Home » Cinta » Pernikahan » Hindari Penyesalan dengan 9 Cara Mengakhiri Pernikahan dengan Baik

Hindari Penyesalan dengan 9 Cara Mengakhiri Pernikahan dengan Baik

by Luwisa Zelnovra

Saat merasa pernikahan tak lagi bahagia karena berbagai permasalahan antara suami dan istri, mengakhirinya banyak menjadi keputusan yang dipilih oleh banyak pasangan. Mengakhiri pernikahan dengan jalan bercerai haruslah dengan memikirkan secara matang lebih dulu. Alangkah baiknya bagi pasangan suami istri untuk mengakhiri pernikahan dengan baik agar semua masalah tuntas. Sementara, penyebab perceraian di Indonesia umumnya disebabkan oleh perselingkuhan, masalah ekonomi hingga masalah ketidakcocokan. Mengakhiri pernikahan dengan baik juga akan berdampak baik bagi anak. Sehingga jelas bagaimana hubungan anak dan orangtua yang telah berpisah nantinya. Berikut adalah cara mengakhiri pernikahan dengan baik yang perlu dipertimbangkan.

1 . Kesiapan Mental untuk Berpisah

Sebelum hubungan suami istri benar-benar berakhir, pastikan suami dan istri sudah benar-benar siap untuk bercerai. Jangan sampai setelah perceraian disetujui malah timbul penyesalan. Pikirkan secara matang setiap perubahan yang terjadi setelah bercerai. Belum lagi salah satunya harus berpisah dengan anak-anak.

2. Sama-Sama Setuju untuk Berpisah

Cara mengakhiri pernikahan dengan baik yang kedua adalah dengan sama-sama setuju untuk berpisah. Dimana pasangan suami dan istri sama-sama tidak merasa keberatan untuk berpisah. Hal ini akan membuat pernikahan bisa diakhiri tanpa permusuhan ataupun keributan. Juga, kalau sudah sama-sama setuju maka tidak ada yang akan merasa tersakiti terlalu dalam.

3. Bicarakan Dulu Hak Asuh Anak

Bagi pasangan yang telah memiliki anak, hak asuh nantinya setelah bercerai haruslah dibicarakan terlebih dahulu karena inilah yang paling penting. Agar nantinya tidak terjadi masalah baru yang saling memperebutkan masalah hak asuh anak. Jika anak telah dewasa, biarkan ia memilih ingin ikut dengan siapa.

Namun jika masih kecil, haruslah dibicarakan dengan baik dan keduanya tetap harus memberikan kasih sayang penuh meski tidak tinggal serumah. Bagaimana pun juga anak masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Umumnya, hak asuh anak dalam perceraian jatuh pada ibu jika selama ini ia merupakan ibu dan istri yang baik.

4. Pikirkan Dampak Setelah Perceraian

Pastinya perubahan besar dalam hidup akan terjadi setelah perceraian. Layaknya akan menjalani kehidupan baru, perceraian akan membuat seseorang merasa kehilangan. Umumnya perasaan ini akan muncul setelah benar-benar berpisah dan tak lagi tinggal serumah. Oleh karena itu cara mengakhiri pernikahan dengan baik adalah dengan memikirkan kembali dampak yang akan terjadi di kemudian hari.

5. Membuat Keputusan Tanpa Campur Tangan Piihak Ketiga

Sebelum memutuskan untuk benar-benar berpisah, sebaiknya masing-masingnya merenungkan lebih dulu masalah ini. Pastikan suami dan istri membuat keputusan untuk berpisah murni karena keinginan sendiri. Tanpa adanya hasutan dari pihak ketiga.

6. Lakukan Konseling

Konseling juga dibutuhkan jika Anda dan pasangan memutuskan untuk mengakhiri pernikahan, baik yang masih ragu untuk berpisah atau yang sudah mantap untuk berpisah. Anda bisa meminta pendapat, saran dan masukan dari konselor tentang seluk beluk perceraian. Dengan konseling, Anda dan pasangan akan mendapat berbagai ilmu dan pandangan yang mungkin saja bisa mengubah keputusan Anda.

7. Tidak Membuat Keputusan dalam Keadaan Emosional

Saat emosi sedang tidak stabil, segala keinginan buruk akan datang dan hal-hal yang seharusnya tidak terjadi bisa saja terlontar atau dilakukan. Umumnya, suami istri berkata pisah saat terlihat permasalahan yang pastinya emosi sedang tidak stabil. Maka dari itu, buatlah keputusan dalam keadaan emosi yang sudah stabil sehingga bisa memikirkannya dengan matang.

8. Jika Anak Dewasa, Dengarkan Pula Keinginan Anak

Anak yang telah beranjak dewasa tentu tidak akan tinggal diam melihat keputusan orang tuanya yang ingin berpisah. Jika bukan karena masalah kekerasan dan hanya karena masalah perbedaan dan ketidakcocokan sebaiknya dengar juga keinginan anak. Tak jarang seorang anak pun juga bisa mengubah keputusan orang tuanya. Anak juga menjadi salah satu alasan suami tidak mau bercerai yang para istri juga harus pahami.

9. Pikirkan Kembali Penyebab Perceraian

Berbagai hal bisa menjadi penyebab perceraian suami istri, apa pun itu, sebaiknya pikirkan kembali. Coba temukan solusi lebih dulu dan pastikan membicarakannya dengan pasangan. Masalah yang tidak disebabkan oleh orang ketiga tentu masih bisa dibicarakan bersama.

Begitulah 8 cara mengakhiri pernikahan dengan baik yang bisa dijadikan pertimbangan. Selanjutnya, simak juga tanda pria ingin mengakhiri hubungan dan tanda-tanda hubungan akan putus. Ada juga tanda pria menyesal memutuskan hubungan pernikahan yang perlu kamu simak.

You may also like