Suami adalah pasangan hidup yang diharapkan mampu memberikan perlindungan, rasa nyaman, kehangatan, tanggung jawab dan segala hal baik yang bisa ia berikan kepada istrinya. Tidak hanya itu saja, seorang suami juga diharap mampu menjadi tempat berbagai segala hal, ide, pemikiran, pendapat serta juga bisa memiliki tujuan yang sama dengan beriringan serta harmonis. Serta berbagai kewajiban laki-laki setelah menikah lainnya.
Tapi kembali lagi, semua itu hanya harapan yang jarang sekali terwujud dalam kehidupan pernikahan. Yang sering kali terjadi adalah perselisihan, pertengkaran, ego, hingga sikap yang tak mau kalah antar suami dan istri. Untuk mencapai keluarga yang harmonis, tentu salah satunya harus mau mengalah agar pertengkaran segera mereda. Dalam artikel ini, akan dibahas cara menghadapi suami yang selalu merasa benar dalam segala hal untuk mencapai tujuan keharmonisan dalam berumah tangga.
1. Dengarkan dan pahami saja sifatnya
Awalnya, sudah pasti sulit untuk memahami karakter suami yang selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan ini. Tapi dengan kesabaran dan seiring berjalannya waktu, Anda akan lebih bisa menerima dan memahami karakternya itu. Jika sudah terbiasa, meski kesal dan sakit hati saat menghadapinya, semua rasa itu akan segera hilang dan berlalu seakan Anda menjadi lebih kebal dengan keegosiannya itu.
2. Sabar itu harus!
Dalam menghadapi masalah apapun, Anda harus memiliki kesabaran ini. Juga dalam menghadapi masalah rumah tangga. Tanpa kesabaran, akan sulit bagi Anda menghadapi karakter suami yang selalu benar ini. Tapi, jika Anda bisa sabar menjalaninya, keharmonisan rumah tangga pasti akan terwujud. Sabar selalu menjadi pilihan untuk cara menghadapi suami yang menyebalkan.
3. Selesaikan masalah tanpa mengungkit penyebabnya
Saat menyelesaikan masalah yang telah terjadi, fokuslah pada menemukan solusinya. Jangan mengungkit penyebab dari permasalahan tersebut meski semua itu ulah suami Anda. Anda mungkin bermaksud menjadikan masalah yang terjadi sebagai pelajaran untuk suami Anda yang keras kepala, tapi itu tidak akan bisa berhasil. Suami yang tidak mau disalahkan dan selalu merasa benar tidak akan mau menerima hal itu.
4. Jangan ungkit kesalahan suami jika tidak ingin ribut yang tiada henti
Setelah Anda memahami karakter suami, pasti akan paham kenapa sebaiknya tidak akan mengungkit kesalahan yang tidak diakui oleh suami. Selain tidak akan mendapat pengakuan, juga hanya akan menguras emosi dan menambah sakit kepala saja tanpa memberikan solusi.
5. Hadapi dengan tenang
Biasanya, seseorang yang tidak mau disalahkan akan mencari pembenaran untuk dirinya sendiri dengan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam. Bisa saja orang itu adalah Anda. Seperti kelalaian dalam mendidik anak, suami akan menyalahkan istri dengan mengatakan tidak pandai dalam mendidik anak.
Padahal mendidik anak adalah tugas kedua orangtua. Jika peristiwa ini terjadi, hadapi saja dengan tenang. Jangan biarkan anak melihat pertengkaran orangtua setiap saat. Memang rasanya berat, tapi jika Anda balik menyalahkan, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, bukan?
6. Berikan masukan saat ia tenang, namun tidak mengungkit masalah yang telah lalu
Kita tahu, mengungkapkan kesalahan suami yang tidak mau mengalah dan disalahkan sulit untuk berhasil. Maka dari itu, cara menghadapi suami yang selalu merasa benar ini adalah dengan tidak menyatakan bahwa dirinya salah.
Namun dengan memberikan masukan terhadap tindakannya itu. Bisa dengan memberikan masukan bahwa tindakannya itu kurang tepat dan juga berikan saran lain kepadanya sebagai pembanding. Dan yang paling penting, jangan perlihatkan bahwa pendapat Anda lebih baik dan benar. Biarkan ia berpikir dan merenungkan mana yang terbaik. Pastikan waktunya juga tepat, yakni saat ia sedang santai dan sudah tenang.
7. Ungkapkan saja apa yang Anda rasakan, tapi setelah keadaan tenang
Anda juga perlu untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada suami. Ini perlu juga untuk menyadarkan suami bahwa sikapnya yang demikian ternyata menyakiti hati istrinya sendiri. Bicarakan dengan tenang dengan emosi yang santai saja. Ungkapkan seolah-olah Anda dengan mencurahkan isi hati dengannya sehingga ia sedang merasa tidak dihakimi.
8. Ungkapkan keinginan Anda, bukan saling menyalahkan
Suami yang sering menyalahkan Anda atas berbagai masalah yang terjadi, tidak bisa dibiarkan. Yang ada Anda hanya akan menahan hati dan membatin dimana ini juga menjadi tanda pernikahan tidak bahagia. Ungkapkan apa yang Anda inginkan darinya dan ajaklah suami untuk bisa kembali berjalan bersama tanpa menyalahkan dan melakukan pembenaran untuk diri sendiri. Begitulah kehidupan rumah tangga dalam Islam yang sesungguhnya.
Itulah 8 cara menghadapi suami yang selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan. Selalu melimpahkan kesalahan kepada istri juga bisa menjadi ciri-ciri suami zalim pada istri dan sifat durhaka suami kepada istri yang seringkali tidak disadari. Sikap suami yang seperti ini jugalah yang menjadi alasan kenapa rezeki suami seret.