Kita tahu bahwa manusia memiliki sifat yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki dan apa yang telah di dapatkan. Selalu ada alasan yang membuat diri ini merasa tidak puas setelah mendapatkan apa yang diinginkan atau setelah sampai pada suatu tujuan. Kenapa bisa demikian? Ternyata sifat manusia yang tidak pernah puas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab manusia selalu haus akan kepuasan.
- Tidak mau bersyukur.
Faktor utama yang menyebabkan manusia tidak pernah merasa puas adalah kurangnya rasa syukur terhadap apa yang telah didapat dan dimiliki. Juga selalu lupa untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat hidup yang telah diberikan. Terkadang manusia juga tidak mau bersyukur dalam kehidupannya meski ia telah hidup dengan layak dan serba berkecukupan.
Itulah mengapa manusia selalu terjebak dalam ketidakpuasan. Kurang bersyukur juga menjadi faktor penyebab rumah tangga tidak berkah yang menjadikan rumah tangga tidak bahagia.
- Selalu melirik keberuntungan orang lain.
Sering kali kita melirik keberuntungan dalam hidup orang lain dan berkata ‘beruntungnya dia..’ tanpa mengetahui apa yang ada dibalik keberuntungan dan kenikmatan yang ia dapatkan. Padahal mungkin saja ia beruntung dalam bidang tertentu, namun ia tidak beruntung dalam hal lain yang saat ini kita miliki. Jadi mulailah untuk berhenti menghitung keberuntungan orang lain.
- Masih menyimpan sifat iri dan dengki.
Sifat iri dan dengki merupakan penyakit hati yang menjerumuskan kita pada sifat yang tidak pernah puas. Iri dan dengki melihat apa yang dimiliki orang lain ini harus dihilangkan agar kita bisa bersyukur dengan kehidupan kita sendiri. Seperti yang kita ketahui, kedua sifat ini akan membuat manusia tidak ingin kalah dari orang orang lain. Ia tidak akan merasa puas sebelum bisa mendapatkan apa yang dimiliki oleh orang lain. Hilangkan sifat yang tidak baik ini dengan cara menjadi orang sabar dan rendah hati.
- Rasa persaingan dalam diri.
Persaingan juga menjadi faktor penyebab sifat manusia yang tidak pernah puas. Persaingan terus mendorong manusia untuk tidak mau kalah dengan orang lain. Ia menjadikan orang lain sebagai acuan yang harus ia kalahkan. Sayangnya, orang yang memiliki kelebihan itu selalu ada dan tidak akan pernah habis.
Pernah dengar istilah ‘Di atas langit, masih ada langit?’ Sekeras apa pun kita berusaha mengalahkan orang lain agar bisa puas, masih ada banyak orang lain dengan kelebihannya yang membuat diri kita tak juga kunjung merasa puas. Permasalahan ini bisa diatasi dengan cara berdamai dengan diri sendiri.
- Pengaruh lingkungan sosial.
Lingkungan sosial berperan banyak dalam mempengaruhi kehidupan manusia. Juga dalam mempengaruhi rasa ketidakpuasan yang dimiliki manusia. Kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi harta membuat manusia terus menerus berusaha keras untuk mencapai pada titik kenyamanan.
Namun hanya bersifat sementara, setelah berada pada titik kenyamanan yang satu, ia menjadi merasa tidak puas karena masih banyak titik lain yang harus ia gapai untuk memenuhi rasa puasnya dan begitulah seterusnya. Mengatasi pengaruh buruk lingkungan bisa diatasi dengan cara menjadi orang sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.
- Standar kehidupan dan kebahagiaan yang tinggi.
Maksudnya ialah ia selalu melihat kehidupan orang lain yang berada pada level di atas mereka. Ia menjadikan kehidupan orang lain yang berada diatas mereka sebagai standar hidup bahagia. Sehingga ia tak sadar dan tak juga merasa puas dengan kehidupannya yang sudah berkecukupan dan penuh kenyamanan.
Hal ini juga terjadi karena ia tidak melihat ke bawah dimana masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung dirinya saat ini dalam hidup. Berapa banyak orang yang merasakan kerasnya hidup dan terjebak dalam kesusahan. Padahal cara membahagiakan diri sendiri itu tidak sulit, cukup dengan banyak bersyukur dalam hidup.
- Berambisi tinggi.
Seorang yang ambius dikenal sebagai orang yang memiliki peluang sukses dalam berbagai bidang yang ia tekuni. Ia tidak akan mudah menyerah dalam mencapai tujuannya. Sayangnya, sifat ambisius ini juga mempengaruhi tingkat kepuasaan seseorang dalam hidupnya. Ambisinya tidak pernah habis dan selalu mencari kepuasaan dari berbagai arah.
Itulah 7 hal yang menjadi penyebab dan mempengaruhi sifat manusia yang tidak pernah puas dalam hidup. Bahkan demi memenuhi hasratnya untuk mendapat kepuasan dalam diri, ada orang yang rela mengambil jalan pintas dengan berbagai cara, termasuk merugikan dan menjatuhkan orang lain dengan cara yang tidak benar. Itulah adalah ciri-ciri orang licik yang perlu diwaspadai karena cukup banyak terjadi dalam dunia kerja. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan yang diambil oleh orang yang menginginkan kepuasan hidup.