Cara memilih pendamping hidup setiap orang berbeda-beda, mulai dari melihat secara fisiknya, jumlah materi yang dimiliki, agama yang dianut dan masih banyak lagi. Pasangan yang dimiliki saat ini belum tentu akan menjadi pasangan hidup, dikarenakan masa penjajakan dibutuhkan untuk mengenal karakter pasangan. Caranya dapat diketahui secara umum ketika sedang menjalani masa pacaran. Beberapa hal yang dijadikan dasar dari sebagian orang untuk mendapatkan pendamping hidup, mulai dari fisik, materi, keturunan, agama, dan masih banyak lagi.
Pendamping Hidup
Mendapatkan pasangan dan dijadikan pacar memang mudah, namun terkadang mudah juga untuk putus dan mendapatan penggantinya. Berbeda dengan mendapatkan pendamping hidup, karena dalam membina rumah tangga ibaratkan seperti mengurus sebuah rumah tangga yang banyak hal yang perlu diselesaikan bersama-sama. Sehingga ketika terjadi permasalahan dan akan ada tanda perpisahan dari pengadilan agama sendiri, menyarankan untuk melakukan mediasi terlebih dulu agar tidak mengambil keputusan yang salah, karena berkaitan dengan hidup banyak orang, baik dari pasangan dan anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut. Jika terjadi perceraian tidak mudah untuk mendapatkan pendamping hidup gantinya.
Biasanya seseorang akan menyukai lawan jenis dengan tatapan pertama, yakni melihat dari fisik. Namun beberapa wanita tidak menyukai jika laki-laki hanya melihat dari fisik saja, sebab hal utama dalam menjalani hubungan harus memiliki karakter yang sesuai dan pastinya melihat dari kebaikan hati. Agar dapat memilih seseorang yang sesuai untuk dijadikan pendamping hidup.
Berikut ini ada beberapa cara memilih pendamping hidup, antara lain :
1. Ketahui Terlebih dulu kekurangan pasangan
Ketika masa penjajakan atau pacaran dijalani, umumnya segala sesuatu yang dijalankan semuanya terasa manis. Bahkan sebagian pasangan ada yang mengatakan dunia ini milik berdua dan yang lain ngontrak. Beberapa pasangan memang akan mengalami masa-masa tersebut, namun faktanya tidak semua pasangan dapat melanjutkan hubungannya hingga ke jenjang pernikahan. Khususnya ketika sudah mengetahui kekurangan masing-masing pasangan, sehingga berfikir ulang untuk melanjutkan hubungan atau memutuskan hubungan. Oleh karena itu ketahui dulu kekurangan yang dimiliki pasangan Anda ketika masa penjajakan tersebut, kemudian tanyakan pada diri Anda akan melanjutkan hubungan atau tidak setelah mengetahui kekurangan tersebut.
2. Sampaikan kekurangan Anda pada pasangan
Ketika Anda sudah mengetahui kekurangan pasangan, tidak adil rasanya bila pasangan tidak mengetahui kekurangan Anda. Untuk menjalin sebuah kepercayaan hal inilah yang mendasar, agar kepercayaan tersebut semakin kuat. Ciri ciri cinta sejati salah satunya dengan menjelaskan kekurangan yang ada pada diri serinci mungkin, agar pasangan mengetahui dan bisa menentukan akan melanjutkan hubungan atau tidak.
Sehingga ketika menikah akan tetap terus langgeng hubungannya, karena sudah sama-sama saling menerima kekurangan masing-masing. Jika suatu kepercayaan sudah diawali dengan kejujuran, maka tidak ada lagi kasus perceraian dalam rumah tangga maupun kekerasan rumah tangga, yang saat ini sudah hampir dijadikan berita di setiap media cetak maupun online.
3. Terbuka untuk pasangan Anda
Seberapa besar cinta Anda pada pasangan tentunya bergantung dari seberapa terbukanya diri Anda pada pasangan. Maksud dari membuka diri disini adalah selalu bersikap jujur terhadap yang dijalani, dengan begitu akan ada rasa saling percaya dan tidak akan mudah tergoyahkan dengan kehadiran pihak ketiga, yang berusaha menggoyahkan rumah tangga yang sudah di bina selama ini.
