungkiri masalah ekonomi seringkali membuat rumah tangga jadi tidak harmonis. Banyak pasangan yang pada akhirnya berpisah karena penyebab perceraian tak jauh-jauh karena alasan finansial.

Kita semua tahu membesarkan seorang anak membutuhkan dana yang cukup besar. Para pasutri harus berpikir panjang akan masa depan anak. Jangan sampai pendidikan maupun kebutuhan mereka terganggu karena terkendala biaya yang bisa terjadi kapan saja.

Hal ini lantas menjadi pertimbangan besar pada sebagian pasangan yang pada akhirnya memilih untuk tidak memiliki anak alias childfree.

4. Ingin emnjaga lingkungan

Alasan memilih childfree berikutnya adalah karena peduli terhadap lingkungan. Alasan ini mungkin terdengar kurang lazim, tetapi memang ada beberapa pasangan yang menjadikan lingkuhan sebagai pertimbangan sebelum memiliki anak, lho.

Setiap kelahiran berarti membutuhkan lebih banyak sumber daya yang pada akhirnya memicu peningkatan polusi serta produksi limbah rumah tangga.

Mereka yang peduli terhadap lingkungan lantas memilih untuk childfree agar alam tetap terjaga. Ini adalah dampak positif childfree yang bertujuan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan.

5. Kondisi kesehatan

Kesehatan juga punya andil besar dalam menentukan ingin punya anak atau tidak. Tahukah Anda jika memiliki anak juga memengaruhi kesehatan si orang tua, terutama saat si ibu mengandung?

Tidak hanya fisik saja yang jadi mudah lelah karena harus membesarkan calon bayi di dalam kandungan, namun juga kesehatan mental si ibu. Mood-nya bisa dengan cepat berubah, membuatnya menjadi orang yang susah ditebak perasaannya.

Pada pasutri yang salah satunya mengidap penyakit turun menurun, banyak dari mereka yang kemudian memilih untuk childfree karena tidak mau mewarisi penyakit tersebut kepada anak mereka. Meski akibat childfee adalah tidak memiliki seseorang yang akan menjaga mereka di usia tua, setidaknya keputusan ini bisa memutus penyakit turunan tersebut.

Inilah yang lantas membuat faktor kesehatan baik pada suami maupun istri menjadi pertimbangan sebelum memutuskan childfree.

6. Berjiwa petualang

Tak semua orang betah berada di rumah. Menjadi orang tua berarti harus siap mengasuh dan mendidik anak yang sebagian besar waktunya pasti akan dihabiskan di rumah.

Ada banyak petualangan yang ingin dilakukan oleh sebagian pasangan, dan tidak semuanya cocok jika melibatkan anak. Mereka yang ingin mengenal lebih luas dunia termasuk budaya-budaya baru memiliki jiwa petualang yang kuat.

Tipe orang seperti ini suka dengan kehidupan yang bebas, dimana bisa pergi kemana pun tanpa perlu repot-repot memikirkan anak. Jadi, konsep memiliki keturunan tidak cocok untuk mereka.

Ingin travelling sesering mungkin lantas menjadi keputusan sebagian pasangan suami dan istri untuk memilih childfree. Mungkin saja keputusan ini akan berubah seiring bertambahnya usia.

7. Trauma masa kecil

Alasan seseorang memilih childfree berikutnya adalah karena masih memilih trauma masa kecil sehingga mereka tak ingin anak mengalami hal yang sama nantinya.

Ya, tak semua orang dibesarkan di keluarga yang harmonis. Ada pula anak yang dibesarkan di keluarga abusive yang berantakan sehingga meninggalkan pengalaman masa kecil yang buruk hingga terus terbawa meski mereka sudah dewasa, bahkan menikah.

Ketakutan di masa kecil yang masih membekas tersebut kemudian menjadi alasan untuk childfree. Di samping itu, orang yang mengalami trauma masa kecil seperti ini biasanya merasa jika dirinya belum siap untuk memberikan parenting yang dibutuhkan pada anak.

Jadi, lebih baik untuk tidak memiliki anak ketimbang harus memaksakan diri padahal mental belum sepenuhnya siap. Ini adalah keputusan bijak yang sebaiknya diambil jika belum yakin menjadi orang tua.

Itulah 7 penyebab pasangan memilih childfree. Terlepas dari pro kontra childfree, tidak ada yang salah akan keputusan ini karena setiap orang punya hak untuk memilih yang terbaik bagi hidup mereka. Enjoy!

You may also like