Yang namanya pernikahan dan rumah tangga pasti selalu berhubungan dengan mertua dan tidak bisa dielakkan maupun dipisahkan, karena mertua memiliki peranan sebagai orang tua kita juga yang harus di sayangi dan dihormati, namun kehadiran mertua dama rumah tangga sering dikatakan sebagai penyebab rumah tangga tak bahagia.
Namun banyak ditemukan terjadinya perselisihan, ketidak cocokan dan ketidak akuran antara mertua dan menantu yang akhirnya mengundang pertengkaran dan kekacauan dalam rumah tangga yang menjadi penyebab rumah tangga tidak berkah. Dan disini sudah jelas sang menantu lah yang harus sabar dan banyak mengalah.
Jika keadaan ini terus berlanjut bisa mengarah pada penyebab retaknya rumah tangga, karena adanya rasa tidak bahagia dan tertekan pada salah satu dari mereka akibat sikap dan tindakan mertua yang egois dan terlalu banyak menuntut tanpa bisa mengerti dan memahami keadaan dan kondisi anak dan menantu mereka. Simak cara menghadapi mertua egois berikut ini agar tetap bisa bertahan dan menjaga keutuhan keluarga.
- Harus memiliki kesabaran yang ekstra.
Dalam menghadapi segala permasalahan yang besar maupun kecil dan problematika kehidupan kita selalu dituntut untuk bisa bersikap sabar. Karena dengan memiliki sifat sabar ini kita akan merasa lebih bisa dan lebih tenang dalam menjalani segalanya. Maka dari itu kita harus banyak belajar cara menghadapi masalah dengan sabar agar bisa tetap tabah dalam menjalani semua masalah kehidupan.
- Kenali karakter mertua.
Sebagai menantunya kita harus mengenali dan memahami bagaimana karakter mertua sendiri. Mulai dari hal-hal yang membuatnya senang sampai hal-hal yang membuatnya mulai untuk ikut campur dan bertindak egois.
- Jauhkan tindakan yang dapat memancing mertua untuk ikut serta.
Setelah mengerti dan paham karakter mertua sendiri tentu akan mudah bagi kita untuk membaca setiap situasi yang akan mengundang mertua untuk ikut serta dalam bersikap bahkan menjadi egois. Maka kita bisa menjauhkan segala hal yang bisa memancing timbulnya sikap egois dari mertua.
- Bersikap tertutup kepada mertua.
Jangan terlalu terbuka kepada mertua tentang segala hal, baik tentang diri kita atau keluarga apalagi hal yang akan membuat mertua menjadi egois. Mungkin kita sebagai menantu ingin berbagi segala hal dengan mertua karena mereka adalah orang tua dan keluarga kita juga, memang tidak salah. Namun hal ini tidak bisa dilakukan pada mertua yang memiliki sifat egois.
- Jangan terlalu menghiraukan sikap mertua.
Jika sudah hafal dengan tabiat dan karakter mertua sendiri tidak usah di ambil pusing semua sikap dan tindakan mertua pada kita. Bukannya kita akan menjadi menantu yang jahat, tapi ini demi menjaga hubungan baik dan menghindari terjadinya perselisihan antara mertua dan menantu.
- Ajak suami atau istri untuk hidup terpisah dari mertua.
Jika memungkinkan ajaklah suami / istri untuk hidup mandiri berdua atau bersama keluarga kecil jika telah memiliki anak. Berikan alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh suami, apalagi mertua tidak hidup sendiri dan masih memiliki ipar yang serumah. Lebih baik memisahkan diri demi ketenangan keluarga kecil kita.
Tapi jika mertua hidup sendiri dan pasangan kita meruppakan anak tunggal mungkin hal ini tidak bisa dilakuka mengingat usia mertua yang mungkin sudah berumur dan tidak mungkin ditinggalkan untuk hidup sendiri, maka jalan satu-satunya adalah sabar.
- Bicarakan dengan suami atau istri tentang sikap mertua yang tidak seharusnya.
Tak ada salahnya kita curhat kepada pasangan perihal sikap mertua yang mungkin sudah kelewat batas dan sulit untuk dipendam sendiri. Bukan dengan menjelekkan mertua, tapi dengan mencari jalan keluar dan solusi yang terbaik dengan pasangan kita. Mungkin saja dengan hal ini bisa ditemukan jalan tengah untuk permasalahan kita dengan mertua.
- Ajaklah mertua untuk berbicara agar ia bisa mengerti.
Mencoba untuk mengajak mertua berbicara baik-baik agar semuanya jelas dan mertua juga bisa mengerti, juga bisa menjadi pilihan yang tepat. Ajaklah berbicara dengan santai dan relaks agar tidak terjadi ketegangan nantinya. Hal ini juga berlaku untuk cara menghadapi mertua yang selalu ikut campur.
- Jangan terlalu memikirkan sikap mertua.
Jangan stress setiap kali mertua menuntut ini dan itu, karena kita juga harus memikirkan kesehatan kita. Jika kita selalu stress maka keadaan emosi kita akan menjadi tidak stabil dan mudah marah. Maka dari itu santai saja dalam menghadapi sikap mertua yang egois.
- Maklumi saja apa yang dikatakan mertua.
Maklumi saja apa yang dikatakan mertua, dan berpikirlah dari sudut pandang seorang mertua agar kita bisa memahami sikap dan sifatnya. Hal ini lebih efektif dalam menghindari stress akibat ulah mertua.
- Perbanyak berdoa dan beribadah.
Selalu beribadah dan berdoa kepada yang Maha Kuasa agar permasalahan dalam keluarga bisa cepat selesai dan keluarga menjadi tentram dan damai. Langkah ini merupakan cara mempertahankan rumah tangga yang paling baik.
Itulah cara menghadapi mertua egois yang bisa dilakukan agar tidak terus merasa bingung dan kesal atas apa yang telah diperbuat oleh mertua. Selain itu ada juga cara menghadapi mertua yang sombong dengan hati yang ikhlas.