Home » Kehidupan » Perbuatan Salah » Inilah 9 Penyebab Seseorang Menjadi Tempramental yang Sering Terjadi

Inilah 9 Penyebab Seseorang Menjadi Tempramental yang Sering Terjadi

by Elang Hendy Subrata

Temperamental merupakan suatu kondisi kejiwaan seseorang yang mudah berubah emosinya. Ketika kondisi ini berlangsung, sseorang tersebut akan mudah marah, tersinggung, dan juga kesal. Selain dapat menyebabkan perasaan yang tidak nyaman, temperamental juga sangat berpengaruh terhadap buruknya suasana disekitar orang tersebut.

Hal semacam ini tentunya disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi temperamental adalah sebagai berikut.

1. Depresi

Faktor yang pertama adalah depresi. Depresi terjadi karena perasaan malu, bersalah, dan juga gelisah yang diterima seseorang. Selain itu, Depresi yang berlebihan juga sangat buruk pada tubuh. Apalagi jika dia tidak menemukan cara untuk mengatasi depresi tersebut, maka tingkat depresinya akan lebih parah lagi.

2. Tidak mendapatkan kasih sayang saat anak-anak

Sebagian anak ada yang sudah ditinggalkan oleh orang tuanya sejak bayi. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah orang tua yang sibuk bekerja. Pada akhirnya, sang anak akan lebih banyak bermain dan menikmati masa kecilnya dengan nenek, asisten rumah tangga, atau orang terdekat keluarganya. Anak yang jauh dari kasih sayang orang tua akan lebih rentan saat dewasa nanti. Sebab, anak yang tidak mendapatkan kasih sayang sejak kecil akan menjadi sosok yang temperamen pada saat dewasa.

3. Terlalu memanjakan ketika masa anak-anak

Berbeda dengan poin kedua. Pada poin ketiga ini, sang anak terlalu mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Saking terlalu dapat perhatian, anak tersebut malah mendapatkan kemanjaan dari orang tuanya. Hal tersebut juga tidak baik sebab hal tersebut akan membuat anak menjadi terlena dan menjadi bos untuk orang tuanya. Apapun keinginan sang anak harus dituruti. Jika terus seperti itu, saat dewasa nanti anak akan semakin terbentuk menjadi anak yang manja.

4. Broken Home

Ketika sebuah keluarga lebih banyak diisi oleh cekcok, pertengkaran, dan hal-hal negatif lainnya, maka korban yang paling menderita adalah anak. Seorang anak masih belum stabil perkembangan mentalnya. Jika hari-harinya lebih banyak diisi oleh hal-hal yang positif, maka perkembangan mentalnya pun akan positif juga. Begitu juga sebaliknya, jika diisi oleh hal-hal negatif, maka anak pun akan berkembang ke arah negatif. Oleh sebab itu, dampak broken home terhadap anak mempunyai sifat yang temperamental sampai dia dewasa.

5. Pengaruh lingkungan

Lingkungan memang dapat memengaruhi sikap seseorang. Contohnya saja, ketika seseorang tidak pernah merokok namun di lingkungannya semua orang perokok, maka dia bisa ikut-ikutan merokok. Begitu juga dengan orang yang tempermental. Apabila dia lebih sering berteman atau dekat dengan orang-orang yang bertemperamen tinggi, dia pun akan terbawa lingkungannya tersebut. Awalnya memang tidak akan langsung mengubah seseorang, akan tetapi jika dibiarkan berlarut-larut, maka dia pun akan mengalaminya juga.

6. Didikan orang tua

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sikap seseorang sangat terpengaruh oleh dua faktor yakni keluarga dan lingkungan. Jika lingkungan sudah dibahas sebelumnya, maka sekarang adalah faktor didikan orang tua. Pendidikan keluarga terhadap anak sangatlah berpengaruh terhadap sikapnya pada saat dewasa nanti. Ketika anak-anak didik dengan keras, disiplin yang tinggi, serta selalu mengucapkan kata-kata dengan keras, maka anak tersebut akan terbentuk temperamentalnya sampai dewasa nanti.

7. Pengaruh obat-obatan

Obat-obatan yang dikonsumsi juga dapat memengaruhi tingkat emosi seseorang. Contohnya saja, ketika seseorang mengonsumsi obat-obat yang tidak sesuai takaran atau juga obat-obatan terlarang, maka dia tidak dapat mengontrol emosinya. Sebab kandungan di dalam obat tersebut merangsang hormon yang ada di dalam tubuh manusia sehingga hal tersebut juga berpengaruh terhadap kontrol emosi seseorang.

8. Turunan dari orang tua

Sifat orang tua ternyata dapat menurun kepada anaknya. Contohnya saja, jika bapaknya atau ibunya pendiam, maka salah satu anaknya pasti ada yang pendiam juga. Begitu juga dengan temperamental ini, bisa jadi sifat ini merupakan turunan dari bapak atau ibunya. Jika sudah seperti ini, agak susah untuk cara merubah kepribadiannya.

9. Korban penindasan

Korban penindasan atau sering disebut sebagai bullying juga dapat memengaruhi mental seseorang. Ada dua tipe korban bullying, Pertama, korban akan menjadi depresi yang sangat akut bahkan puncaknya dia bisa melakukan bunuh diri. Kedua, korban akan melawan bullying itu dan dia tidak segan-segan akan melakukan tindakan kekerasan. Nah, Korban bullying ini tingkat temperamentalnya tidak stabil dan muncul secara tiba-tiba. Bahkan jika tidak ditangani secara serius, korban bullying ini dapat mencapai tingkat ke psikopat.

Inilah Penyebab seseorang menjadi temperamental yang sering terjadi. Dilihat dari penyebabnya, temperamental seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaannya. Maka dari itu, kalau kamu memiliki pasangan yang seperti itu, cobalah bantu cara untuk menahan emosi, dan cara menghilangkan rasa marah. Jika kamu berhasil melakukannya, maka kehidupan pasanganmu dapat menjadi lebih tenang dan juga damai. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu semua.

You may also like