Home » Cinta » Pernikahan » 16 Tips Menuju Pernikahan yang Sakinah Mawaddah Warohmah

16 Tips Menuju Pernikahan yang Sakinah Mawaddah Warohmah

by Devita Retno

Pada umumnya, setiap orang yang sedang menjalin hubungan pasti memiliki harapan tertentu terkait hubungan mereka. Terutama jika hubungan itu sudah berlangsung lama dan masing – masing pihak merasakan saling cocok dan bisa melanjutkan ke masa depan. Maka, yang dirasakan paling wajar adalah melangkah ke tahap selanjutnya yaitu merencanakan untuk menikah.

Menuju Sebuah Pernikahan

Impian setiap pasangan pastinya adalah memiliki pernikahan yang bahagia dan langgeng. Mewujudkan pernikahan yang diimpikan setiap pasangan tidaklah mudah, memerlukan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak untuk melakukannya. Hal itu disebabkan perbedaan karakter dan latar belakang tiap pasangan yang tidak mudah disatukan dalam satu rumah tangga. Tips pacaran awet sampai menikah adalah memerlukan banyak penyesuaian untuk membuat sebuah pernikahan berhasil. Berikut ini adalah beberapa tips menuju pernikahan sebelum menikah:

1. Pastikan dulu restu orang tua

Tidak jarang pasangan yang sudah lama bersama menemui ganjalan saat akan berniat menikah. Ganjalan itu tak lain adalah restu dari orang tua masing – masing. Pastikan bila orang tua akan memberi restu kepada kita untuk menikah dengan calon yang kita pilih, jangan sampai kita mengalami cinta tanpa restu.

2. Bicarakan rencana pernikahan dengan pasangan

Apa saja yang diinginkan dari rencana resepsi pernikahan? Bicarakan terlebih dulu dengan pasangan agar menemukan kata sepakat. Hal ini sangat penting, karena perbedaan pendapat bisa memperuncing hubungan dengan pasangan. Bisa juga menjadi penyebab mengapa banyak pasangan mengalami perceraian di awal perkawinan. Kita tentu tidak ingin terpaksa mengalami mencari cara mengatasi perceraian di awal perkawinan, maka sangat penting untuk menyamakan dulu visi dan misi dengan pasangan.

3. Buat daftar untuk rencana tersebut

Daftar sangat perlu agar rencana kita teratur dan terorganisir. Buatlah daftar mengenai apa saja yang harus dilakukan, mencari vendor pernikahan, tempat, upacara, biaya dan lain sebagainya. Peran keluarga juga perlu dilibatkan untuk membicarakan mengenai kapan waktu yang baik untuk mengadakan pernikahan.

4. Memperbanyak pengetahuan agama tentang hidup berumah tangga

Cara memilih pendamping hidup adalah dengan memilih seseorang yang mempunyai pandangan dan pengetahuan agama yang sejalan dengan kita. Agama adalah penuntun arah hidup seseorang, karena itu penting untuk bersama dengan seseorang yang satu agama agar bisa melangkah ke arah yang sama juga.

5. Buatlah rencana finansial

Masalah ekonomi kerap menjadi penyebab perceraian di Indonesia. Sebaiknya samakan dulu persepsi kita dan pasangan akan masalah ekonomi dan rencana yang pasti untuk masa depan terkait masalah ekonomi. Uang memang bukan segalanya, tetapi dengan perencanaan keuangan yang baik kita bisa menstabilkan kehidupan rumah tangga kelak.

6. Pertemukan dua keluarga

Pernikahan tidak hanya melibatkan dua orang. Dalam budaya Indonesia, pernikahan seringkali melibatkan kedua keluarga juga. Usahakan untuk mendekatkan kedua keluarga agar saling mengenal dengan baik, supaya hubungan antar keluarga kelak bisa terjalin baik pula, karena fungsi keluarga juga untuk mendukung kita dalam menjalani pernikahan yang langgeng.

7. Terima masa lalu pasangan

Siap menikah berarti siap menerima segala hal yang berkaitan dengan masa lalu masing – masing. Kita pasti ingin pasangan menerima masa lalu kita, demikian juga kita harus berusaha menerima masa lalu pasangan, sekalipun itu tidak menyenangkan. Bahkan, kita bisa mencari cara melupakan masa lalu berdua dan menciptakan masa depan bersama.

