Home » Cinta » Pacaran » 17 Tips Pacaran Awet Jarak Jauh dan Dekat Sampai Menikah

17 Tips Pacaran Awet Jarak Jauh dan Dekat Sampai Menikah

by Yulia Melani

Tips pacaran awet sampai menikah dapat dilakukan oleh siapa saja asal memiliki komitmen tinggi bersama pasangannya. Setiap pasangan pasti memiliki keinginan untuk tetap bersama dalam waktu yang lama, bahkan sampai maut memisahkan. Namun kenyataannya, seringkali keinginan kita tidak terwujud dengan mulus. Tidak jarang pula salah satu pihak menuduh mantan kekasihnya hanya membuat janji kosong. Padahal, hancurnya suatu hubungan juga bisa disebabkan oleh berbagai konflik eksternal. Oleh karena itu kita penting mengetahui apa sih penyebab putusnya hubungan cinta seseorang, berikut daftarnya :

1. Karakter Pasangan yang Tidak Konsisten

Seringkali inilah akibat paling utama yang menyebabkan putusnya hubungan di tengah jalan. Ketika pendekatan pertama, kita menganggap calon pasangan inilah yang terbaik dan membuat kita ingin menjalani hubungan yang lebih serius. Segala sikapnya yang manis membuat kita makin jatuh cinta dan berhasil mendapatkan hati untuk menjalani hubungan.

Namun sewaktu melalui masa krisis (3-5 bulan), terasa ada yang berubah dari sikap pasangan kita. Sikapnya yang semula sangat baik dan mengesankan, berubah 180 derajat menjadi manja atau temperamen. Maka, imajinasi kita mengenai hubungan yang indah perlahan berkurang dan lama-lama akan sampai pada waktu di mana kita akan lelah dan memilih untuk berhenti melanjutkan hubungan.

2. Hubungan Tidak Direstui Orangtua

Tetapi, meskipun kita dan pasangan kita sudah melakukan yang terbaik, terkadang ada sesuatu yang membuat orangtua kita tidak menyukai kehadiran pasangan. Biasanya, orangtua memiliki kriteria tersendiri bagi pasangan hidup anak mereka. Apabila ada ketidakcocokan, cenderung sikap orangtua berubah tidak menyenangkan ketika bertemu dengan pasangan kita. Kriteria ini biasanya berkisar pada hal ekonomi, status sosial, agama, dan usia.

Tidak banyak yang bisa kita lakukan apabila orangtua tidak merestui hubungan. Konflik keluarga yang membebani salah satu pihak akhirnya mengakibatkan keputusan untuk menyelesaikan hubungan pacaran di tengah jalan.

3. Kehadiran “Orang Ketiga”

Konflik ini dapat dikatakan yang paling banyak menjadi ‘virus’ hubungan pacaran. Ketika seseorang telah menaruh curiga pada pasangannya, akan terjadi masalah perasaan yang berlarut-larut. Pasangan akan menjadi lebih cerewet, mengganggu, dan banyak melarang. Ketidaknyamanan ini perlahan-lahan meregangkan ikatan cinta yang telah tumbuh.

Dan pada saat terbukti benar bahwa pasangan telah berselingkuh, Anda tidak akan segan-segan memberontak dan meminta pertanggungjawaban atas hati yang hancur. Segera setelah hubungan tidak dapat diperbaiki lagi, Anda akan lebih memilih meninggalkan sang kekasih.

4. Adanya Kesibukan yang Berkenaan dengan Masa Depan

Kita tidak akan pernah bisa menerka jalan kehidupan ini. Jika saat ini Anda memiliki pasangan yang sedang bekerja, akan ada kemungkinan pasangan Anda tiba-tiba harus pergi meninggalkan Anda untuk mengejar cita-citanya. Meskipun beberapa pasangan memilih untuk melakukan hubungan jarak jauh, namun ada juga sebagian yang memilih untuk putus hubungan karena tidak kuat melakukan hubungan LDR.

5. Tidak Kuat Melakukan Hubungan Jarak Jauh (LDR)

Beberapa pasangan yang memilih untuk melakukan hubungan jarak jauh, dituntut untuk mempunyai mental yang kuat dan rasa saling percaya. Jika tidak, maka kejenuhan akan cepat datang dan merusak hubungan Anda.

Dalam jarak yang jauh, banyak kemungkinan buruk yang bisa mengincar kapan saja. Seperti dalam poin ketiga yang telah dibahas, dalam hubungan ini konflik itu akan jauh lebih mudah menyerang karena sempitnya pengawasan dari pasangan kita.

