Home » Kehidupan » 5 Ciri-Ciri Keuangan Perusahaan yang Sehat

5 Ciri-Ciri Keuangan Perusahaan yang Sehat

by Luwisa Zelnovra

Sebuah perusahaan pastilah memiliki arus kas atau laporan keuangan yang jelas. Dari laporan tersebut akan terlihat pula perkembangan bisnis dan laba perusahaan yang didapat. Meski dalam perusahaan terus terjadi perputaran uang dan setiap bulannya bisa membayar berbagai tagihan dan gaji karyawan tepat waktu, tapi belum tentu juga bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi keuangan yang baik.

Mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik atau tidak tentu sangat penting bagi pemilik perusahaan, apakah harus mengubah strategi baru untuk meraup keuntungan atau semakin mengembangkan strategi yang sudah dijalankan. Dan mengetahui kondisi keuangan perusahaan juga penting bagi para investor yang ingin berinvestasi. Sementara Lantas seperti apa ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat?

1. Jumlah Saldo Uang Tunai Terus Bertambah

Ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat bisa dilihat dari jumlah saldo perusahaan. Apakah terus bertambah atau malah terus berkurang karena setiap laba yang didapat diputar kembali untuk perkembangan bisnis atau dialokasikan untuk lain hal. Kalau saldo uang tunai terus bertambah, menandakan kondisi keuangan perusahaan sangatlah baik. Tapi kalau berkurang meski untuk berinvestasi, ini bisa masuk dalam kondisi yang kurang sehat.

Mengapa? Karena kalau saldo uang tunai tidak seberapa, maka saat membutuhkan dana mendadak maka saldo uang tunai tersebut tidak akan mencukupi. Pada akhirnya mau tak mau perusahaan harus berhutang untuk menutupi kekurangan biaya yang tentunya pinjaman tersebut disertai dengan bunga yang harus dibayarkan.

2. Memiliki Dana Cadangan yang Mencukupi

Ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat berikutnya adalah perusahaan memiliki dana cadangan yang mencukupi untuk biaya operasional saat darurat. Dana yang bisa digunakan untuk tetap menstabilkan operasional perusahaan kala terjadi sesuatu hal besar terkait masalah keuangan.

Misalnya saja saat ada investor yang menarik kembali dana investasinya dan membatalkan kontrak. Kejadian tersebut tentu juga turut mengacaukan keuangan perusahaan dan saat inilah dana cadangan dibutuhkan untuk menutupi kekurangan biaya dalam perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seperti sedia kala.

3. Rasio Hutang yang Rendah

Dalam menjalankan bisnis, perusahaan tentunya memiliki hutang. Tapi, kalau rasio hutangnya rendah masuk dalam ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat. Dan sebaliknya, jika rasio hutang perusahaan tinggi maka artinya keuangan perusahaan berada dalam kondisi yang tidak baik. Khusus untuk rasio hutang dengan aset perusahaan maksimalnya adalah 2:1. Untuk rasio hutang dengan ekuitas yang paling ideal tentu serendah-rendahnya.

4. Pengeluaran Kecil dari Pemasukan

Salah satu ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat adalah keuntungannya yang stabil setiap bulannya. Sementara pengeluarannya juga tidak lebih besar dari pemasukan. Karena itu perlu diatur strategi yang matang agar pengeluaran tidak perusahaan tidak besar meski keuntungan terus meningkat. Setidaknya jika keuntungan meningkat 10% maka pengeluaran pun tak lebih dari 10%.

5. Catatan Keuangan yang Bersih dan Jelas

Catatan keuangan jadi hal penting dalam sebuah perusahan karena dari sinilah bisa dilihat laba, kerugian dan peningkatan atau penurunan pendapatan setiap bulannya. Laporan keuangan yang ada dalam perusahaan harus jelas dan bersih yang menunjukkan arus kas yang sesungguhnya. Salah sedikit dalam catatan keuangan maka bisa mengacaukan laporan keuangan perusahaan.

Itulah 5 ciri-ciri keuangan perusahaan yang sehat yang menunjukkan bahwa bisnis berjalan dan berkembang dengan baik sesuai dengan visi perusahaan. Jadi, kalau sebuah perusahaan masih harus berhutang untuk biaya operasi atau keperluan lainnya, artinya perusahaan berada dalam kondisi yang tidak sehat dan perlu segera diperbaiki dengan memangkas beberapa pengeluaran yang bisa diminimalisir dan memanajemen keuangan.

Bagi karyawan, kondisi keuangan perusahaan yang buruk dan sering telatnya menerima gaji akan menjadi alasan logis pindah kerja karena karyawan tentu juga menbutuhkan keuangan yang stabil untuk kehidupan sehari-hari. Tidak ingin terikat terikat dengan gaji yang tetap setiap bulan juga menjadi alasan seseorang menjadi wirausaha lho.

Yup, wirausaha bisa dikatakan masuk dalam salah satu profesi yang biasanya uangnya banyak jika pandai dalam menjalankan usaha. Bagi karyawan, simak yuk berbagai penyebab malas kerja yang membuat kita jadi tidak produktif di tempat kerja. Simak juga ya, alasan memilih pekerjaan yang dilamar.

Sementara dalam kehidupan pribadi kita juga bisa simak berbagai tips mengatur keuangan rumah tangga, cara menghadapi masalah keuangan yang terkadang datangnya tanpa disangka-sangka dan cara mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga yang hampir semua orang pernah mengalaminya.

You may also like