8. Pastikan kesetiaan masing – masing

Cara mencegah selingkuh dan cerai adalah dengan menjaga kesetiaan antara satu sama lain. Jika sudah yakin untuk menikah, sebaiknya memang sudah meyakini kesetiaan masing – masing yang sudah melewati berbagai ujian dalam hubungan kita.

9. Sepakati peran suami dan istri dalam rumah tangga kelak

Dalam suatu pernikahan harus ada kesepakatan antara suami dan istri dalam menjalankan perannya masing – masing. Misalnya, apakah istri boleh terus bekerja atau suami menghendaki istrinya di rumah saja, juga peran suami dalam membantu pekerjaan rumah dan mengurus anak. Samakan pandangan antara calon suami dan calon istri agar perbedaan pandangan mengenai masalah peranan di rumah tidak menjadi penyebab suami istri sering bertengkar.

10. Persiapkan mental 

Tidak hanya mempersiapkan rencana resepsi, cara mempertahankan hubungan yang menuju pernikahan yaitu dengan menyiapkan mental masing – masing. Sebab setelah menikah kelak tanggung jawab yang diemban juga akan berbeda, tidak lagi hanya bertanggung jawab terhadap diri sendiri melainkan kepada suami, istri, atau anak.

11. Minta bantuan keluarga atau teman untuk mengurus persiapan pernikahan

Tidak mungkin melakukan semua persiapan yang memiliki banyak detail itu hanya berdua saja. Kita membutuhkan bantuan orang lain untuk mendukung persiapan pernikahan tersebut, misalnya teman atau keluarga. Ciri – ciri teman yang baik dan tulus akan dengan senang hati membantu hal seperti ini.

12. Perlu komunikasi yang intens dengan pasangan

Adakalanya ketika kesibukan mempersiapkan pernikahan meningkat, kita justru kehilangan komunikasi dengan pasangan. Cara membuat pacar bahagia menjelang nikah yaitu dengan menjaga komunikasi tetap terjalin dengan baik agar kita bisa tetap mengetahui kabar masing – masing.

13. Tekanlah ego masing – masing dan perbesar toleransi

Ego adalah hal paling sulit untuk ditekan ketika kita berhubungan dengan orang lain. Cara meredam emosi yang baik yaitu dengan menekan ego kita juga. Hindari menunjukkan ego secara berlebihan agar tidak merusak hubungan dengan pasangan menjelang pernikahan.

14. Perkuat cinta serta komitmen

Pentingnya tetap memelihara perasaan saling mencintai dan komitmen awal saat menjalin hubungan agar hubungan tidak menampakkan ciri – ciri cinta mulai pudar. Menjaga komitmen penting untuk menjaga pula rasa cinta yang ada antara kita dan pasangan.

15. Bangun rasa saling percaya dan hormat dengan pasangan

Menjadi suami istri berarti memiliki rasa saling percaya yang kuat dan bisa saling menghormati. Rasa percaya dan hormat menjadi landasan yang kuat untuk tips menjaga hubungan tetap mesra. Tanpa itu, rumah tangga tidak akan berjalan lancar dan langgeng.

16. Katakan ‘tidak!’ pada pihak ketiga dalam perkawinan kelak

Pihak ketiga bukan hanya selingkuhan saja, tetapi juga pihak keluarga. Pihak ketiga seringkali juga menjadi penyebab perceraian suami istri. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan kita dan pasangan dalam membentuk rumah tangga. Sepakati bersama bahwa semua persoalan rumah tangga akan diselesaikan berdua tanpa pihak ketiga yang akan mengacaukan hubungan suami istri.

Ketika sudah merencanakan untuk menikah, pasangan biasanya akan mengalami beberapa hal yang akan membuat hubungan sedikit menjadi tegang. Hal ini wajar, karena kita sedang menjalani proses penyesuaian untuk menyatukan dua kepala dan keluarga yang berbeda, namun segala kesulitan itu tidak perlu menjadi hal yang besar jika masing – masing sudah merasa mantap untuk melangkah ke jenjang berikutnya seumur hidup.

You may also like