Namun memang ada beberapa hal yang tidak harus terbuka, misalnya masakan istri kurang asin, maka sebaiknya jawab saja masakannya enak, agar sang istri tetap semangat memasak dan dapat mengoreksi diri bila nanti ada yang kurang.
4. Introspeksi diri dan tidak mencari kesalahan
Terkadang dalam beberapa kasus beberapa pasangan menggunakan istilah ini agar dapat saling memahami kekurangan dan kesalahan diri yang dilakukan kepada pasangan, Namun sebagian pasangan menggunakan langkah ini agar dapat menyelesaikan hubungannya.
Cara melupakan rasa sakit hati dengan pasangan sebaiknya dengan introspeksi diri hanya benar-benar ingin untuk mengkoreksi diri, dan bukan mencari kesalahan. Tujuannya agar rasa sayang yang sudah Anda sampaikan pada pasangan, menunjukkan tulusnya rasa sayang bukan karena dibuat-buat dan minta untuk break dulu agar bisa saling introspeksi diri.
5. Mengenal dan memahami perbedaan pria dan wanita
Pria dan wanita memiliki perbedaan masing-masing, mulai dari fisik hingga perbedaan sifat. Wanita cenderung sulit untuk menggunakan logika, sehingga tidak mudah untuk memberikan perasaannya kepada pasangan. Akan tetapi bila sudah percaya pada seseorang, maka wanita akan memberikan segalanya untuk pasangannya tersebut.
Berbeda dengan pria yang cenderung berfikir dengan menggunakan logika, sehingga bila dalam hubungannya tidak berjalan seperti yang diharapkan, maka logikanya akan berfikir ulang untuk tidak melanjutkan, dapat dikatakan pikiran pria mudah berubah-ubah.
Dengan memahami perbedaan tersebut, maka setelah berumah tangga pun diharapkan akan saling memahami, dimana sesuatu yang dapat putuskan oleh pria maka ditunjukkan dengan logikanya, namun bila dalam mengurus anak tentunya hanya wanita yang dapat menggunakan bahasa ibu pada anaknya.
6. Memahami perbedaan antara penasaran, cinta, sayang dan obsesi
Dalam menjalin hubungan seperti pacaran adakalanya Anda ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pasangan Anda. Oleh karena itu agar sikap tersebut tidak berlebihan dan masih dalam tahap wajar, pahami dulu makna sayang dengan penasaran. Jangan sampai rasa penasaran Anda tersebut justru malah membuat pasangan Anda menjadi tidak nyaman. Misalnya setiap jam Anda selalu menanyakan lagi dimana, sama siapa, mau kemana, dan masih banyak lagi.
Selain itu pahami juga makna Anda cinta kepada seseorang, dengan obsesi untuk mendapatkan seseorang sebagai pasangan. Kedua istilah tersebut jelas berbeda, karena obsesi untuk mendapatkan seseorang untuk menjadi pasangan belum tentu menjadi cinta, karena menganggap calon pasangan sebagai objek atau target. Berbeda dengan cinta dimana melihat seorang tersebut karena benar-benar suka dan sayang, sehingga sangat senang sekali jika bisa menjadi pasangannya karena timbulnya dari hati.
7. Pengalaman pribadi atau Pengalaman orangtua bisa dijadikan pelajaran
Istilah yang mengatakan belajar dari pengalaman memang benar sepenuhya, sebab dapat mencegah agar tidak mengalami hal yang sama pada sesuatu yang buruk, yang pernah dialami diri sendiri atau orang lain. Jadi bisa dikatakan kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Sebagai contoh, Anda pernah mengalami mendapatkan pacar yang cantik namun sangat materialistis, sehingga uang yang Anda bawa selalu tidak cukup, kemudian Anda mengakhiri hubungan karena tidak sanggup mengeluarkan banyak uang setiap harinya. Dari pengalaman tersebut dapat dijadikan pelajaran, bahwa cantik secara fisik memang relative, yang diutamakan adalah cantik dari dalam, yang artinya memahami kondisi kita khususnya secara keuangan. Bila mendapatkan seseorang yang mampu memahami hal tersebut, maka cocok dijadikan sebagai pendamping hidup.
8. Berikan sedikit ruang bagi Anda dan pasangan
Adakalanya dalam hubungan pacaran mengalami kejenuhan, oleh karenanya beri sedikit ruang bagi Anda dan pasangan dengan mengurangi intensitas pertemuan. Bahkan jika diperlukan, kurangi pula intensitas dalam komunikasi baik telpon dan SMS.
