Home » Cinta » Pernikahan » 8 Ciri Ciri Pernikahan Tidak Sehat yang Berujung Perceraian

8 Ciri Ciri Pernikahan Tidak Sehat yang Berujung Perceraian

by Elang Hendy Subrata

Pernikahan merupakan sebuah lanjutan kehidupan bagi pasangan yang ingin membangun sebuah rumah tangga. Bisa terus bersama pasangan dalam menikmati suka duka mahligai rumah tangga harus selalu dijalani untuk pasangan yang sudah terikat janji suci.

Maka dari itu, saat sepasang kekasih sudah menyatakan ingin membangun hubungan sebuah keluarga, pastikan dia benar-benar orang yang tepat bagimu. Sebab tidak sedikit ada pasangan yang sudah menikah namun saat dijalani justru lebih banyak hal-hal negatif yang dirasakan dibandingkan dengan hal-hal positif.

Tentunya kamu penasaran kan seperti apa ciri-ciri pernikahan yang tidak sehat itu? Untuk mengetahui jawabannya, berikut ulasannya.

1. Lebih sering bertengkar

Salah satu ciri-ciri pernikahan yang tidak bisa dipertahankan adalah banyaknya pertengkaran yang terjadi antara suami dan istri. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa perselisihan antara suami dan istri pasti terjadi, namun perlu dilihat seberapa sering mereka bertengkar. Jika pertengkaran hanya saat-saat tertentu saja, maka hal itu masih wajar. Akan tetapi, jika pertengkaran justru terjadi setiap saat bahkan hanya karena urusan kecil, maka hal tersebut perlu diperhatikan.

2. Terlalu mengatur

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat akan menikah adalah apakah psangan kita tipikal “bos” atau tidak. Jangan sampai pasangan kita itu memiliki sifat sangat otoriter dan kamu hanya mangut-mangut saja. perlu adanya keseimbangan antara mana yang perlu dikerjakan sendiri dan mana yang perlu dibantu. Jika pasanganmu ternyata lebih dominan dan suka mengatur serta melakukan tindakan kekerasan bila keinginannya tidak terpenuhi. Maka itu juga bisa menjad tanda tidak sehat dalam pernikahanmu.

3. Tidak bertanggung jawab

Nah, salah satu ciri lainnya adalah lepas dari tanggung jawab. Ketika pasangan sudah siap untuk membangun sebuah rumah tangga, maka mereka pun juga harusnya sudah menyadari tanggung jawab masing-masing. Hal yang menjadi masalah saat ini adalah cukup banyak beberapa orang yang sudah menikah namun melalaikan tanggung jawabnya. Contohnya saja, lebih memercayakan pengasuhan anak pada orang lain, tidak memberikan nafkah pada istri dan anak, atau tidak mendidik anak dengan baik. Hal semacam ini juga tidak baik untuk kehidupan pernikahannya.

4. Tidak ada pujian

Ketika kamu sudah melakukan tugas dengan baik, apakah sering mendapatkan pujian dari pasanganmu? Jika tidak, maka sangat disayangkan sekali. Padahal mendapatkan pujian dari pasangan apalagi yang sudah menikah merupakan cara mengungkapkan rasa sayang terhadap pasangan. Selain itu pujian dari pasangan pun dapat meningkatkan tingkat keharmonisan. Sebaliknya, jika tidak ada pujian dari pasangan masing-masing, tingkat keharmonisan pun akan berkurang.

5. Mulai ada kekerasan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa pada saat terjadinya pertengkaran di dalam rumah tangga hal itu biasa terjadi. Akan tetapi, jika pertengkaran tersebut disertai kekerasan, maka hal tersebut pengecualian. Kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan alasan apapun, hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Jika hal tersebut pernah menimpa dirimu, jangan- sungkan-sungkan untuk melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

6. Tidak ada kejujuran

Kebohongan di dalam rumah tangga merupakan salah satu penyebab hubungan renggang. Jika dia berbohong untuk kebaikan bersama, hal tersebut masih bisa diterima. Akan tetapi, jika kebohongan tersebut seperti menutupi sesuatu, maka hal tersebut perlu dipertanyakan. Contohnya saja, ketika pasangan kita bekerja hingga larut malam karena beralasan lembur. Jika hanya sekali-kali, itu tidak terlalu masalah. Namun, ketika pasangan lebih sering keluar dengan alasan lembur bahkan sampai mengambil waktu keluarga, maka hal tersebut perlu dicurigai. Bisa jadi itu merupakan ciri-ciri selingkuh.

7. Tidak ada komunikasi

Hampir sama dengan poin keenam, penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga salah satunya sudah jarang ada komunikasi satu sama lain. Padahal komunikasi yang baik dapat memberikan stimulus yang baik untuk hati dan pikiran manusia. Sebab, manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia tidak terlepas dari manusia yang lain. Bayangkan jika di dalam rumah lebih banyak kesepian dan tidak ada komunikasi sama sekali, bukankah itu menyeramkan?

8. Lebih sering memendam perasaan

Sama halnya dengan poin ketujuh, jika komunikasi sangat jarang dilakukan, maka salah satu dari pasangan tersebut lebih banyak memendam perasaannya. Perlu diketahui bahwa memendam perasaan tidak akan membuat situasi lebih baik. Jika dianalogikan dengan sebuah bom, maka tinggal menunggu waktu saja bom tersebut akan meledak. Sama halnya dengan memendam rasa, jika ada perasaan kesal dan amarah yang sering dipendam, hal itu justru akan berakibat buruk terhadap kesehatannya.

Perlu diperhatikan kembali untuk kamu yang sebentar lagi ingin membangun rumah tangga. Carilah pasangan yang terbaik buatmu. Jadikanlah pernikahanmu itu menjadi ibadah kepada Tuhan. Selain itu perlu juga alasan tepat untuk menikah sebab persiapan sebelum pernikahan tidak hanya secara finansial juga, tapi juga harus siap secara mental agar tercipta keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah.

You may also like