Home » Mitos dan Fakta » 4 Mitos Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir

4 Mitos Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir

by Luwisa Zelnovra

Dalam masyarakat beredar mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir yang mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang ideal jika bersatu dalam pernikahan. Bahkan orangtua yang percaya dengan mitos ini menjadikan hal ini sebagai prinsip untuk cara memilih pendamping hidup anaknya yang baik. Dimana mereka akan mencarikan anak bungsu atau anak tengah untuk anak sulungnya atau pun sebaliknya.

Dianggap demikian karena dilihat dari sifat dan kepribadiannya antara keduanya sangatlah saling melengkapi. Dimana secara alami sifat yang mereka miliki seakan berjodoh. Sebaiknya simak lebih lanjut perihal mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir ini ya!

1. Akan Menjadi Pasangan yang Ideal

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan si bungsu yang manja akan merasa nyaman menjalin hubungan dengan si sulung yang sangat mandiri dan mampu memberikan rasa aman. Sementara si sulung akan paham dengan sifat manja si bungsu yang sudah ia hafal dari adik-adiknya.

Selain itu, si bungsu yang orangnya santai bisa mengimbangi kehidupan si sulung yang cenderung serius dalam banyak hal. Sehingga mereka bisa saling melengkapi dan kehidupan pernikahan bisa berjalan harmonis hingga mereka bisa saling melengkapi dan kehidupan pernikahan bisa berjalan harmonis.

2. Kehidupan Rumah Tangga yang Bahagia

Berdasarkan pada mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir, kehidupan pernikahan antara keduanya akan berlangsung langgeng dan bahagia. Dikarenakan segala perselisihan dan pertengkaran akibat keegoisan bisa diredam dengan baik. Si sulung dengan sifatnya yang mau mengalah tidak akan berebut keegoisan dengan si bungsu.

3. Rumah Tangga yang Mandiri

Dalam mitos anak bungsu menikah dengan anak bungsu, ditakutkan mereka tidak bisa membina rumah tangga yang mandiri secara finansial atau pun hal lainnya. Sementara dalam mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir, maka dikatakan mereka akan jadi pasangan yang mandiri dalam berumah tangga, baik dalam hal finansial atau pun hal lainnya.

Dikarenakan ada si sulung yang bertanggung jawab dan mandiri sehingga bisa menjadi pemimpin dan suami yang baik meski si bungsu bersifat sebaliknya. Dengan kata lain sifat mereka akan saling mengimbangi dan melengkapi.

4. Mampu Menyelesaikan Masalah Rumah Tangga dengan Baik

Saat si sulung dan si bungsu menjadi pasangan suami istri, maka segala permasalahan yang kerap menghinggapi kehidupan rumah tangga banyak orang bisa mereka atasi dengan baik. Si sulung akan jadi orang yang bisa memberikan masukan dan menuntun si bungsu yang tidak mandiri dan terbiasa bergantung.

Itulah 4 mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir yang kerap dianggap sebagai pasangan ideal dan saling melengkapi. Ini adalah prediksi berdasarkan sifat dan kepribadian antara keduanya. Simak juga berbagai mitos pernikahan yang dipercaya oleh beberapa masyarakat.

Anak Pertama dan Ketiga Tidak Boleh Menikah

Pernah dengar mitos ini? Seperti kebalikan dari mitos anak pertama menikah dengan anak terakhir ini ya. Yang mana ada masyarakat yang melarang anak pertama menikah dengan anak nomor tiga lantaran bisa mengundang malapetaka untuk rumah tangga mereka nanti. Pernikahan ini dikenal dengan nama pernikahan Siji Karo Telu. Bagi sepasang kekasih yang saling mencintai, hal ini tentu menjadi kendala dan cinta tanpa restu tentu juga tidak baik.

Tidak Boleh Menikah Jika Posisi Rumah Berhadapan

Dalam masyarakat juga ada beredar mitos yang mengatakan bahwa jika posisi rumah saling berhadapan makan tidak baik untuk menikah. Konon katanya akan banyak masalah yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Sebagai solusi jika tetap ingin menikah, ada yang mengatakan bahwa salah satunya harus merenovasi rumah tersebut atau malah keluar dari rumah tersebut dan pindah ke tempat lain.

Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Pertama dan Sebaliknya

Mitos lainnya tentang pernikahan adalah adanya larangan menikah antara anak pertama dengan anak pertama, atau anak ketiga dengan anak ketiga. Konon katanya akan membuat kehidupan mereka jadi tidak bahagia setelah menikah. Berkaitan dengan persamaan sifat yang mereka miliki sehingga memunculkan ketegangan dalam hubungan.

Dalam Islam tentu saja mitos ini tidak ada dasarnya. Jodoh adalah kuasa Tuhan yang sudah diatur dengan segala hal yang menyertai kehidupan pernikahan mereka. Simak juga nih tips menuju pernikahan yang sakinah, mawadah dan warahmah, tips pernikahan low budget, tips menjaga keharmonisan rumah tangga dan cara menjaga rumah tangga yang baik.

You may also like