6. Kejenuhan Akibat Kurangnya Komunikasi DUA ARAH

Ketika sepasang kekasih telah melalui hubungan selama 1-2 tahun, maka akan muncul perasaan jenuh dengan kehidupan yang monoton. Rasa “manis” dan “geli” dari masa-masa awal akan perlahan berkurang dan digantikan dengan keseriusan. Pasangan yang tidak dapat mengatasi rasa jenuhnya akan memilih untuk merasakan “manis” dari “madu lain”. Kejenuhan yang tidak bisa ditahan akan menyebabkan hubungan semakin kendur dan mengakibatkan putus hubungan.

7. Hamil di Luar Nikah

Peristiwa ini memang peristiwa yang paling tabu dan dihindari siapapun. Sejak awal membina hubungan, pasangan akan saling berkomitmen untuk menjaga satu sama lain. Namun Anda harus berhati-hati dengan nafsu. Iblis akan masuk dalam kesempatan sekecil apapun. Pasangan yang tidak bisa memegang kendali nafsunya akan jatuh dalam dosa zinah.

Lalu, di luar dugaan dan harapan, sang wanita akan hamil akibat perbuatan gelap yang pernah dilakukan. Para pria yang merasa tidak sanggup bertanggungjawab akan memilih untuk lari meninggalkan kekasihnya. Kejadian ini adalah yang paling menyakitkan bagi si wanita. Hal ini tidak dapat diatasi selain dicegah.

Tips Pacaran Awet Jarak Jauh dan Dekat Sampai Menikah

Tips cara pacaran awet jarak jauh sampai menikah dapat anda terapkan dengan mudah. Dari konflik-konflik di atas, banyak hal-hal yang dapat mencegah kerusakan hubungan Anda dan pasangan Anda. Berikut kami berikan tips agar hubungan Anda bisa langgeng.

  1. Menentukan Yang Terbaik Sebelum Memilih

Jauh waktu sebelum Anda memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran, Anda harus mempertimbangkan dengan sangat hati-hati keputusan tersebut. Keputusan yang benar atau salah – keduanya harus dijalani dengan pertanggungjawaban. Jangan pernah membutakan mata Anda saat memilih pasangan. Anda harus mengamati secara total bagaimana karakteristiknya, dan apakah nanti Anda bisa menerima kekurangannya dalam jangka panjang.

  1. Saling Menjaga Komitmen

Setelah menentukan pilihan yang menurut Anda itu yang terbaik, jangan lupa membangun komitmen pertama kali. Setiap hari seiring berjalannya hubungan Anda, komitmen tidak boleh diabaikan tetapi justru dipupuk dan terus dijaga. Jika Anda berkomitmen untuk tidak berselingkuh, maka janganlah sekali-kali Anda mendekati lawan jenis yang lain. Jika Anda berkomitmen untuk berpacaran sampai menikah, maka Anda harus menghalau segala masalah dengan jalan musyawarah dengan pasangan Anda.

  1. Menerima Kekurangannya

Semua orang memiliki kekurangan, baik Anda maupun pasangan Anda. Dalam suatu hubungan, kita tidak boleh memiliki perasaan egois. Apabila pasangan Anda bisa menerima semua kekurangan Anda, mengapa Anda tidak mau menerima kekurangannya? Lagipula, seperti yang telah disebutkan dalam poin paling PERTAMA, Anda memang sudah seharusnya mempertimbangkan dengan baik ketika hendak memulai suatu hubungan. Jangan pernah berjanji jika Anda tidak bisa menepatinya.

  1. Berbicara daripada “Putus”

Ketika Anda merasa pasangan Anda berubah, atau menyembunyikan sesuatu, ajaklah dia untuk berbicara. Carilah waktu yang tepat ketika ingin mengutarakan perasaan Anda. Dalam momen tersebut, Anda HARUS menceritakan semua keluh kesah Anda terhadap pasangan. Sesuatu yang dipendam malah akan mengakibatkan kecurigaan berkepanjangan dan rusaknya hubungan.

ANDA HARUS INGAT! Setiap hubungan pasti pernah mengalami konflik – dan itu adalah hal paling wajar yang ada di setiap hubungan. Justru Anda harus berhati-hati jika dalam hubungan Anda tidak pernah mengalami konflik. Dapat dipastikan ada sesuatu yang disembunyikan sehingga menyebabkan pasangan mengabaikan kekurangan Anda demi mendapatkan “sesuatu” yang diinginkannya.

