Apa saja kelebihan dan kekurangan childfree? Setelah istilah ini viral dimana-mana, publik pun dibuat penasaran apakah childfree menjadi keputusan yang benar atau malah sebaiknya.
Ya, childfree adalah kondisi dimana pasangan suami istri memilih untuk tidak memiliki anak. Di negara Timur seperti Indonesia, konsep childfree masih menjadi hal yang cukup tabu. Padahal di negara-negara Barat, keputusan seperti sangat lumrah terjadi.
Setiap pasangan punya hak untuk menentukan kapan sebaiknya mereka memiliki anak, atau malah tidak sama sekali. Setelah istilah childfree ramai diperbincangkan, ragam pertanyaan pun muncul seperti apa saja sisi positif dan negatif childfree.
Setiap keputusan tentu punya plus dan minus. Berikut adalah apa saja kelebihan dan kekurangan childfree yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk tidak memiliki keturunan.
Kelebihan Childfree
Gita Savitri adalah salah satu public figure yang secara terang-terangan mengakui jika ia adalah penganut childfree. Keputusan ini pun menimbulkan pro kontra di kalangan netizen. Terlepas dari itu, nyatanya childfree memiliki beberapa kelebihan yang di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Bisa lebih fokus pada diri sendiri dan pasangan
Sebagian besar dari Anda pasti setuju jika tujuan menikah salah satunya adalah untuk memperoleh keturunan. Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah. Ada banyak yang harus dikorbankan, seperti karir dan target hidup.
Ketika memutuskan untuk childfree, beberapa pasangan bisa lebih fokus pada diri sendiri maupun satu sama lain. Tanpa kehadiran anak, bukan berarti rumah tangga tidak harmonis.
Malah, mereka jadi bisa memaknai ikatan pernikahan seutuhnya. Hal ini terjadi karena fokus mereka tidak terbagi dengan anak. Jadi, akan lebih banyak quality time yang bisa dinikmati bersama pasangan.
2. Tidak terbebani soal finansial
Ekonomi adalah topik yang cukup krusial pada banyak aspek di dalam kehidupan kita. Tak jarang, masalah ekonomi pun terjadi pada pasangan suami istri.
Penyebab masalah finansial dalam keluarga pun bermacam-macam, mulai dari kurangnya biaya untuk pendidikan anak hingga kebutuhan yang harus terus dipenuhi tetapi tidak diimbangi dengan pendapatan yang cukup.
Mereka yang memutuskan untuk childfree tentu tak perlu pusing-pusing soal budget yang harus dikeluarkan untuk anak. Ini adalah dampak positif childfree yang akan dirasakan pasangan dengan pendapatan minim.
3. Bebas mengembangkan diri
Menjadi orang tua tentu tanggung jawabnya besar. Selain menyiapkan dana untuk masa depannya yang notabene tidak sedikit, Anda dan pasangan juga harus memberikan parenting yang baik. Parenting yang salah bukan tidak mungkin akan membuat anak kurang kasih sayang.
Kewajiban untuk mengasuh dan mendidik anak pastinya menyita banyak waktu. Bagi para ibu, bukan hal aneh jika mereka harus merelakan kehidupan sosialnya karena harus fokus mengusus anak.
Pasangan yang memilih childfree tak perlu melakukan itu. Tidak memiliki anak membuat mereka bebas mengembangkan diri seperti memperluas lingkungan sosialnya.
4. Tidak menyumbang kepadatan populasi
Tingginya tingkat kelahiran membuat populasi manusia terus meningkat. Tak ayal ini menciptakan kepadatan yang jika tidak dibatasi, maka akan berimbas pada lingkungan dan alam.
Dengan memutuskan childfree, setidaknya kita tidak turut menyumbang kepadatan populasi tersebut. Dengan begitu, akan semakin cepat bagi bumi untuk memulihkan sumber daya alamnya.
Ini adalah efek positif childfree yang tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga lingkungan. Mereka yang peduli terhadap alam, biasanya menjadikan keputusan childfree sebagai pertimbangan besar.
Kekurangan Childfree
Membahas kelebihan dan kekurangan childfree, dampak negatifnya memang lebih banyak ditekankan ketimbang dampak positifnya. Ini dia kekurangan tidak memiliki anak yang harus Anda ketahui.
1. Merasa Kesepian
Tak bisa dipungkiri, kehadiran anak adalah pelengkap dalam keluarga. Tanpa kehadiran seorang anak, bukan mustahil pasangan suami istri akan merasakan hubungan yang membosankan seiring berjalannya waktu.
Rasa kesepian jika tidak diatasi dengan baik maka akan menimbulkan masalah kesehatan seperti depresi yang berkepanjangan.
2. Mendapat pandangan negatif dari masyarakat
Seperti yang sudah Cinta Lia sebutkan di atas, konsep childfree masih cukup tabu di negara-negara Timur, termasuk Indonesia. Jadi, jangan heran jika keputusan untuk childfree menimbulkan banyak pro kontra.
Masyarakat kita belum terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Stigma menikah untuk memiliki anak masih sangat melekat sehingga ketika ada yang berjuang ‘melawan arus’, maka cibiran menjadi konsekuensi yang tak bisa dihindarkan.
Pasangan suami istri yang memilih untuk childfree seringkali dicap buruk oleh lingkungan sekitarnya. Jika mereka belum siap, tentu pandangan negatif masyarakan akan sangat membebani.
3. Garis keturunan terputus
Manusia memang sejatinya harus terus bereproduksi. Meski demikian, childfree tak bisa sepenuhnya dianggap salah, namun tak sepenuhnya benar juga.
Salah satu tujuan menikah adalah untuk memiliki anak agar garis keturunan tidak terputus. Jika sudah begini, tentu akan sulit untuk menentukan siapa yang harus mewarisi kekayaan di masa mendatang.
4. Merasa kurang cocok di dalam suatu kelompok
Menjadi orang tua adalah suatu kebanggaan bagi banyak pasangan. Meski childfree adalah keputusan yang saat ini lumrah dipilih siapa saja, tetap saja rasio pasangan yang memutuskan untuk memiliki anak dan yang tidak, jumlahnya akan lebih banyak yang memiliki anak.
Fakta ini lantas membuat sebagian pasangan childfree mungkin akan merasa kurang cocok ketika berada di dalam suatu kelompok karena pasangan lainnya yang seusia mereka sudah menjalankan perannya sebagai orang tua.
5. Tidak ada yang merawat di usia tua
Seiring bertambahnya usia, kekuatan fisik kita pastinya akan berkurang hingga akhirnya membutuhkan bantuan orang lain. Kesempatan ini bisa digunakan anak berbakti kepada orang tua.
Sayangnya, pasangan childfree tidak memiliki orang yang bisa diandalkan untuk membantu mereka. Tidak hadirnya seorang anak membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan di usia senja.
Ini adalah efek buruk childfree yang mungkin tidak akan dirasakan sekarang, tapi nanti. Pasangan yang memutuskan untuk childfree harus siap dengan konsekuensi seperti ini.
Itulah pro kontra tidak memiliki anak yang menjadi bagian dari kelebihan dan kekurangan childfree. Keputusan ini memiliki efek jangka pendek maupun jangka panjang yang harus dipertimbangkan dengan matang.