Home » Kehidupan » 7 Penyebab Anak Suka Melawan Orang Tua

7 Penyebab Anak Suka Melawan Orang Tua

by Dio Pratama

Memasuki usia remaja, anak-anak mulai memiliki pandangan maupun pendapat yang berbeda akan banyak hal. Pada fase pubertas ini sifatnya pun biasanya berubah, tak sedikit yang mulai berani melawan orang tua.

Anak yang melawan orang tua terkadang sulit untuk dikendalikan. Merasa pendapat mereka adalah yang paling benar, anak pun melawan perintah dan nasihat orang tua.

Perubahan sikap ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Salah ambil tindakan, bukan tidak mungkin anak-anak malah makin memberontak dan membangkang.

Sebenarnya apa sih penyebab anak suka melawan orang tua? Agar Anda tahu bagaimana cara menghadapinya dengan tepat, simak beberapa di antaranya berikut ini!

1. Kurangnya komunikasi

Ada banyak alasan mengapa anak melawan orang tua, yang paling sering terjadi adalah karena komunikasi yang kurang tepat. Akibatnya, pertengkaran antara orang tua dan anak pun terjadi karena tidak adanya kedekatan secara emosional antara keduanya.

Komunikasi yang kurang tepat bisa dilihat dari pemilihan kata dan intonasinya. Topik yang tidak nyambung karena perbedaan generasi pun membuat komunikasi tidak berjalan lancar. Pada banyak kasus, orang tua yang selalu merasa benar akan mulai menyalahkan anak mereka jika ada pendapat yang berlawanan.

Hal-hal seperti inilah yang menjadi penyebab anak suka melawan orang tua. Dalam setiap perbincangan, anak akan menunjukkan perlawanan. Orang tua pun tidak mau mengalah dan ngorot dengan pendiriannya.

2. Anak selalu dimanjakan 

Setiap orang tua punya cara tersendiri dalam mendidik anak mereka. Ada yang bersikap tegas agar anak menjadi pribadi yang disiplin, ada pula yang cenderung memanjakan.

Memanjakan anak tentu tidak salah, namun jika berlebihan maka akan berdampak buruk. Ketika setiap keinginan anak selalu dipenuhi oleh orang tuanya, tanpa disadari anak pun jadi tidak terbiasa dengan penolakan. Padahal tak semua keinginan mereka harus dituruti, lho.

Akibatnya, saat orang tua tidak mau mengabulkan keinginannya, anak pun akan menunjukkan sikap agresif seperti melawan. Ini merupakan bentuk protes anak kepada orang tua yang tidak mau menuruti keinginannya.

Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana cara memanjakan anak dengan baik. Orang tua harus memilah dan memilih mana keinginan anak yang harus mereka penuhi maupun yang tidak.

3. Orang tua terlalu memaksa

Ingin yang terbaik untuk anaknya seringkali menimbulkan sifat otoriter pada orang tua. Mereka seringkali memaksa anak untuk mematuhi semua perintah dan menghindari hal-hal yang tidak mereka harapkan. Meski tujuannya baik, orang tua yang otoriter tidak dibenarkan.

Selalu memaksa anak mengikuti keinginan orang tua lantas membuat anak tertekan dan stress. Saat sudah tidak bisa lagi menahannya, anak pun pada akhirnya akan melawan perkataan orang tua.

Cara mendidik yang salah ini bukannya menciptakan anak yang penurut, malah membuat mereka jadi pembangkang. Resiko terburuknya, anak bisa saja terjerumus ke dalam kenakalan remaja karena merasa orang tua tidak bisa mendengarkan isi hati mereka.

4. Faktor lingkungan

Alasan anak remaja melawan orang tua tak melulu karena cara didik. Faktor lingkungan juga punya andil dalam membentuk kepribadian anak. Berada di lingkungan yang kurang baik bukan mustahil membuat anak yang tadinya penurut malah jadi pemberontak.

Lingkungan sekolah, misalnya. Ketika ada teman anak yang terbiasa melawan orang tua mereka, anak pun bisa saja meniru tindakan tersebut karena merasa yang temannya lakukan adalah benar.

Anak yang sudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya untuk melakukan hal yang tidak baik biasanya akan mencari pembenaran dari sikapnya tersebut.

Jadi, sangat penting untuk sesekali memantau bagaimana anak beraktivitas di lingkungan sosial maupun rumahnya agar Anda tahu mana teman yang memberi pengaruh baik dan mana teman yang malah memberi pengaruh buruk pada perkembangan anak.

5. Merasa orang tuanya pilih kasih

Pada rentan usia tertentu, anak bisa sangat memberontak. Jika tak ada masalah dengan lingkungan sosial maupun cara didik orang tua, bisa jadi penyebab anak melawan orang tua karena ia merasa kasih sayangnya yang ia dapatkan tak sebanding dengan saudara kandungnya.

Ya, kadang kala orang tua bisa bersikap pilih kasih. Perbedaan perlakuan ini kemudian menyebabkan anak merasa jika mereka tidak mendapatkan kasih sayang sepenuhnya.

Pada akhirnya, muncul sifat iri hati. Ketika saudara kandungnya lebih diprioritaskan, anak menjadi mudah marah dan melawan orang tuanya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memiliki kepekaan terhadap setiap anak mereka, jangan memihak dan membanding-bandingkan antara satu dengan yang lainnya.

6. Efek broken home

Berada dalam keluarga yang tak harmonis atau broken home memberi dampak psikologis pada anak. Tak jarang, mereka jadi mudah marah, suka melawan, dan membangkang.

Sifat anak broken home seperti ini muncul karena kurangnya kasih sayang yang mereka dapatkan dari orang tua. Tak hanya itu, pertengkaran yang orang tuanya lakukan juga punya andil besar yang pada akhirnya membuat anak-anak mengikuti perilaku mereka.

Anak yang suka melawan cenderung tempramental karena tekanan yang ia alami, bisa karena terus-menerus menyaksikan orang tuanya adu cekcok hingga hubungan dengan saudara kandung yang tidak rukun.

7. Kecanduan

Anak-anak yang sedang berada di fase pubertas sangat mudah dipengaruhi. Tak jarang banyak dari mereka yang terjerumus ke dalam hal buruk seperti kecanduan rokok, alkohol, hingga narkoba.

Pada titik ini, anak jadi sangat sulit untuk dikontrol. Ketika ia tidak bisa memenuhi kecanduan yang dialaminya, anak akan bersikap agresif dengan melawan orang tua mereka.

Sikap buruk seperti ini akan terus ditunjukkan hingga akhirnya keinginan mereka dipenuhi. Bukan mustahil, anak pun jadi berani mengancam orang tua. Jika tidak ditangani dengan baik, anak bisa melakukan hal-hal yang lebih ekstrim lagi

Itulah 7 penyebab anak suka melawan orang tua yang paling sering terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kurangnya kasih sayang hingga lingkungan yang tidak baik. Agar tak menjadi kebiasaan, penting bagi para orang tua untuk mengetahui cara mengatasi perilaku seperti ini. Semoga bermanfaat.

You may also like