  1. Menjadi Pendengar Yang Baik

Hubungan harus memiliki komunikasi dua arah. Sebaliknya, komunikasi satu arah yang hanya bersifat memerintah akan menyebabkan hubungan Anda tidak bisa koheren. Selain berbicara, Anda juga harus mendengarkan keluh kesah pasangan Anda; juga Anda tidak boleh menyangkal dan menganggap diri paling benar. Dengan komunikasi dua arah, Anda dan pasangan bisa saling tahu kelemahan masing-masing dan bersama-sama memperbaiki hubungan yang merenggang.

  1. Bukan Take-and-Give tetapi Give-and-Give

Ini memang usaha yang agak sulit dilakukan. Ketika seseorang memberikan sesuatu, berusahalah untuk memberikan yang lain. “Memberi lebih baik daripada Menerima”. Inilah kunci utama dalam suatu hubungan yang awet. Jangan sibuk berpikir “Apa yang telah pasangan saya lakukan untuk kebahagiaan saya?” tetapi mulailah berpikir “Apa yang telah saya lakukan untuk kebahagiaan pasangan saya?”

  1. Jangan Terlalu Sering Mengumbar Keromantisan

Mungkin sekilas terdengar janggal di telinga Anda. Tapi itu benar. Semakin sering Anda mengumbar keromantisan Anda dengan pasangan Anda, tanpa disadari Anda telah mengeksploitasi segala kemanisan dalam hubungan Anda. Anda tidak akan pernah puas jika pasangan belum melakukan hal yang lebih romantis daripada yang sudah disebarkan di depan umum. Hal ini bisa menyebabkan rasa bosan yang membuat hubungan Anda lama-lama terasa hambar.

  1. Jangan Terlalu Sering Bertemu

Hampir sama halnya seperti poin ketujuh, jika Anda terlalu sering bertemu setiap hari, setiap detik, rasa rindu itu akan terpuaskan dan berkurang semakin hari. Anda tidak akan menemukan kerinduan yang sama sejak pertama kali pacaran. Anda dan pasangan harus memiliki sesuatu yang esensial agar hubungan tetap terasa manis dan tidak membosankan.

  1. Melakukan Hal-Hal (Positif) Agar Pacaran Tidak Membosankan

Cara pacaran awet sampai nikah dan punya anak selanjutnya adalah melakukan hal positif. Namun, seberapa keras pun Anda menghindari rasa bosan, pasti akan datang waktunya hubungan Anda mencapai titik jenuh. Pada waktu seperti ini, lekaslah memikirkan sesuatu yang menyenangkan, unik, dan tidak terlupakan. Lakukanlah hal-hal yang positif bersama seperti memanjat gunung, mengunjungi panti asuhan, membagi makanan bagi fakir miskin, membuat kue bersama, dll. Kegiatan-kegiatan ini dapat membuat hubungan Anda terasa hidup kembali.

  1. Saling Percaya Satu Sama Lain

Memang hubungan itu menuntut rasa saling percaya. Jika Anda tidak percaya bahwa pasangan Anda itu setia, maka akan terpatri di pikiran Anda bahwa Anda sedang dikhianati. Perasaan semacam ini sangat berpengaruh buruk bagi hubungan.

  1. Jangan Mencari Hubungan “Spesial” dengan Orang Lain

Dan apabila kita sudah mendapatkan rasa percaya dari pasangan kita, jangan pernah mengkhianati kepercayaan itu. Ketika Anda sudah berpacaran, Anda sudah TIDAK BOLEH menjalin hubungan khusus dengan lawan jenis lainnya. Meskipun Anda merasa tidak terjadi apa-apa, Anda tidak tahu apa yang dirasakan orang lain. Dan perasaan selalu berasal dari “hubungan khusus” yang bertumbuh menjadi percintaan.

  1. Mendasarkan Hubungan Pada Tuhan

Selain 11 poin lain yang telah dijelaskan di atas, bagian ini adalah yang terpenting. Ingatlah bahwa kemampuan manusia adalah terbatas. Jika kita tidak meminta bimbingan Tuhan untuk menjaga hubungan kita, sulit mendapatkan hubungan langgeng yang kita inginkan. Berdoalah bersama dengan pasangan Anda agar Tuhan merestui hubungan Anda dan melindungi ikatan cinta Anda dan pasangan Anda dalam naungan Tuhan.

Mengenai cinta lainnya

Itulah tadi tips-tips menjaga hubungan agar tetap awet. Semoga tips ini bisa membantu!

You may also like