Dengan begitu rasa rindu ingin segera bertemu akan terpupuk, dan bila sudah menumpuk maka saling bertemu merupakan obat untuk kerinduan tersebut. Rasa kangen akan selalu timbul dan tidak memiliki rasa ingin menduakan. Hal ini juga salah satu cara hubungan menjadi romantis. Berbeda bila seiring berjumpa, justru rasa bosan yang akan sering timbul. Dengan memberi ruang juga akan membuat hubungan Anda akan selalu manis, sehingga tidak terasa hambar bila saling bertemu.
9. Istilah Rumput tetangga akan selalu lebih hijau
Istilah ini memang selalu berlaku ketika Anda sudah memiliki pasangan, bahkan jika sudah memiliki pendamping hidup sekalipun. Bagi sebagian orang rumput tetangga jauh lebih enak, namun belum tentu menyehatkan, dan bayangkan bila rumput tersebut beracun. Pandangan seperti ini dikarenakan selalu melihat pasangan dari sisi kekurangan yang dimilikinya, sehingga melihat pria atau perempuan lain lebih baik, padahal belum tentu ketika sudah menjalaninya.
Beberapa orang yang sudah mengalami justru akan memberikan saran untuk tidak melihat rumput tetangga agar tidak mengalami hal seperti yang dialaminya. Misalnya Pasangan Anda tidak cantik atau ganteng, namun bisa memberikan segala yang Anda inginkan. Sedangkan yang cantik atau ganteng belum tentu dapat melakukan hal yang sama.
10. Berpartisipasilah dalam setiap kehidupan pasangan Anda
Dalam hal ini sebenarnya mudah, sebagai contoh saja bila pasangan Anda sedang menyelesaikan tugas kuliah, maka bantulah untuk menyelesaikannya. Dengan begitu terjalin kerjasama yang menjadi hal dasar dalam menjalin rumah tangga. Partisipasi yang dilakukan pasangan merupakan wujud kekompakan dalam menyelesaikan masalah seandainya hubungan tersebut terjalin hingga pelaminan dan membina rumah tangga.
11. Belajar merelakan dan menerima
Bila hubungan pacaran sudah berjalan cukup lama kemudian harus putus, tentu terasa berat. Namun bila dengan putusnya tersebut bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik, maka belajarlah untuk merelakan mantan. Cara move on dari mantan dengan belajar untuk menerima pasangan Anda yang baru, dan jangan dibandingkan dengan kelebihan yang mantan Anda miliki.
Jelas sosok orangnya saja berbeda jadi tidak bisa disamakan, untuk itulah diperlukan sikap merelakan dan menerima tersebut. Dengan menerapkan sikap tersebut akan membuat Anda menerima kenyataan hidup dan merelakan yang sudah menjadi masa lalu Anda, karena tidak mungkin akan kembali masa lalu tersebut.
12. Tidak usah terburu-buru untuk menikah
Jika hubungan pacaran baru berjalan belum terlalu lama, terkadang sebagian pasangan ingin segera untuk memantapkan hubungannya dengan menikah. Padahal baru berjalan setahun perkenalan dan penjajakannya tersebut, dikhawatirkan justru pernikahan tersebut belum saling memahami dan hanya berlangsung tidak lama pernikahan tersebut, akhirnya timbul permasalahan dan perceraian.
Sebagian pasangan ada yang buru-buru menikah hanya didasari oleh hawa nafsu, maka pernikahan yang dijalani tidak akan bertahan lama. Hawa nafsu bukanlah cinta, karena cinta mengerti keadaan dan kondisi, serta tidak mempermainkan perasaan. Namun yang dijadikan prioritas adalah mau menjalani hidup bersama-sama dalam satu bahtera rumah tangga. Jadi bisa dikatakan bukan hanya hal yang enak saja dalam berumah tangga, namun hal yang tidak enak pun harus dilalui.
Dengan menerapkan beberapa cara memilih pendamping hidup, dipastikan Anda dapat menemukan pasangan hidup yang baik dan sesuai. Jika mencari pasangan hidup hanya di lihat dari fisik, maka rumah tangga tidak akan berjalan lama, bahkan perceraian bisa menjadi langkah yang diambil.