Home » Kehidupan » 7 Penyebab Krisis Identitas Pada Remaja yang Paling Umum Terjadi

7 Penyebab Krisis Identitas Pada Remaja yang Paling Umum Terjadi

by Dio Pratama

Krisis identitas pada remaja adalah fenomena yang bisa dialami siapa saja, terutama pada anak berusia belasan tahun yang baru saja memasuki fase pubertas.

Pada titik ini, biasanya mereka akan mulai mempertanyakan jati diri mereka yang sebenarnya. Tak hanya itu, pertanyaan terkait tujuan hidup juga seringkali menggelayut di pikiran. Apakah Anda seperti ini?

Siapa saja bisa mengalami krisis identitas, bahkan tak hanya pada remaja, juga orang dewasa sekalipun. Cara mengatasi krisis identitas pada remaja pun menjadi topik yang penting untuk diperhatikan. Sebelum itu, ketahui terlebih dahulu penyebab krisis identitas pada remaja yang mungkin belum Anda sadari sampai saat ini.

1. Terjadi secara alamiah

Ciri ciri krisis identitas bisa dilihat dari kurangnya motivasi dalam menjalani hidup. Ketidaktahuan terhadap diri sendiri seringkali membuat seseorang yang mengalami krisis identitas tidak tahu tujuan hidupnya dengan jelas.

Seperti yang sudah Cinta Lia singgung, krisis identitas umumnya terjadi pada remaja, dimana mereka baru saja memasuki fase pubertas. Rasa keingintahuan yang begitu tinggi pada remaja belasan tahun seringkali membuat mereka tertarik untuk mencoba ini dan itu.

Sayangnya, kadangkala mereka tidak puas dengan apa yang sudah mereka lakukan. Inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab krisis identitas pada remaja. Secara alamiah, perasaan ini timbul karena tidak menemukan kepuasaan terhadap eksplorasi yang sudah dilakukan.

2. Stress

Stress bisa dialami siapa saja, bahkan pada anak remaja sekalipun. Maka dari itu, stress tak boleh disepelekan. Sayangnya, banyak orang tua yang masih menganggap remeh perasaan tertekan yang dialami anak mereka.

Inilah yang nantinya menjadi pemicu krisis identitas pada sang anak. Parahnya, para remaja yang mengalaminya seringkali merasa tidak ada yang mau mendengarkan mereka.

Stress berlebihan tentu tak baik bagi kesehatan mental. Pada remaja, stress bukan tidak mungkin membuat mereka melakukan hal-hal yang ekstrim. Tidak mampu mengelola stress yang mereka rasakan biasanya menjadi penyebab kenakalan anak remaja jaman sekarang.

3. Keinginan untuk selalu mengikuti orang lain

Dalam hidup, penting untuk memiliki seorang role model. Ini adalah salah satu cara memotivasi diri yang bisa Anda lakukan untuk hidup yang lebih baik.

Anak remaja biasanya memiliki keinginan untuk mengikuti apapun yang sedang trend, contohnya selebriti favorit mereka. Tak salah memang, namun jika berlebihan tentu tak baik.

Keinginan untuk selalu mengikuti orang lain adalah penyebab lainnya dari krisis identitas yang dialami seseorang. Semakin berlebihan, maka semakin jauh mereka dengan kapabilitas diri sendiri.

Tak heran jika pada akhirnya keinginan untuk selalu mengikuti orang lain ini membuat para remaja kesulitan untuk memahami diri mereka sendiri, termasuk tujuan hidup dan apa bakat dan minat yang sebenarnya mereka miliki.

4. Salah pola asuh

Pendidikan keluarga sangatlah penting dalam membangun karakter anak. Salah pola asuh, bukan tidak mungkin si anak menjadi sosok yang pemberontak.

Setelah mengetahui definisi krisis identitas pada remaja, peran orang tua memegang andil besar dibaliknya. Salah mendidik anak bukan tidak mungkin membuat mereka kesulitan untuk mengenal diri mereka sendiri karena sudah terbiasa mengandalkan orang tua.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara memanjakan anak dengan baik sehingga anak tak kehilangan jati diri mereka. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya krisis identitas bisa dihindari.

5. Perubahan hidup yang drastis

Tidak ada yang bisa menebak garis hidup seseorang. Masa depan hanya Tuhan yang tahu. Maka dari itu, kita diharapkan untuk selalu bersiap terhadap segala macam kemungkinan yang bisa terjadi pada hidup kita kapan saja.

Pemicu terbesar lainnya dari krisis jati diri pada remaja adalah karena terjadinya perubahan yang drastis dalam hidup mereka. Contohnya, orang tua yang baru saja meninggal.

Ditinggal orang tua tentu meninggalkan perasaan sedih yang mendalam. Tak jarang ini menyebabkan stress berlebih. Pada titik inilah, seringkali seseorang mempertanyakan kembali tujuan hidupnya.

Penyebab kelima ini tentu tak bisa dicegah. Namun, sebagai antisipasi, cara meningkatkan keyakinan diri sangatlah penting untuk dikuasai tiap individu, termasuk remaja agar siap dalam menghadapi masa depan yang tak bisa diprediksi.

6. Trauma juga menjadi penyebab krisis identitas pada remaja terbesar

Setiap orang tentu pernah mengalami pengalaman buruk dalam hidupnya. Bahkan, bisa jadi pengalaman tersebut menciptakan trauma mendalam. Tahukah Anda jika trauma juga salah satu penyebab tersebar mengapa remaja mengalami krisis identitas?

Bahkan, hal-hal yang biasanya dianggap sepele bukan tidak mungkin meninggalkan trauma bagi mereka yang mengalaminya. Kita ambil contoh, penolakan. Ya, penolakan umum dialami siapa saja. Namun, jika penolakan terus berdatangan tanpa henti, bukan mustahil seseorang menjadi skeptis karena terlanjur trauma.

Rasa trauma inilah yang kemudian menurunkan kepercayaan diri hingga akhirnya seseorang mengalami krisis identitas. “Apakah saya layak untuk itu?” pertanyaan semacam ini adalah salah satu gejala krisis identitas yang tak boleh disepelekan.

Pada titik ini, cara mengatasi krisis identitas pada remaja yang bisa dilakukan adalah dengan menenangkan hati dan pikiran aga tetap bisa berpikir jernih.

7. Ketertarikan seksual

Pada usia remaja, biasanya seseorang mulai mengalami ketertarikan seksual kepada orang lain. Minim pengetahuan, ketertarikan seksual juga bisa menjadi pemicu terjadinya krisis jati diri pada remaja.

Ya, ketertarikan seksual seringkali menjadi mengusik pikiran para remaja dalam hal krisis identitas. Mereka mulai mempertanyakan perasaan mereka terhadap orang lain. Pada mereka yang homoseksual, krisis identitas bisa lebih mudah terjadi.

Kebingungan akan benar atau tidaknya perasaan secara seksual yang mereka miliki kepada orang lain memicu timbulnya krisis identitas. Kehilangan arah dan jati diri ini bahkan bisa terjadi hingga bertahun-tahun tanpa mereka sadari.

Apakah krisis identitas pada remaja bisa diatasi?

Ada banyak cara mengatasi krisis identitas pada remaja yang bisa Anda lakukan. Kunci penting untuk melewati fase ini adalah dengan mengenal diri lebih dalam lagi serta menerima kenyataan jika Anda mungkin berbeda. Anda juga bisa mulai menyusun tujuan hidup kedepannya setelah mengetahui apa saja penyebab krisis identitas pada remaja.

You may also like