Home » Kehidupan » Keluarga » Merasa Rumah Tangga Tidak Bahagia? Berikut 10 Ciri cirinya

Merasa Rumah Tangga Tidak Bahagia? Berikut 10 Ciri cirinya

by Elang Hendy Subrata

Kehidupan rumah tangga jika diibaratkan seperti sedang mengendarai sebuah kendaran (bisa motor, mobil, dan kendaraan lainnya). Pada saat membeli kendaraan tersebut pertama kali, pasti akan merasakan kegirangan yang luar biasa. Orang tersebut akan sangat menyayangi kendaraan tersebut karena memang masih baru dan kecintaannya masih besar. Akan tetapi seiring dengan bertambahnya umur, kendaraan tersebut juga mulai dimakan usia. Mesin yang sudah usang, beberapa onderdil yang juga sudah tidak sebagus pertama kali beli. Belum ditambah dengan faktor luar seperti cuaca dan kondisi jalan.

Nah, kehidupan pernikahan pun juga sama seperti itu. Pasangan yang benar-benar tulus akan sebuah cinta atau tidak adalah pada saat menjalani pernikahan tersebut. Oleh karena itu tidak heran penyebab rumah tangga tak bahagia selalu terjadi pada saat usia pernikahan baru seumur jagung. Sebab di usia itulah ujian pernikahan terjadi. Lalu seperti apa tanda-tanda permasalahan rumah tangga itu ? Berikut ciri rumah tangga tidak bahagia.

     1. Sering debat meskipun sepele

Perdebatan merupakan hal yang wajar terjadi di dalam kehidupan. Begitu juga di dalam kehidupan rumah tangga. Akan tetapi, jika setiap hari sebuah keluarga selalu berdebat mengenai hal-hal yang sepele dan tidak ada yang ingin mengalah, maka itu sudah tidak baik dan merupakan penyebab rumah tangga sering cekcok . Sikap yang mempertahankan ego masing-masing tidak akan mendapatkan jalan keluar dari masalah. Justru sebaliknya hal tersebut malah akan menimbulkan masalah baru.

    2. Sudah tidak ada saling menghormati

Ketika pasangan sudah menikah, biasanya akan ada panggilan khusus baik itu untuk suami dan juga istri. Bisa itu “Papah-Mamah”, “Ibu-Bapak”, “Bunda-Ayah”, dan bahkan panggilan nama masing-masing juga ada. Apabila suami dan istri sudah tidak mau menyapa dengan kata-kata yang sopan bahkan cenderung kasar pada pasangannya masing-masing, maka iu bisa jadi pertanda ada masalah serius di dalam rumah tangganya.

     3. Jarang berkomunikasi

Komunikasi adalah kunci di dalam sebuah hubungan. Baik itu pada saat pacaran ataupun setelah berkeluarga, langgeng atau tidaknya hubungan itu tergantung seberapa intens komunikasinya. Jika sebuah keluarga sudah jarang berkomunikasi dan lebih sering berjalan masing-masing, Maka bisa dipastikan mereka hanya menunggu waktu saja untuk kehancuran rumah tangganya.

    4. Saling menjaga kerahasiaan masing-masing

Sebuah keluarga harusnya sudah tidak ada lagi saling rahasia. Sebab, apapun yang dilakukan baik oleh pihak suami maupun pihak istri harus ada saling izin agar tidak menimbulkan rasa curiga. Nah, jika suami dan istri jutru malah sering tertutup dan tidak memberitahukan urusannya masing-masing. Hal semacam itu bisa jadi ciri-ciri suami selingkuh dan juga ciri-ciri istri selingkuh. Akibatnya, pernikahan mereka pun akan cepat goyah.

     5. Tidak ada waktu untuk keluarga

Waktu di akhir pekan harusnya dimanfaatkan untuk waktu keluarga. Sebab hanya di waktu itu saja keluarga bisa berkumpul dibandingkan hari-hari biasa yang selalu dipenuhi aktivitas untuk mencari nafkah, sekolah, dan lain-lain. Jika sang suami atau istri sudah jarang berkumpul di akhir pekan dan sering memilih untuk keluar dengan banyak alasan, maka ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah tangganya.

     6. Kurang dalam memberikan kasih sayang

Cara agar bisa membahagiakan pasangan salah satunya adalah memberikan kasih sayang padanya. Kasih sayang basa berupa kontak fisik maupun secara batin. Contohnya saja seperti pelukan hangat, ciuman, atau bahkan pujian agar pasangan merasakan kebahagiaan. Akan tetapi, jika sudah tidak ada lagi aktivitas semacam itu, bahkan untuk berpegangan tangan saja sudah tidak pernah, maka itu sudah menjadi bukti kalau sudah tidak ada lagi kebahagiaan.

    7. Selalu merasa kesepian 

Pernahkah kamu melihat seseorang lebih sering melamun dan terlihat sering menghindar dari pasangannya setelah menikah? Jika iya, bisa jadi ada masalah yang mendera rumah tangganya, termasuk kebahagiaan dalam pernikahannya. Orang yang tidak bahagia di dalam pernikahannya akan sangat terlihat dari sikapnya yang selalu merasa kesepian. Padahal jelas-jelas pasangannya sudah ada dan bisa saja dia curahkan isi hatinya, Akan tetapi dia tidak bisa melakukannya dan memilih memendamnya sendiri.

    8. Terjadinya perselingkuhan

Nah, puncak dari ketidakbahagiaan ruamh tangga adalah salah satunya atau bahkan dua-duanya melakukan perselingkuhan. salah satu penyebab terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga  adalah sudah tidak ada kenyamanan dalam keluarganya sehingga dia akan mencari pelampiasan yang bisa membuatnya bahagia.

    9. Sering melampiaskan ke hal-hal negatif

Pelampiasan yang bersifat negatif juga merupakan salah satu tanda tidak bahagianya seseorang termasuk di dalam rumah tangga. Contohnya, Jika dulu dia tidak pernah merokok, sekarang malah sering merokok, mulai mencoba minum-minuman keras, dan juga mengonsumsi obat-obatan terlarang. Awalnya mungkin hanya sebagai pelampiasan saja, akan tetapi malah menjadi kebiasaan yang buruk buat tubuhnya.

    10. Perubahan drastis pada berat badannya

Saat seseorang yang sebelumnya mempunyai berat badan yang biasa saja atau ideal tiba-tiba bertambah besar atau malah bertambah kurus, bisa jadi ada masalah yang menghampirinya dan itu juga bisa jadi berhubungan dengan rumah tangganya. Mengapa bisa terjadi seperti itu? seperti yang sudah dibahas pada poin – poin sebelumnya kalau orang tersebut sedang depersi, maka dia akan melampiaskannya pada sesuatu. Bisa itu makanan yang menyebabkan berat badannya bertambah atau malah ke hal-hal negatif seperti pada poin kesembilan.

Itulah 10 ciri-ciri rumah tangga yang tidak bahagia. Solusi rumah tangga bermasalah ini adalah dengan mengadakan musyawarah antara suami dan istri tersebut atau juga kedua keluarga besar agar permasalahan bisa selesai. lagipula akibat dari masalah ini, anak akan menjadi korban karena kekurangan kasih sayang. Maka dari itu, segeralah untuk memikirkan masa depan anak dibandingkan mempertahankan keegosian orang tuanya. Sebab, kebahagiaan anak juga adalah kebahagiaan orang tua. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semua.

You may also like